Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taman Bermain Perancis Latih Gagak untuk Memungut Sampah

Kompas.com - 16/08/2018, 20:10 WIB
Bhakti Satrio Wicaksono,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Belum banyak yang tahu jika burung gagak adalah salah satu burung yang memiliki kecerdasan cukup tinggi. Ini dibuktikan di sebuah taman di Perancis. Enam ekor gagak bernama Boubou, Bamboo, Bill, Black, Bricole and Baco dapat memungut sampah kecil yang ada di taman.

Pemandangan di mana gagak dapat memungut sampah di lingkungan taman adalah bagian dari pertunjukkan.

Konsep ini pertama kali muncul dari Christope Gaborit, seorang pelatih burung Falkon dari taman sejarah Puy du Fou di Perancis.

Gaborit terinspirasi untuk melatih burung-burung gagak karena peristiwa yang dilihatnya 20 tahun lalu. Dia melihat sekelompok burung gagak liar memilah-milah sampah alami di sebuah ladang.

Baca juga: Apa Maksud Gagak Kawini Bangkai Spesiesnya?

Gagak, memiliki kecenderungan untuk memilah materi di habitat mereka. Awalnya, burung-burung ini dilatih untuk mengambil sekuntum mawar dan memberikannya kepada seorang putri dalam sebuah pertunjukan.

Kemudian sekitar tahun 2000, Gaborit melatih burung-burung ini untuk dapat memungut sampah yang dibuang oleh manusia.

Sistem pelatihannya tidak berbeda dengan sistem eksperimental untuk menguji kecerdasan gagak, di mana pelatih memberikan hadiah makanan ketika burung gagak melakukan tugas dengan benar.

Baca juga: Burung Gagak di Jepang Curi Kartu Kredit untuk Beli Tiket Kereta

Gagak pertama kali dipekerjakan hanya empat hari dalam seminggu di bawah pengawasan yang ketat. Hal ini dilakukan untuk menghindari para pengunjung terus membuang sampah demi dapat melihat gagak memungut sampah.

"Tujuannya adalah untuk menyampaikan pada orang-orang, untuk membuka pikiran mereka, untuk berpikir, 'Oke, burung saja bisa melakukan sesuatu yang harusnya kita jauh lebih bisa melakukan, jadi harusnya kita melakukan ini sendiri.'," ujar presiden taman Nicolas de Villiers, seperti yang dikutip dari Science Alert, Rabu (15/08/2018).

"Ini adalah cara yang lucu untuk menunjukkan kepada orang-orang bahwa Anda tidak dapat membuang sampah di mana-mana," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com