JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono enggan untuk meminta maaf kepada Partai Demokrat terkait pernyataannya soal Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kendati sempat ditegur oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Teguran tersebut disampaikan Prabowo melalui sebuah surat. Diketahui dari sejumlah pemberitaan, Arief sempat menyebut AHY tidak mungkin menjadi cawapres Prabowo lantaran belum berpengalaman dan tergolong anak kecil.
"Saya nggak mau minta maaflah. Eggaklah. Ngapain? Wong tujuan saya bener kok supaya AHY jadi kuat. Kan yang ngomong bukan saya saja. Banyak yang ngomong AHY seperti itu. Nah AHY harus buktikan," ujar Arief saat dihubungi, Senin (23/7/2018).
Arief menjelaskan, pernyataannya soal AHY itu bermula dari wawancara terkait wacana menyandingkan AHY sebagai cawapres Prabowo.
Menurut dia, opsi tersebut tak mungkin terwujud sebab AHY dan Prabowo memiliki latar belakang yang sama, yakni militer.
Baca juga: Prabowo Tegur Arief Poyuono Terkait Pernyataannya soal AHY
Selain itu, kata Arief, meski AHY memiliki pendidikan yang tinggi, putra Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono itu belum berpengalaman di dunia politik.
"Tapi, kan, politik enggak bisa gitu. AHY ini harus ditempa, dikritik harus kuat. Jangan ujuk-ujuk lapor baru dihina gitu. Untung yang menghina saya, kalau yang menghina rakyat kecil gimana? Kan kita mau mencari pemimpin besar," kata Arief.
Menurut Arief, pernyataan yang ia sampaikan itu merupakan bentuk kritik terhadap AHY.
Arief menilai, seorang calon pemimpin besar harus kuat terhadap kritik dan hinaan.
"Saya menyebut dia itu anak boncel, enggak punya pengalaman. AHY itu, kan, belum punya pengalaman, masih boncel dalam politik," kata Arief.
"Sekarang begini, AHY itu harus dihina dan dikuatkan kalau dia ingin jadi seorang pemimpin besar. Dan AHY ini memang punya potensi pemimpin besar. Kalau mau ditinggikan, kan, harus kuat direndahkan," ucapnya.
Baca juga: AHY: AHY Dipasang-pasangkan, seperti Dijual Sana-Sini...
Dalam surat tegurannya kepada Arief, Prabowo menegaskan bahwa seluruh pernyataan terkait persoalan politik Partai Gerindra hanya berasal dari Ketua Dewan Pembina atau orang yang ditunjuk langsung dan Sekjen Partai Gerindra.
Prabowo juga tidak menganggap AHY seorang anak kecil. Ia mengatakan, pengalaman AHY selama di TNI dan pendidikan yang ditempuh di dalam serta luar negeri menunjukkan kapabilitas AHY.
Ia berharap Arief membuat keterangan pers untuk mencabut pernyataan sebelumnya dan meminta maaf kepada Partai Demokrat.