Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Prediksi Defisit Transaksi Berjalan di Bawah 3 Persen Tahun Ini

Kompas.com - 10/10/2018, 15:32 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

 

NUSA DUA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memperkirakan defisit transaksi berjalan untuk keseluruhan tahun ini sebesar 2,9 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). 

Dengan begitu, prediksi defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) untuk tahun ini bakal di bawah target yang ditetapkan sebesar 3 persen.

"Kami memperkirakan untuk keseluruhan tahun ini CAD sebesar 2,9 persen atau lebih rendah dari 3 persen. Untuk Indonesia, CAD di bawah 3 persen itu masih oke," kata Perry dalam Central Banking Forum 2018 di Hotel Conrad, Tanjung Benoa, Rabu (10/10/2018).

Perry menjelaskan, prediksi tersebut didorong oleh berbagai upaya bersama antara pemangku kepentingan, dalam hal ini termasuk BI dan pemerintah, yang mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mencegah melebarnya CAD.

Kebijakan itu di antaranya penerapan tarif PPh Impor, menunda proyek infrastruktur yang belum financial closing dan memiliki kandungan impor tinggi, serta program B20 atau biodiesel untuk mengurangi impor solar.

Selain CAD, Perry juga memperkirakan inflasi secara keseluruhan untuk tahun ini relatif terjaga, yakni sebesar 3,4 persen. Angka ini lebih rendah dari target pemerintah untuk inflasi tahun 2018 sebesar plus minus 3,5 persen.

"Inflasi relatif masih terjaga, 3 persen bulan sebelumnya dan kami perkirakan 3,4 persen untuk inflasi keseluruhan tahun ini serta 3,6 persen pada tahun 2019," tutur Perry.

Kemudian untuk defisit APBN diperkirakan sebesar 2,2 persen terhadap PDB untuk tahun ini dan akan turun lagi jadi 1,8 persen terhadap PDB tahun depan. Adapun per akhir Agustus 2018, Kementerian Keuangan mencatat realisasi defisit APBN sebesar Rp 150,7 triliun atau 1,02 persen terhadap PDB.

Menanggapi kondisi perekonomian global saat ini, Perry memastikan ekonomi Indonesia masih stabil dan memiliki ketahanan yang baik. Pertumbuhan ekonomi juga diramalkan sebesar 5,2 persen terhadap PDB secara keseluruhan untuk tahun ini.

"Pertumbuhan ekonomi kita tahun ini akan meningkat menjadi 5,2 persen. Sumber pertumbuhan ekonomi tidak hanya dari konsumsi rumah tangga, tetapi juga dari investasi," ujar Perry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com