Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Daftarkan Caleg hingga Besok, Parpol Dianggap Tak Ikut Pileg

Kompas.com - 16/07/2018, 22:19 WIB
Ihsanuddin,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum mengingatkan seluruh partai politik untuk hadir dan mendaftarkan calon legislatifnya pada hari terakhir pendaftaran besok, Selasa (17/7/2018).

Partai yang tak hadir dan mendaftarkan calegnya besok dianggap tidak ikut serta pada kontestasi Pileg 2019.

"Konsekuensi mereka yang tidak datang sampai batas waktu ya tidak mendaftarkan calon. Sesimpel itu," kata Komisioner KPU Ilham Saputra di gedung KPU, Jakarta, Senin (16/7/2018).

Ia menegaskan tidak akan ada perpanjangan waktu pendaftaran bagi parpol yang telat mendaftarkan calegnya baik di tingkat pusat, provinsi atau DPRD kabupaten/kota.

Pendaftaran di semua tingkatan akan ditutup secara serentak pada Selasa malam pukul 00.00.

"Tidak ada kompensasi waktu. Sampai sekarang kita sudah mensosialisasikan dan sudah tetapkan dalam peraturan KPU bahwa pendaftran calon itu 4-17 Juli 2018. Jadi harus semua besok, hari terakhir," ujar Ilham.

Baca juga: Alasan Nasdem Rekrut Pedangdut hingga Bintang FTV Jadi Caleg

Sepanjang Senin hari ini, hanya satu parpol yang mendaftarkan calegnya ke KPU RI, yakni Partai Nasdem.

Sebanyak 14 partai peserta pemilu lainnya lebih memilih menyerahkan daftar calegnya ke KPU pusat pada hari terakhir besok.

Kondisi serupa juga terjadi di banyak KPUD Provinsi dan Kabupaten/kota. Banyak parpol di tingkat daerah yang memilih hari terakhir untuk mendaftarkan calon mereka.

Kompas TV Sabtu, 4 Agustus 2018 pendaftaran calon presiden dan wakil presiden 2019 dibuka Komisi Pemilihan Umum.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Blak-blakan Prabowo Akui Maju Pilpres 2024 karena Dukungan Jokowi

Blak-blakan Prabowo Akui Maju Pilpres 2024 karena Dukungan Jokowi

Nasional
Keberatan Jika PKS Gabung Prabowo-Gibran, Gelora: Segampang Itu Bermain Narasi?

Keberatan Jika PKS Gabung Prabowo-Gibran, Gelora: Segampang Itu Bermain Narasi?

Nasional
Momen Prabowo dan PM Singapura Sama-sama Boyong Penerus Saat Bertemu

Momen Prabowo dan PM Singapura Sama-sama Boyong Penerus Saat Bertemu

Nasional
Sikap Kader dan Elite Dipertanyakan Jika PKS Gabung Prabowo-Gibran

Sikap Kader dan Elite Dipertanyakan Jika PKS Gabung Prabowo-Gibran

Nasional
MK: Papua Tengah Provinsi dengan Sengketa Pileg Terbanyak di 2024

MK: Papua Tengah Provinsi dengan Sengketa Pileg Terbanyak di 2024

Nasional
Terungkap dalam Sidang, Biaya Sunat Cucu SYL Ditanggung Kementan

Terungkap dalam Sidang, Biaya Sunat Cucu SYL Ditanggung Kementan

Nasional
Dorong Kelestarian Ekosistem Laut, Pertamina Patra Niaga Raih Penghargaan Kepatuhan KKPRL dari Kementerian KP

Dorong Kelestarian Ekosistem Laut, Pertamina Patra Niaga Raih Penghargaan Kepatuhan KKPRL dari Kementerian KP

Nasional
Gelora Tolak PKS Gabung Prabowo-Gibran, Sebut Beda Ideologi dan Sikap Politik

Gelora Tolak PKS Gabung Prabowo-Gibran, Sebut Beda Ideologi dan Sikap Politik

Nasional
Parpol Lebih Santai Sikapi Putusan Sengketa Pilpres demi Situasi Kondusif

Parpol Lebih Santai Sikapi Putusan Sengketa Pilpres demi Situasi Kondusif

Nasional
Putusan Sengketa Pilpres Diterima, Elite Politik Dianggap Ingin 'Move On'

Putusan Sengketa Pilpres Diterima, Elite Politik Dianggap Ingin "Move On"

Nasional
Partai Gelora Keberatan jika PKS Masuk Gerbong Prabowo-Gibran

Partai Gelora Keberatan jika PKS Masuk Gerbong Prabowo-Gibran

Nasional
Gugat Praperadilan, Eks Karutan KPK Minta Dibebaskan dari Rutan

Gugat Praperadilan, Eks Karutan KPK Minta Dibebaskan dari Rutan

Nasional
KPK Sebut PT Taspen Investasi Rp 1 Triliun, Sebagian Diduga Fiktif

KPK Sebut PT Taspen Investasi Rp 1 Triliun, Sebagian Diduga Fiktif

Nasional
Kementan Tanggung Operasional Harian Rumah Dinas SYL

Kementan Tanggung Operasional Harian Rumah Dinas SYL

Nasional
Puja-puji Jokowi, Prabowo: Saya Kalah Dua Kali, Makanya Belajar dari yang Menang

Puja-puji Jokowi, Prabowo: Saya Kalah Dua Kali, Makanya Belajar dari yang Menang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com