Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Instruksi Dirut AP II buat Bandara SMB II Palembang di Luar Persiapan Asian Games

Kompas.com - 16/08/2018, 21:40 WIB
Sri Noviyanti,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Selain hal-hal yang berkaitan dengan persiapan Asian Games 2018, Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin menginstruksikan pula beberapa hal kepada pihak Bandara Sultan Muhammad Badaruddin II (SMB II), saat kunjungan kerja ke Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (16/8/2018).

“Kalau persiapan Asian Games, teman-teman di sini (SMB II) sudah sangat baik menyelesaikannya. Ibaratnya instruksi mandatory sudah terpenuhi. Nah, sekarang saya mau menginstruksikan hal-hal yang berkaitan dengan operasi non-mandatory,” ujar Awaluddin pada Kompas.com.

Di luar persiapan Asian Games 2018, Awaluddin meminta pihak bandara untuk mengoptimalkan ruang dan sentuhan estetika di gedung terminal.

“Bandara ini dibangun pada 2005. Usianya sudah lebih dari 10 tahun, (maka dari itu) memang perlu direvitalisasi,” kata Awaluddin.

Baca juga: Orang Terkaya di Indonesia Ternyata Ikut Berlaga di Asian Games

Sepengamatan Kompas.com, Awaluddin sempat mengomentari papan sign digital sebagai sarana informasi di gedung terminal. Dari kejauhan, papan itu memang tak terlihat. Padahal, kata Awaluddin, seharusnya tidak demikian.

“Yang namanya papan sign harus eye-catchy biar pengunjung yang baca nyaman. Jadi harus terang, dan mudah dilihat (jadi pusat perhatian),” ujarnya.

Pada dasarnya, kata dia, instruksi darinya merupakan bagian dari layanan untuk pengunjung. Terlebih lagi, ada target pengunjung dalam tahun ini yang sedemikian besar.

“Semoga dengan service yang memuaskan, target menuju 4,5 juta pengunjung tembus,” harap Awaluddin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com