Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AP I Tambahkan Kata "Jenderal" pada Nama Bandara Ahmad Yani Semarang

Kompas.com - 07/09/2018, 18:21 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Angkasa Pura I (Persero) resmi menyempurnakan nama Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang menjadi Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang. Penyempurnaan itu dilakukan seiring dengan beroperasinya terminal baru bandara tersebut.

"Penyempurnaan nama bandara kebanggaan masyarakat Ibu kota Jawa Tengah ini merupakan salah satu komitmen Angkasa Pura I untuk mengenang dan menghargai jasa-jasa pahlawan, khususnya Jenderal Ahmad Yani sebagai Pahlawan Revolusi yang memang berasal dari Jawa Tengah," ujar Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (7/9/2018).

Faik menambahkan, proses penyempurnaan nama bandara tersebut telah melewati pertimbangan pihak-pihak terkait.

Salah satunya dengan usulan dari Plt. Gubernur Jawa Tengah melalui surat kepada Angkasa Pura I tentang perubahan nama Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang pada 18 Mei 2018 lalu.

Baca juga: Penumpang Dibentak Saat Naik Taksi di Bandara Ahmad Yani, AP I Minta Maaf

Selain itu, penyempurnaan nama bandara tersebut juga berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP. 974 tanggal 26 Juni 2018.

“Kami akan memastikan penyempurnaan nama bandara ini akan tersampaikan dengan baik kepada seluruh pihak, sehingga tidak ada kekeliruan baik dalam hal penyebutan maupun dalam hal administrasi lainnya di masa mendatang,” tegas Faik.

Sebagai informasi, Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang mulanya bernama Pelabuhan Udara Kalibanteng, yang digunakan sebagai pangkalan udara TNI Angkatan Darat.

Sejak 1 Oktober 1995, Angkasa Pura I mulai mengelola bandara tersebut untuk semakin meningkatkan kualitas pelayanan seiring perubahan status sebagai bandara sipil.

Kemudian pada 7 Juni 2018 silam, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pengoperasian terminal baru Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani.

Pengembangan bandara yang menelan investasi lebih dari Rp 2 triliun ini bertujuan untuk mengatasi problem kapasitas di terminal lama. Sebelumnya, kapasitas terminal lama hanya mampu menampung 800.000 penumpang per tahun, tetapi justr harus melayani 4,4 juta penumpang pada 2017 lalu.

Adapun terminal baru yang ada sekarang mampu menampung 6,9 juta penumpang per tahun. Kemudian terdapat apron baru yang mampu menampung 12 pesawat, fasilitas 30 check-in counter, 8 eskalator, 8 elevator, serta 3 buah garbarata.

Faik meyakini bahwa pertumbuhan penumpang yang mencapai 10 persen setiap tahunnya telah memposisikan Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang sebagai bandara bisnis yang potensial.

“Penyempurnaan nama Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang juga merupakan momentum bagi Angkasa Pura I untuk terus menyempurnakan pelayanan di bandar ini,” ucap Faik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com