Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Bergantung dari APBN, Semua Pihak Diajak Berkontribusi Bangun Infrastruktur

Kompas.com - 21/10/2018, 11:45 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan secara bertahap menyediakan tambahan instrumen dan skema kerja sama dalam memenuhi pembiayaan untuk proyek-proyek infrastruktur.

Hal ini didorong agar pembiayaan proyek infrastruktur yang membutuhkan dana besar tidak lagi bergantung pada APBN.

"Saat ini, pemerintah sedang menyosialisasikan pembiayaan program Sustainable Development Goals (SDG) yang mengajak keterlibatan swasta, baik secara individu melalui para donatur philanthropist maupun badan usaha," demikian keterangan Kementerian Keuangan dari dokumen APBN KiTa edisi Oktober 2018.

Metode kerja sama dengan badan usaha yang tengah dikembangkan untuk pembiayaan proyek infrastruktur salah satunya melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Selain itu, pemerintah juga terbuka untuk mendorong pembiayaan proyek infrastruktur dari pinjaman lunak hingga blended finance.

"Ke depannya, diharapkan semakin banyak infrastruktur yang dapat terbangun dan semakin berkurangnya beban APBN untuk pembangunan proyek infrastruktur yang akhirnya akan meningkatkan taraf hidup rakyat Indonesia," tambah Kementerian Keuangan.

Skema KPBU terbukti menjadi andalan dalam membangun infrastruktur beberapa tahun terakhir. Bahkan dalam Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 di Bali kemarin, pemerintah melalui salah satu forum sempat memamerkan capaian pembangunan infrastruktur dari skema KPBU.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara kala itu menyampaikan kepuasannya mengerjakan proyek satelit dengan skema KPBU yang difasilitasi oleh PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero). Menurut dia, manfaat yang paling terasa dari KPBU adalah tata kelola yang baik dan mendapat talent yang mumpuni untuk mengerjakan proyek tersebut.

Sementara Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menilai, tanpa skema KPBU, percepatan pembangunan infrastruktur sulit dilakukan. Jika hanya bergantung dari APBN, kemungkinan besar pembangunan akan terhambat atau ada yang harus ditunda.

Padahal, kebutuhan akan infrastruktur terhitung mendesak untuk dikerjakan. Terutama dalam hal mengejar ketertinggalan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat agar lebih sejahtera.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com