Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Naik 10 Persen, Utang Luar Negeri Indonesia Capai Rp 4.915 Triliun

Kompas.com - 15/03/2018, 17:36 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) mencatat Utang Luar Negeri Indonesia pada akhir Januari 2018 meningkat 10,3 persen (yoy) menjadi 357,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 4.915 triliun (kurs Rp 13.750 per dollar AS)

Adapun rinciannya adalah 183,4 miliar dollar AS atau setara Rp 2.521 triliun utang pemerintah dan 174,2 miliar dollar AS atau setara Rp 2.394 triliun utang swasta.

Direktur Departemen Statistik BI, Tutuk S.H. Cahyono menyebutkan, pertumbuhan utang luar negeri itu sejalan dengan banyaknya proyek infrastruktur yang sedang dikerjakan, serta berbagai kegiatan lainnya.

"Pertumbuhan ULN Indonesia per akhir Januari 2018 bersumber dari pertumbuhan ULN sektor swasta sebesar 6,8 persen (yoy) serta sektor pemerintah dan bank sentral sebesar 13,7 persen (yoy)," kata dia di Jakarta, Kamis (1/3/2018).

Baca juga: Komentar IMF Ketika Sering Dikaitkan dengan Utang oleh Warga Indonesia

Tutuk mengatakan, struktur ULN sektor pemerintah dan bank sentral tetap sehat. Hal ini terlihat dari jangka waktu asal yang didominasi oleh ULN jangka panjang, yaitu 98,1 persen dari total.

Kenaikan ULN sektor pemerintah dan bank sentral dibandingkan bulan sebelumnya, yakni 2,8 miliar dollar AS, didorong oleh naiknya ULN jangka panjang sebesar 1,8 miliar dollae AS.

Lalu dari sisi instrumennya, kenaikan LN tersebut dipicu oleh arus masuk dana asing pada Surat Berharga Negara (SBN) serta peningkatan pinjaman. Di sektor pemerintah, pinjaman luar negeri didominasi oleh project loan yang naik 1,2 miliar dollar AS dibanding bulan sebelumnya.

Sementara ULN sektor swasta pada Januari 2018 tercatat sebesar 174,2 miliar dollar AS, dipicu oleh peningkatan ULN jangka panjang dan jangka pendek. Sebelumnya, pada Desember 2017 ULN sektor swasta berada di angka 172,3 miliar dollar AS.

"Peningkatan ini didorong oleh peningkatan pertumbuhan ULN jangka panjang menjadi 3,9 persen (yoy), sementara pertumbuhan ULN jangka pendek melambat menjadi 15,8 persen (yoy)," ucap Tutuk.

Bila dibandingkan Desember 2017, instrumen ULN swasta yang meningkat signifikan adalah loan agreement sebesar 1,1 persen, diikuti oleh C&Ds. Sementara itu, ULN dalam bentuk utang dagang dan surat utang mengalami penurunan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com