Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Perang Dagang, Perusahaan Indonesia Tetap Optimistis

Kompas.com - 05/11/2018, 12:42 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan Indonesia dinilai relatif lebih optimistis dibandingkan dengan perusahaan global lainnya untuk prospek perdagangan jangka pendek, meskipun terjadi ketegangan perdagangan global dan tingkat volatilitas. .

Hasil survei HSBC Navigator mengungkapkan, sembilan dari sepuluh responden survei, atau sebesar 88 persen dari 8.650 responden memandang positif lingkungan perdagangan internasional.

“Pertumbuhan perilaku konsumsi masyarakat Indonesia menunjang perkembangan bisnis bagi industri terkait," sebut Direktur Commercial Bankir HSBC Indonesia Catherine Hadiman melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (5/11/2018).

Dia menyebutkan, optimisme tersebut ditunjukkan dengan sebanyak 22 persen responden meyakini pertumbuhan ekonomi yang sehat, serta 26 persen merasa nilai tukar mata uang menjadi lebih kompetitif.

Baca juga: Perang Dagang Diprediksi Hingga 2024, Indonesia Harus Ambil Peluang

Di sisi lain, sebanyak 87 persen responden dari perusahaan Indonesia pun meyakini perusahaan mereka akan berhasil dalam lingkungan perdagangan global saat ini.

"Menurut HSBC Navigator, perusahaan-perusahaan Indonesia mengharapkan adanya kebijakan yang mendukung produksi guna meningkatkan daya saing, salah satunya melalui pertumbuhan nilai ekspor yang pesat tahun 2018, sejalan dengan pertumbuhan belanja dan berkurangnya investasi pribadi selama tahun ini,” lanjut Hadiman.

Selain itu, dilihat dari strategi bisnis, lebih dari 90 persen responden yang terdiri dari produsen, telah mengakui bahwa mereka memfokuskan bisnis pada pengawasan atas rantai pasokan.

"Tiga kecenderungan produsen Indonesia adalah perluasan bisnis ke negara-negara baru, meningkatnya penggunaan teknologi, dan keberlangsungan produksi untuk menetapkan tujuan jangka panjang perusahaan," sebut Hadiman.

Sebagai informasi, survei HSBC Navigator merupakan survei mengenai sentimen dan ekspektasi bisnis jangka pendek hingga menengah yang mencakup bidang pandangan perdagangan umum, inovasi bisnis, rantai pasokan, regulasi dan kebijakan, serta inovasi data dalam bisnis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Penopang

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Penopang

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Whats New
Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Whats New
TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

Whats New
Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Whats New
Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Whats New
Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Whats New
Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Whats New
BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com