Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ke Depan, Masyarakat Umum Bisa Investasi Biayai Proyek Infrastruktur

Kompas.com - 09/10/2018, 18:40 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

BADUNG, KOMPAS.com - Perubahan metode pembiayaan infrastruktur yang lebih luas jadi salah satu topik bahasan di Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 di Bali.

Dari pembahasan tersebut, ada poin bahwa nantinya yang bisa berinvestasi dalam proyek infrastruktur tidak hanya investor besar, melainkan juga dari investor ritel atau orang perorangan.

"Perlunya partisipasi investor base yang tidak hanya berasal dari institutional level atau korporasi besar, tetapi juga bagaimana mengajak retail investor untuk bergabung," kata Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Dody Budi Waluyo saat konferensi pers di Nusa Dua Beach Hotel, Selasa (9/10/2018).

Dody menjelaskan, metode pembiayaan infrastruktur yang tidak lagi bergantung pada pendanaan dari pemerintah sudah jadi tren di banyak negara. Cara-cara pembiayaan infrastruktur tersebut sejalan dengan kebutuhan suatu negara akan pembangunan infrastruktur untuk menggenjot perekonomiannya, seperti Indonesia.

Di sisi lain, ternyata minat sektor swasta investasi di proyek-proyek infrastruktur pemerintah sangat tinggi. Maka dari itu, Dody menyebut pemerintah bersama pemangku kepentingan perlu membuat regulasi untuk menaungi tata cara investasi dan menjamin agar investor tetap tertarik masuk ke Indonesia.

"Ini membuat bagaimana pembangunan infrastruktur tidak hanya jadi concern pemerintah," tutur Dody.

Mengenai upaya meningkatkan keterlibatan investor ritel atau dari masyarakat awam, Dody menyebut perluasan instrumen investasi wajib dilakukan. Selain itu, perlu juga terus menyempurnakan manajemen risiko bagi investor skala besar, sekaligus meyakinkan ekonomi di Indonesia tidak sekadar potensial, namun juga stabil.

"Kalau bicara investor besar, sekarang ini kami coba ajak fund manager, investment bank, menempatkan dananya tidak hanya di surat-surat berharga yang appetite dengan pasar keuangan, tetapi juga masuk untuk pembiayaan infrastruktur," ujar Dody.

Selama Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia berlangsung, ada sejumlah event yang khusus membahas tentang pembiayaan infrastruktur. Dody memastikan, kesempatan ini juga dipakai oleh Indonesia sebagai ajang memamerkan pembiayaan berbasis proyek infrastruktur yang sudah berlangsung dan berkembang sampai saat ini.

"Semacam showcase bagi negara lain, bagaimana Indonesia terus tumbuh dan melakukan reform. Reform salah satunya dalam bentuk bagaimana terus melakukan infrastructure financing," ucap Dody.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com