Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IMF Koreksi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI, Ini Tanggapan Sri Mulyani

Kompas.com - 09/10/2018, 15:28 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

BADUNG, KOMPAS.com - Dana Moneter Internasional/International Monetary Fund (IMF) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk keseluruhan tahun 2018 ini sebesar 5,1 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Prediksi terbaru ini lebih rendah dibanding prediksi sebelumnya yang sama-sama dikeluarkan oleh IMF, yaitu 5,3 persen.

Menanggapi prediksi tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut IMF telah menyampaikan faktor-faktor dari berbagai sisi terkait. Terlebih, kondisi global sekarang ini di mana tantangan dari kenaikan suku bunga di Amerika Serikat serta pelemahan nilai tukar mata uang di banyak negara pasti mempengaruhi perekonomian Indonesia.

"Lingkungan yang kita hadapi sekarang dengan adanya kenaikan suku bunga dan nilai tukar, menyebabkan beberapa aspek dari agregat demand kita terpengaruh," kata Sri Mulyani di sela-sela Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia di Nusa Dua, Selasa (9/10/2018).

Menanggapi kondisi tersebut, Bank Indonesia juga telah merespons dengan menyesuaikan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate. Melalui kenaikan suku bunga acuan yang menyesuaikan dengan kenaikan Fed Fund Rate, Sri Mulyani menuturkan akan ada pengaruh terhadap tingkat investasi dan nilai tukar.

"Dengan pengaruh seperti itu, kami berharap impor bisa turun dan (kinerja) ekspor bisa lebih baik lagi," tutur Sri Mulyani.

Sri Mulyani memastikan pemerintah akan terus meningkatkan berbagai elemen pembentuk pertumbuhan ekonomi agar tetap baik, di mana salah satu yang terbesar adalah dari konsumsi rumah tangga. Pemerintah juga akan memantau perkembangan industri dalam negeri dalam merespons berbagai tantangan global.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com