Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirut PD Dharma Jaya: Daging Busuk Itu dari Mana?

Kompas.com - 28/11/2017, 20:25 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PD Dharma Jaya Marina Ratna Dwi Kusumajati mempertanyakan keluhan soal daging busuk yang disampaikan warga Rusun Rawa Bebek, Cakung, Jakarta Timur.

"Harus dipertanyakan itu dapatnya dari mana, kalau kami hanya melalui KJP bukan melalui Program Pangan Murah," kata Marina saat ditemui Kompas.com di kantornya, Selasa (28/11/2017).

Baca juga : Warga Rusun Rawa Bebek Keluhkan Kualitas Daging Tak Layak Konsumsi

Menurut Marlina, jika daging busuk tersebut dituduhkan berasal dari PD Dharma Jaya, tuduhan tersebut harus didasari dengan bukti. Karena selama ini proses pendistribusian hingga penyaluran langsung dikontrol para petugas PD Dharma Jaya di lapangan.

"Saya tidak pernah menjual di Program Pangan Murah, kami hanya melakukan KJP dan di momen seperti Lebaran dan sebagainya. Penyalurannya pakai mobil yang memiliki pendingin dibawah 15 derajat, supaya daging tetap segar dan higienis," ucap Marina.

Jika ada yang mempermasalahkan pencantuman label kadaluarsa pada produk-produk PD Dharma Jaya, pihaknya memang belum mencantumkan masa kadaluarsa. Selama ini, daging yang didistribusikan adalah daging segar yang diimpor langsung dari Australia dan Newzealand. Jika di gudang penyimpanan terdapat daging yang tidak lagi layak dikonsumsi, daging tersebut akan dibakar atau dijadikan makanan hewan.

"Kami tidak ada label kadaluarsa, nanti akan kami tingkatkan untuk mencantumkan itu," kata Marina.

Pada saat proses pemotongan di gudang pun, para petugas dilengkapi dengan sarung tangan, masker penutup mulut, penutup kepala dan seragam yang didesain khusus agar daging tidak terkontaminasi bakteri yang bisa membuat daging busuk.

Selain itu, saat pembagian daging, petugas-petugas PD Dharma Jaya juga mempersilahkan warga untuk menukar daging yang telah dibelinya jika daging tersebut berbau, rusak atau lainnya.

"Pada saat mau mendistribusikan, kami menggunakan mobil pendingin. Pada saat ke titik distribusi petugas Dharma Jaya ada di sana sampai pada pembagian. Jika ada daging yang tidak baik bisa dikembalikan ke kita dan ditukar, kemudian kita buatkan berita acaranya," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com