Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saham Boeing Menukik Tajam, Ini Sebabnya

Kompas.com - 30/10/2018, 13:08 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Saham pabrikan pesawat Boeing menukik 6,6 persen pada awal pekan ini. Penurunan ini merupakan kinerja harian terburuk bagi saham Boeing sejak Februari 2016 silam.

Dilansir CNBC, Selasa (30/10/2018), penurunan saham Boeing yang cukup signifikan ini terjadi usai ada laporan bahwa AS mempersiapkan diri untuk menerapkan tarif untuk seluruh barang impor dari China. Ini dilakukan bila pembicaraan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Di Jinping gagal.

Analis dari Jefferies Sheila Kahyaoglu mengungkapkan, Boeing adalah eksportir terbesar AS. Dengan demikian, penerapan tarif apapun akan secara langsung memukul Boeing.

"Mereka (Boeing) mengekspor sekitar 80 persen dari apa yang mereka produksi dan 90 persen produksi mereka dilakukan di AS," sebut Kahyaoglu.

Ia menyebut, ketika Trump menerapkan tarif impor untuk seluruh produk, maka sebaiknya Trump harus memikirkan Boeing. Sebab, Boeing merupakan salah satu perusahaan terbesar di AS dan bahkan global.

Indeks saham Dow Jones Industrial Average ambrol sekitar 200 poin pada awal pekan ini. Adapun Boeing menyumbang 160 poin di antaranya.

Pengumuman adanya tarif baru untuk seluruh produk disebut bisa berlaku mulai Desember 2018. Tarif itu membidik seluruh impor dari China yang belum masuk ke dalam daftar pengenaan tarif sebelumya dengan total nilai mencapai 257 miliar dollar AS.

Sepanjang bulan Oktober 2018, saham Boeing merosot 9,5 persen meski mencatat kinerja keuangan yang kuat pada kuartal III 2018. Pada Januari 2016 lalu, saham Boeing juga pernah anjlok hingga 16,9 persen.

CEO Boeing Dennis Muilenberg menyatakan pihaknya menjaga pandangan jangka panjang terkait lingkungan perdagangan.

"Khususnya hubungan AS-China, kami sangat terlibat dengan konsumen kami, maskapai-maskapai di China dan pemerintahan di China, bersama dengan pemerintah AS dan kedua negara sangat berminat untuk menciptakan industri penerbangan yang sehat," sebut Muilenberg.

Boeing pun terpukul dengan kecelakaan yang menimpa pesawat Boeing 737 Max 8 Lion Air JT 610 di Tanjung Karawang, Indonesia. Sebab, peristiwa tersebut merupakan insiden pertama bagi pesawat seri 737 Max, rangkaian terbaru pesawat komersial Boeing.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com