Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Bulir Padi Hampa, Bisa Mengakibatkan Gagal Panen

Kompas.com - 22/02/2023, 19:20 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu masalah yang sering dijumpai dalam budidaya padi yaitu bulir padi hampa atau kosong. Kondisi tersebut bisa menurunkan hasil panen menurun dan menyebabkan kerugian.

Namun, apa penyebab bulir padi hampa? Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Rabu (22/2/2023), berikut ulasan selengkapnya.

Penyebab bulir padi kosong

Kondisi gabah kosong atau hampa disebabkan oleh banyak faktor mulai dari kondisi lingkungan hingga serangan hama. Seperti yang kita pahami bahwa bulir padi mulai mengisi saat memasuki fase generatif.

Baca juga: Apa Penyebab Gabah Kosong? Ini Penjelasan Lengkapnya

Pada fase tersebut, putik dan benang sari bertemu dan terjadi pembuahan hingga pembentukan gabah. Apabila pada saat itu intensitas hujan sedang tinggi, maka proses pembentukan bulir padi menjadi terganggu.

Demikian juga saat kondisi terlalu kering, maka proses pembungaan dan pembuahan menjadi tidak sempurna. Kondisi ini biasanya terjadi ketika musim kemarau terlalu lama.

Sementara itu, hasil penelitian menyebutkan bahwa serangan hama dan penyakit juga bisa mengakibatkan bulir padi hampa. Beberapa jenis hama tanaman padi yang mengakibatkan gabah kosong, antara lain; wereng coklat, walang sangit, dan thrips.

Baca juga: Tips Mencegah Tanaman Padi Rebah saat Musim Hujan

Sedangkan jenis penyakit yang bisa menyebabkan gabah hampa yaitu penyakit patah leher, kerdil kuning, patah leher, penyakit daun, dan busuk pelepah.

Itulah penjelasan seputar penyebab bulir padi hampa yang penting untuk diketahui. Lakukan tindakan kultur teknis dengan benar agar hasil panen tetap maksimal.

 

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Mungkinkah Indonesia Jadi Pusat Kopi Global?
Mungkinkah Indonesia Jadi Pusat Kopi Global?
Varietas Tanaman
Bisnis Domestik dan Ekspor Kacang Mete
Bisnis Domestik dan Ekspor Kacang Mete
Varietas Tanaman
Liberika dan Excelsa: Jejak Eksotisme Kopi Nusantara
Liberika dan Excelsa: Jejak Eksotisme Kopi Nusantara
Varietas Tanaman
Mengelola Dinamika Pasar dan Industri Kelapa Bulat
Mengelola Dinamika Pasar dan Industri Kelapa Bulat
Varietas Tanaman
Masa Depan Industri Tembakau Indonesia
Masa Depan Industri Tembakau Indonesia
Varietas Tanaman
Menggali Potensi Devisa dari Ekspor Lada Indonesia
Menggali Potensi Devisa dari Ekspor Lada Indonesia
Varietas Tanaman
Potensi Kelapa Genjah dan Pemenuhan Santan
Potensi Kelapa Genjah dan Pemenuhan Santan
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh
Revitalisasi Kebun Teh
Tips
Kelapa: Komoditas Strategis, Nasib Petani, dan Arah Kebijakan
Kelapa: Komoditas Strategis, Nasib Petani, dan Arah Kebijakan
Varietas Tanaman
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Varietas Tanaman
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Tips
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Varietas Tanaman
Membawa Gambir ke Pasar Global
Membawa Gambir ke Pasar Global
Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hamas Peringatkan Israel, Jamin Operasi Pendudukan Gaza Akan Gagal
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau