Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putera Puteri Maritim Akan Dibekali Pengetahuan soal Pariwisata

Kompas.com - 02/10/2018, 10:08 WIB
Citra Fany Samparaya,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata mendukung penyelenggaraan Grand Final Putera Puteri Maritim Indonesia 2018 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Senin (1/10/2018) malam.

Acara dihadiri oleh Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menteri Pariwisata Arief Yahya didampingi Ketua Yayasan Putera Puteri Maritim Indonesia, Laksamana TNI (Purn) Tedjo Edhy Purdijatno.

Baca juga: Pesona Bahari Bitung Dipromosikan di Serbia

Pemilihan Putera Puteri Maritim Indonesia (PPMI) tahun ini mengambil tema “Dengan Berwawasan Budaya Indonesia, Putera Puteri Maritim Indonesia Siap mewujudkan Eksistensi NKRI Sebagai Negara Maritim,” yang bertujuan meningkatkan peran serta generasi muda dalam pembangunan maritim di Indonesia.

Baca juga: Membangun Wisata Bahari Nusantara lewat Wonderful Sail to Indonesia

Selain itu, PPMI 2018 juga diharapkan dapat membantu dan mendorong dalam mengembalikan kejayaan dan eksistensi maritim bangsa Indonesia di masa lampau.

Wisatawan di Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Minggu (9/8/2015).KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Wisatawan di Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Minggu (9/8/2015).
“Nantinya Putera Puteri Maritim akan menjadi duta maritim untuk turut membantu meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam untuk kesejahteraan rakyat Indonesia,” kata Luhut Binsar Panjaitan.

Baca juga: Monumen Kapal Selam Surabaya, Bukti Kejayaan Maritim Indonesia

Sementara itu, Menteri Pariwisata berharap PPMI tidak hanya memiliki pengetahuan di bidang kelautan dan industri, tapi juga pengetahuan tentang pariwisata, yang mampu memberikan kontribusi bagi pembangunan Indonesia khususnya melalui industri wisata bahari.

Pada 2019 melalui wisata bahari seperti keindahan pantai, lokasi surfing, diving, dan sebagainya ditargetkan mampu mendatangkan 4 juta wisatawan mancanegara (wisman). Apalagi, saat ini cruise dan yacht mulai ramai datang ke Indonesia karena didukung oleh kebijakan pemerintah.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menjelaskan, wisman tertarik berkunjung ke Indonesia karena potensi yang dimiliki berupa alam sebesar 35 persen, budaya 60 persen, dan manmade 5 persen.

Para wisatawan menikmati Laut Karimunjawa dengan melakukan snorkeling saat mengikuti paket wisata Lets Go Karimun Jawa dari PT Pelni ke Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, Sabtu (18/7/2015). Snorkeling adalah salah satu atraksi yang dapat dilakukan oleh wisatawan saat berkunjung ke Karimunjawa.KOMPAS.COM/WAHYU ADITYO PRODJO Para wisatawan menikmati Laut Karimunjawa dengan melakukan snorkeling saat mengikuti paket wisata Lets Go Karimun Jawa dari PT Pelni ke Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, Sabtu (18/7/2015). Snorkeling adalah salah satu atraksi yang dapat dilakukan oleh wisatawan saat berkunjung ke Karimunjawa.
“Potensi alam sebesar 35 persen kita kembangkan sebagai wisata bahari, wisata ekologi 45 persen dan wisata petualangan 20 persen di dalamnya termasuk geopark,” kata Arief Yahya.

Ketua Yayasan PPMI, Laksamana TNI (Purn) Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan, sebanyak 68 peserta dari 28 provinsi di Indonesia akan mendapatkan pembekalan agar menjadi Duta Matitim yang mumpuni, terpercaya dan memiliki integritas kepada NKRI.

“PPMI bertujuan untuk meningkatkan peran generasi muda dalam melanjutkan perjuangan bangsa Indonesia demi mengembalikan kejayaan maritim Indonesia,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com