Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IMF: Tak Perlu Khawatir Berlebihan soal Pelemahan Rupiah

Kompas.com - 09/10/2018, 11:51 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

NUSA DUA, KOMPAS.com — Dana Moneter Internasional (IMF) berpandangan, kondisi nilai tukar rupiah yang melemah terhadap dollar AS tidak perlu dikhawatirkan berlebihan. Sebab, pelemahan rupiah cenderung tak terlampau tajam terhadap mata uang mitra-mitra perdagangan Indonesia.

Kepala ekonom IMF Maurice Obstfeld menjelaskan, tidak bisa dimungkiri bahwa nilai tukar dollar AS menguat terhadap hampir seluruh mata uang, termasuk negara berkembang dan rupiah. Sejak awal 2018 atau year to date, nilai tukar rupiah melemah 10 persen terhadap dollar AS.

“Akan tetapi, depresiasi terhadap mata uang negara-negara mitra dagang Indonesia hanya sekitar 4 persen. Ini penting untuk dilihat dalam situasi pelemahan nilai tukar,” ujar Obstfeld dalam press briefing laporan World Economic Outlook pada Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018.

Menurut dia, ada sejumlah faktor penyebab tekanan terhadap nilai tukar rupiah. Faktor tersebut antara lain pengetatan kebijakan moneter di AS secara gradual dan pengetatan moneter di sejumlah negara.

Kondisi-kondisi tersebut memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap negara-negara berkembang. Nilai tukar rupiah dan sejumlah mata uang negara-negara Asia Tenggara dan negara berkembang lainnya turut tertekan.

Nilai tukar rupiah sendiri telah melemah hingga menembus batas psikologisnya, yakni Rp 15.000. Data pasar spot Bloomberg pada pukul 11.08 menunjukkan, nilai tukar rupiah telah bertengger pada level Rp 15.228 per dollar AS.

Angka tersebut melemah dibandingkan posisi pembukaan perdagangan hari ini, yakni Rp 15.223 per dollar AS. Adapun pada penutupan perdagangan sehari sebelumnya, rupiah berada pada level Rp 15.218 per dollar AS.

Sementara itu, berdasarjan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), nilai tukar rupiah hari ini berada pada level Rp 15.233 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Cek Syaratnya

Work Smart
HM Sampoerna Tunjuk Ivan Cahyadi Jadi Presiden Direktur

HM Sampoerna Tunjuk Ivan Cahyadi Jadi Presiden Direktur

Whats New
Wapres Minta Manfaat Ekonomi Syariah Bisa Dirasakan Masyarakat

Wapres Minta Manfaat Ekonomi Syariah Bisa Dirasakan Masyarakat

Whats New
Tur Wisata Lebaran Makin Ramai, Ini Strategi Dwidaya Tour Tetap Dorong Transaksi Tahun Ini

Tur Wisata Lebaran Makin Ramai, Ini Strategi Dwidaya Tour Tetap Dorong Transaksi Tahun Ini

Whats New
Rupiah Tertekan, 'Ruang' Kenaikan Suku Bunga Acuan BI Jadi Terbuka

Rupiah Tertekan, "Ruang" Kenaikan Suku Bunga Acuan BI Jadi Terbuka

Whats New
Hana Bank Catat Laba Bersih Rp 453 Miliar, Total Aset Naik

Hana Bank Catat Laba Bersih Rp 453 Miliar, Total Aset Naik

Whats New
Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Whats New
Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Whats New
HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

Whats New
PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

Whats New
Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Whats New
Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Whats New
Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Whats New
Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Whats New
Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com