Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menunggu Cara Golkar Mencari Ketua Umum Baru Pengganti Setya Novanto

Kompas.com - 13/12/2017, 22:00 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - DPP Partai Golkar akan menentukan apakah Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) akan digelar untuk mencari ketua umum baru pengganti Setya Novanto.

Dengan diterimanya usulan Munaslub yang diajukan 31 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) tingkat provins, maka DPP harus menindaklanjutinya.

Usulan Munaslub sudah memenuhi ketentuan dalam AD/ART Golkar, yakni diusulkan dua per tiga DPD provinsi.

Agenda Munaslub dianggap semakin mendesak dengan digelarnya sidang perdana kasus e-KTP yang menjerat Setya Novanto. 

Baca: Akbar Tanjung: Satu-satunya Cara Selamatkan Golkar dengan Menggelar Munaslub 

Koordinator Bidang Perekonomian Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar Airlangga Hartarto, yang disebut-sebut sebagai calon kuat Ketua Umum Golkar, mengatakan, jadwal Munaslub untuk memilih ketua umum baru sudah jelas.

Menteri Perindustrian RI, Airlangga Hartarto ketika ditemui di rumah dinas Wakil Presiden Jusuf Kalla, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Kamis (30/11/2017).KOMPAS.com/ MOH NADLIR Menteri Perindustrian RI, Airlangga Hartarto ketika ditemui di rumah dinas Wakil Presiden Jusuf Kalla, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Kamis (30/11/2017).
"Saya rasa sih jadwalnya kemarin sudah jelas. Kalau hasil keputusan yang lalu kan sudah dijadwalkan munas luar biasa. Tunggu saja," kata Airlangga sebelum memasuki ruang rapat pleno di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (13/12/2017).

Mengenai adanya pihak yang menginginkan agar tak digelar Munaslub, Airlangga mengatakan, semuanya harus merujuk pada keputusan rapat pleno sebelumnya.

Apalagi, saat ini seluruh DPD I yang berjumlah 34 menghendaki digelarnya Munaslub.

Sebelum 20 Desember

Sementara itu, Ketua DPP Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, Munaslub seharusnya digelar sebelum 20 Desember.

Ia mengaku akan memperjuangkan pada rapat pleno malam ini agar Munaslub bisa terselenggara pada 17 Desember.

Baca juga: Akbar Tanjung Khawatir Golkar Kiamat Gara-gara Setya Novanto

Dengan demikian, Golkar memiliki cukup waktu untuk mempersiapkan sejumlah agenda politik penting seperti persiapan Pilkada Serentak 2018 dan Pemilu 2019.

Terkait pihak yang masih menolak Munaslub, Agus menganggapnya wajar dan menyatakan Golkar bakal memutuskannya bersama.  

"Bagaimanapun saya yakin ada kesadaran kolektif di rapat pleno nanti tethadap pentingnya kami mengedepankan kepentingan partai yaitu dalam rangka kami sesegra mungkin cari solusi terhadap organisasi berkaitan ketua umum kami sudah jadi terdakwa," kata Agus.

Kompas TV Munaslub Golkar Diminta Cepat Dilakukan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Nasional
MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasional
Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Nasional
Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Nasional
CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

Nasional
Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum 'Move On'

Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum "Move On"

Nasional
CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

Nasional
Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada 'Stabilo KPK'

Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada "Stabilo KPK"

Nasional
CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

Nasional
MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

Nasional
CSIS: 138 dari 580 Caleg Terpilih di DPR Terasosiasi Dinasti Politik

CSIS: 138 dari 580 Caleg Terpilih di DPR Terasosiasi Dinasti Politik

Nasional
Idrus Marham Dengar Kabar Golkar Dapat 5 Kursi Menteri dari Prabowo

Idrus Marham Dengar Kabar Golkar Dapat 5 Kursi Menteri dari Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo-Anies Mesra Saat Penetapan di KPU | Sinyal PKB Gabung Pemerintahan Mendatang

[POPULER NASIONAL] Prabowo-Anies Mesra Saat Penetapan di KPU | Sinyal PKB Gabung Pemerintahan Mendatang

Nasional
Rute Transjakarta 3C Rusun Kapuk Muara-Penjaringan

Rute Transjakarta 3C Rusun Kapuk Muara-Penjaringan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com