Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wiranto Nilai Petisi untuk Referendum Papua Tidak Sah

Kompas.com - 29/09/2017, 16:45 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto mengakui adanya petisi yang menyerukan pemungutan suara untuk penentuan nasib wilayah Papua.

Petisi tersebut diserahkan kepada Komite Dekolonisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa atau Komite 24 di New York oleh United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) atau Gerakan Persatuan Pembebasan untuk Papua Barat.

"Memang betul ada. Ada dari kelompok separatis yang bergerak di luar mencoba untuk menyampaikan petisi itu kepada Ketua Komisi 24, masalah dekolonisasi," ujar Wiranto di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Jumat (29/9/2017).

Wiranto pun menegaskan bahwa petisi tersebut tidak sah, karena PBB telah menyatakan wilayah Papua sebagai bagian dari kedaulatan Indonesia.

"Sudah dijawab hari ini bahwa benar mendapatkan petisi itu tapi itu tidak sah dan bisa muncul dari siapa saja," kata Wiranto.

(Baca juga: Wamenlu Anggap Ada yang Cari Perhatian dengan Petisi Kemerdekaan Papua Barat di PBB)

Wiranto menuturkan, upaya untuk memerdekakan wilayah Papua akan terus berlangsung, baik oleh pihak-pihak di dalam maupun luar negeri. Namun, dia menegaskan bahwa Papua telah menjadi bagian yang sah dari kedaulatan Negara Indonesia melalui proses referendum.

Pada 1969, dilaksanakan Penentuan Pendapat Rakyat (the Act of Free Choice) yang keputusannya menyatakan bahwa wilayah Papua Barat (sekarang Provinsi Papua dan Papua Barat) masuk ke wilayah teritorial NKRI. PBB mengakui keputusan tersebut.

"Beda dengan Timor Timur, kita klaim betul ini merupakan suatu wilayah yang sah setelah melalui referendum yang dikatakan sah oleh PBB waktu itu," kata mantan Panglima ABRI itu.

Bangun Papua

Wiranto pun menegaskan bahwa saat ini pemerintah telah memberikan perhatian yang lebih terhadap proses pembangunan di Papua.

Perencanaan pembangunan melalui Bapennas, lanjut Wiranto, diwujudkan secara holistik mencakup bidang pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, pertanian, kebutuhan listrik dan transportasi.

"Jadi intinya Indonesia selama ini mempercepat pembangunan Papua dan Papua Barat supaya cepat nanti sejajar dengan daerah lain kemajuannya. Itu betul-betul direncanakan dan dilaksanakan pemerintah," kata Wiranto.

"Kalau ada keinginan-keinginan merdeka itu ada, kami akui tapi pemerintah kan sungguh-sungguh sekarang untuk membangun Papua dan Papua Barat," tuturnya.

(Baca juga: PBB Bantah Terima Petisi Referendum Papua Barat)

Halaman:


Terkini Lainnya

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com