Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Loyo dan Sandiaga Jual Saham Jadi Berita Populer

Kompas.com - 05/10/2018, 05:19 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelemahan rupiah terhadap dollar AS menjadi berita terpopuler kanal Ekonomi Kompas.com, Kamis (4/10/2018). Rupiah ditutup melemah di level Rp 15.179 per dollar AS berdasarkan data pasar spot Bloomberg.

Berikut ini adalah lima berita terpopuler kanal Ekonomi Kompas.com kemarin, yang masih patut Anda simak.

1. Rupiah Makin Loyo, Sri Mulyani Sebut karena Defisit Italia

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut, kondisi rupiah yang semakin melemah terhadap dollar AS disebabkan faktor eksternal. Ia memastikan pelemahan rupiah tak ada kaitannya dengan musibah gempa dan tsunami yang terjadi di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah.

"Tidak (berhubungan dengan bencana). Saya lihat dominasi hari ini mayoritas berasal dari luar yang sangat dominan pada saat yang lalu. Kita lihat sentimen kemarin adalah Italia yang defisitnya besar," kata Sri Mulyani di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (4/10/2018).

Baca juga: Rupiah Makin Loyo, Sri Mulyani Sebut karena Defisit Italia

2. Menko Luhut: Buat Apa Risaukan Rupiah ke Rp 15.000 Per Dollar AS?

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan meminta masyarakat tidak perlu risau dengan nilau tukar rupiah dengan dollar AS yang sampai pada level Rp 15.000.

"Saya rasa tidak ada masalah, kenapa mesti risau ada (di level) Rp 15.000," ujar Luhut di Kantor Menko Bidang Kemaritiman, Rabu (3/10/2018) malam.

Baca juga: Menko Luhut: Buat Apa Risaukan Rupiah ke Rp 15.000 Per Dollar AS?

3. Seratus Anak Pandai yang Berpotensi Menjadi Bodoh

Mengantarkan anak-anak kita ke jenjang kehidupan yang lebih baik selalu menjadi perhatian setiap orangtua.

Perhatian itu juga muncul dalam beragam dialog, terutama sejak Carol Dweck mengumumkan risetnya menyangkut ratusan anak pandai. Anak-anak tersebut ternyata lebih takut tidak dapat nilai bagus di sekolah, ketimbang dalam kehidupan itu sendiri.

Di banyak negara termasuk di sini, di Indonesia, kental sekali pandangan bahwa “Siapa yang sukses di sekolah pasti akan sukses dalam kehidupan.” Benarkah demikian?

Baca juga: Seratus Anak Pandai yang Berpotensi Menjadi Bodoh

4. Perhatikan 5 Tanda Ini, Kemungkinan Anda Akan Segera Dipecat dari Pekerjaan

Tidak selalu jelas kapan Anda telah sampai di ujung jalan dengan atasan Anda. Namun, menurut kontributor CNBC Suzy Welch, ada beberapa tanda yang bisa Anda perhatikan.

"Dipecat dari kantor sering timbul sebagai sebuah kejutan, dan ya itu menyakitkan. Tapi apa yang benar-benar terasa menyakitkan adalah jika Anda melihat lingkungan dan melihat orang lain seakan tahu bahwa Anda akan segera keluar dari tempat kerja," ujar Suzy.

Baca juga: Perhatikan 5 Tanda Ini, Kemungkinan Anda Akan Segera Dipecat dari Pekerjaan

5. Sandiaga Uno Jual Saham Saratoga 51,4 Juta Lembar Senilai Rp 194 Miliar

Pemilik PT Saratoga Investama Sedaya Tbk, Sandiaga Uno menjual saham perusahaan berkode SRTG itu. Total saham yang dijual sebanyak 51,4 juta lembar saham dengah harga penjualan Rp 3.776 per lembar saham atau total senilai Rp 194,09 miliar.

Hal tersebut diketahui dari pengumuman keterbukaan Bursa Efek Indonesia pada Kamis (4/10/2018).

Surat tersebut ditulis dan bertandatangan Sandiaga ditujukan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan tembusan kepada Direktur Penilaian Keuangan Sektor Jasa OJK, Direktur Penilaian Perusahaan Sektor Jasa BEI, dan Direksi PT Saratoga Investama Sedaya.

Baca juga: Sandiaga Uno Jual Saham Saratoga 51,4 Juta Lembar Senilai Rp 194 Miliar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com