Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kiat Mengolah Daging Sapi Impor Beku dari Dirut Dharma Jaya

Kompas.com - 28/11/2017, 21:27 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PD Dharma Jaya Marina Ratna Dwi Kusumajati memberikan kiat-kiat mengolah daging beku dengan benar agar daging beku yang dibeli dan dikonsumsi masyarakat rasanya tetap enak dan nutrisinya tetap ada.

Pertama, daging sapi impor beku sebaiknya setelah dibeli langsung disimpan di lemari es di bagian freezer selama 24 jam. Tujuannya agar daging yang beku minus 20 derajat menjadi kembali pada struktur daging semula.

"Penurunan dari minus 20 sampai daging bisa dipakai di di suhu plus 10 derajat itu baru bisa digunakan," kata saat ditemui Kompas.com di kantornya, Selasa (28/11/2017).

Marina mengemukakan hal itu setelah mendengar keluhan warga Rusun Rawa Bebek, Cakung, Jakarta Timur yang mendapati daging yang tak layak dikonsumsi.

Baca juga : Dirut PD Dharma Jaya: Daging Busuk Itu dari Mana?

Tips kedua, kata dia, jika tidak memiliki lemari es, daging beku bisa terlebih dulu diletakan dalam wadah dan dibiarkan sampai daging kembali pada struktur daging pada umumnya.

"Kalau enggak punya refrigerator, taruh saja di ruangan dapur seperti di baskom sampai suhunya turun," ucap Marina.

Ketiga, jika memang terburu-buru ingin langsung memasak daging beku yang baru dibeli, daging bisa direndam dengan air. Perendaman dilakukan tanpa membuka plastik kemasannya.

"Bisa rendam daging yang masih berada di dalam kemasan, jangan kemasannya disobek lalu dagingnya direndam, itu akan merusak strukturnya. Baskom isi air lalu daging yang masih di dalam kemasan masukan ke air yang ada di baskom," kata Marina.

Baca juga : Warga Rusun Rawa Bebek Keluhkan Kualitas Daging Tak Layak Konsumsi

Menurut Marina, yang dimaksudkan sejumlah warga rusun soal daging yang tidak layak konsumsi karena rasa dan teksturnya yang tidak lagi seperti daging biasanya, kemungkinan ada yang salah dalam cara pengolahan daging beku.

"Takutnya, dibuka plastiknya lalu direndam di air, sehingga ketika direndam air kondisi daging menjadi tidak bagus," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com