Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akui Salah Baca Teks Pancasila, Gubernur Sulbar Usulkan Rombak Urutan Sila

Kompas.com - 14/11/2017, 13:26 WIB
Junaedi

Penulis

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.comGubernur Sulawesi Barat Ali Baal Masdar mengakui salah mengucapkan teks Pancasila saat menjadi inspektur upacara dalam peringatan Hari Pahlawan di Mamuju, Sulawesi Barat, 10 November lalu.

Ia berdalih kesalahan itu karena terobsesi ingin mendekatkan sila pertama dengan sila kelima Pancasila yang dinilainya terlalu berjarak.

Mantan Bupati Polewali Mandar ini menilai, maraknya aksi terorisme, radikalisme, dan aksi kekerasan lainnya di Tanah Air salah satunya disebabkan jarak sila pertama dengan sila kelima terlalu jauh.

Video Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar yang salah membaca urutan sila Pancasila viral di media sosial. Video itu mengundang perbincangan pro dan kontra. Sila kelima Pancasila, yakni “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” dibacakan gubernur menjadi sila kedua. Padahal, sila kedua adalah kemanusiaan yang adil dan beradab. Namun, ia segera meralatnya dengan kembali membacakan sila kedua.

“Saya salah ucap, sila kedua di bawah sila kelima, kenapa? Karena saya selalu berpikir radikalisme, terorisme, komunisme, aksi demo, dan persoalan lainnya karena masih terlalu jauh antara sila pertama dengan sila kelima Pancasila,” kata Ali Baal di depan ratusan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Selasa (14/11/2017).

Ali Baal kemudian bertanya kepada para aktivis PMII apakah sila kelima Pancasila bisa didekatkan dengan sila pertama agar jarak kesenjangannya tidak terlalu jauh.

“Bisakah sila pertama pancasila didekatkan dengan sila kelima Pancasila? Itu masalahnya,” ujar  Masdar di depan peserta dialog kebangsaan PMII.

Baca juga : Viral, Video Gubernur Sulbar Salah Baca Teks Pancasila

Masdar mengajak semua komponen bangsa untuk bersama-sama merekatkan diri dalam kebersamaan. Ia juga mengajak kepada semua elemen masyarakat Sulbar agar tetap bersatu padu menjaga keamanan dan perdamaian, agar ancaman perpecahan atau disintegrasi bangsa yang terjadi di tempat lain tidak sampai merembet ke Sulawesi Barat.

Kompas TV Di usianya yang masih sangat muda, anak-anak SD telah menjadi penulis buku dengan judul "Menggapai Mentari".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com