Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Pemerintah Tekan CAD Belum Menunjukkan Hasil Maksimal

Kompas.com - 06/11/2018, 18:55 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo mengatakan, meski beberapa kebijakan pemerintah dengan menekan defisit transaksi berjalan (current accouont deficit/CAD) telah menunjukkan hasil dengan stabilitas rupiah dalam beberapa hari terakhir. Namun, hasil dari berbagai kebijakan tersebut memang belum maksimal.

Sebab, misalnya untuk kebijakan mengurangi impor tidak bisa secara langsung diterapkan karena pemerintah masih membutuhkan impor untuk belanja modal (capital expenditure). Walau memang, impor jumlah impor untuk konsumsi cenderung berkurang.

"Karena untuk kebijakan investasi, infrastruktur, itu juga masih terus berlangsung. Tapi untuk impor non strategis itu sudah relatif lebih rendah," ujar Dody ketika ditemui awak media selepas cara Indonesia Risk Management Outlook di Jakarta, Selasa (6/11/2018).

Namun, Dody tetap optimis, di kuartal IV nanti dampak kebijakan pemerintah seperti penerapan B20, pemberlakukan PPh pasal 22 untuk ribuan produk impor non produktif akan mulai memberikan hasil di kuartal IV-2018 mendatang.

"Angka pertumbuhan impor riil sendiri di kuartal III-2018 lebih rendah dibandingan kuartal II-2018," ujar Dody.

"Sebenarnya kebijakan itu kan sebenarnya baru di September, sehingga hasilnya belum begitu terasa di kuartal III-2018, jadi mungkin lebih banyak kita lihat di kuartal IV-2018," lanjut dia.

Adapun mengenai posisi rupiah, BI terus berusaha untuk menjaga rupiah tetap berada di fundamentalnya. Dody mengatakan, BI saat ini terus melakukan bauran kebijakan dari segi suku bunga, intervensi di pasar keuangan, dan menjaga stabilitas dari pasar keuangan itu sendiri yang didpresiasi secara gradual.

Adapun saat ini, di pasar spot Bloomberg, rupiah telah menguat 1,15 persen atau 172,5 poin menjadi Rp 14.804 per dollar AS dari Rp 14.947,5 per dollar AS pada pembukaan perdagangan. Sementara pada penutupan Senin (5/11/2018) lalu, rupiah diperdagangkan di level Rp 14.976 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com