Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Street Tracker Himalayan Canggih Menyita Perhatian di IMOS 2018

Kompas.com - 02/11/2018, 09:42 WIB
Stanly Ravel,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perdana mengikuti Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2018, Royal Enfield langsung memberikan kejutan dengan penampilan karya kustom berbasis Himalayan. Motor hasil karya Nico dari Smoked Garage ini, tampil radikal dibandingkan model aslinya.

Mengusung konsep Street Tracker, ubahan yang dilakukan tidak tanggung-tanggung. Hampir seluruh sektor mengalami kustom ulang, bisa dibilang hanya menyisahkan mesin saja yang masih standar, karena frame pun juga sudah mendapat ubahan.

Nico mengatakan proyek kustom Himalayan, memang kerjasama langsung dengan Royal Enfield. Namun dari sisi konsep, murni dari inspirasinya setelah menjajal berpetualang beberapa waktu lalu.

Baca juga: Royal Enfield Himalayan Dibanderol Rp 93 juta

"Sebelum mulai dibongkar, saya sempat coba bawa jalan dulu. Dari situ saya dapat inpirasi untuk merombak Himalayan menjadi sebuah motor konsep yang benar-benar sesuai genrenya sebagai motor petualang. Namun bentuk memang dirombak habis agar lebih futuristik," ucap Nico kepada Kompas.com, usai seremoni Royal Enfield di IMOS, Jakarta, Rabu (31/10/2018).

Royal Enfield Himalayan Kustom 2018 Royal Enfield Himalayan Kustom 2018
Menurut Nico, pengerjaan motor yang dinamakan SG-411 dilakukan selama tiga bulan. Prosesnya memang gerak cepat, karena pihak ATPM mengingingkan motor ini sudah siap saji untuk IMOS.

Meski masih menggunakan rangka standar, namun sub frame sudah diracik ulang agar fit dengan tampilan barunya. Nico merancang ulang tangki dan jok menggunakan konsep unibody yang menyatu dari depan hingga belakang.

Bentuknya dibuat slim, sehingga tampilannya sangat futuristik. Apalagi ditambah dengan penampilan kustom tudung depan yang diberikan sentuhan lampu LED. Sektor kaki-kaki juga dibenahi, mulai dari menempatkan suspensi upside down pada bagian depan yang dilapis nuansa karbon, penutup pelek jari-jari, sampai kustom lengan ayun belakang.

Terobosan paling menarik adalah penempatan monoshock yang dibuat cukup panjang hingga menempel di antara tangki dan jok pengendara. Penempatanya pun dibuat tidak biasa, karena sok dirancang sedikit merebah pada bagian atas yang membuat bentuk motor sedikit lebih condong ke depan.

Royal Enfield Himalayan Kustom 2018 Royal Enfield Himalayan Kustom 2018
Baca juga: Royal Enfield T-XX Interceptor Kental Aura Street Tracker

"Ini memang hasil kerja kami selama tiga bulan, meski terlihat cepat, tapi kami benar-benar menguras energi. Namun akhirnya terbayar setelah saya tes mengendarai, stabilitasnya cukup asik untuk diajak berpetualang," kata Nico.

Menurut Nico, bila menanyakan tingkat kesulitan sebenarnya semua cukup sulit untuk dilakukan, tapi hal yang paling menyita waktu cukup lama adalah menempatkan teknologi smart pada sistem kelistrikan SG-411. Dengan teknologi yang diklaim Nico didapat dari luar negeri, membuat Himalayan Street Tracker bisa dikendalikan melalui gengaman ponsel.

Royal Enfield Himalayan Kustom 2018 Royal Enfield Himalayan Kustom 2018
Dengan aplikasi yang diterapkan pada ponsel dan terkoneksi langsung pada modul kelistrikan di motor, Nico mengatakan hampir semua informasi motor bisa terdeteksi dari handphone. Mulai dari konsumsi bahan bakar, kondisi oli, jarak tempuh, suhu, posisi keberadaan motor, bahkan sampai start/stop mesin.

"Sengaja kita kasih teknoogi ini agar kustom Himalayan ini menjadi lebih modern dan fituristik. Jadi semua bisa dikoneksikan hanya dengan handphone, tidak perlu lagi kunci kenvensional untuk menghidupkan mesin," ujar Nico.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com