Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LPS: Bunga Simpanan Perbankan Masih Menunjukkan Tren Kenaikan

Kompas.com - 17/09/2018, 21:35 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatatkan rata-rata bunga deposito bank di akhir Agustus 2018 mencapai 5,7 persen. Jumlah itu naik 9 basis poin dari akhir Juli 2018. Adapun rata-rata suku bunga minimum juga meningkat 5 basis poin menjadi 4,81 persen.

LPS memprediksi, bunga simpanan perbankan ke depan masih menunjukkan tren kenaikan sebagai bentuk respons atas kenaikan bunga acuan. Sebab, hingga bulan Agustus 2018, Bank Indonesia telah meningkatkan suku bunga mereka hingga 125 bps menjadi 5,25 persen.

"Di sisi lain, bunga simpanan valas juga akan naik di tengah masih adanua gap antara bunga simpanan onshore dan offshore dan bunga term deposit BI yang berada di atas 2 persen (tenor 1 bulan)," sebut LPS dalam keterangan tertulisnya yang diterima Kompas.com pada Senin, (17/8/2018).

Secara lebih lanjut LPS menjelaskan, dalam jangka pendek kenaikan suku bunga simpanan akan diikuti pula denegan kenaikan bunga kredit secara bertahap dan selektif menyesuaikan kondisi individual bank.

Adapun saat ini, posisi bunga deposito valas pada periode Agustus 2018 mengalami kenaikan rata-rata sebesar 8 bps, dengan jumlah kenaikan tertinggi 13 bps, dan minimum kenaikan 3 bps.

Kenaikan bunga simpanan terjadi secara gradual di semua kelompok bank, namun dominan dipengaruhi oleh pergerakan bank BUKU 3 dan 4.

LPS juga mencatatkan pertumbuhan kredit perbankan di Juli 2018 mencapai 11,34 persen secara tahunan meski dana pihak ketiga (DPK) hanya tumbuh 6,89 persen.

"Membaiknya pertumbuhan kredit hingga di atas pertumbhan DPK pada Juli lalu merupakan lanjutan pola dari bulan sbeelumnya hingga LDR (loan to deposit ratio) perbankan kembali naik menjadi 93,11 persen," jelas LPS.

Pertumbuhan kredit yang lebih tinggi pun diperkirakan masih berlanjut. Hingga akhir tahun, LPS memperkirakan pertumbuhan kredit dan DPK dapat mencapai 10 persen dan 8 persen. Namun, terdapat faktor risiko yang berpotensi memengaruhi laju kredit di sisia tahun 2018, yaitu pertumbuhan DPK yang cenderung melambat dan risiko kenaikan suku bunga sebagai dampak dari kenaikan bunga acuan.

"Di sisi lain, pertumbuhan DPK diyakini akan tumbuh lebih rendah di tengah proses penyesuaian bunga simpanan yang asih berlangsung," lanjut LPS dalam keterangan tertulisnya.

Potensi kenaikan lanjuta pada bunga acuan akan berdampak pada pola pertumbuhan DPK dan kredit, namun secara umum hingga akhir tahun LDR perbankan akan cenderung lebih tinggi di kisaran 91,2 persen dibandingkan akhir tahun lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com