Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Rencana Penghapusan Premium dan Pertalite, Ini Kata Ridwan Kamil

Kompas.com - 27/12/2021, 16:05 WIB
Dendi Ramdhani,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat yang juga merupakan Ketua Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan Ridwan Kamil angkat suara soal rencana pemerintah pusat menghapus bahan bakar minyak jenis Premium dan Pertalite secara bertahap mulai 2022.

Pria yang akrab disapa Emil itu mengatakan, proses transisi penggunaan bahan bakar oleh masyarakat bakal memerlukan waktu.

"Saya kira karena ini kebijakan pusat tentu jangan sampai merugikan, di mana-mana proses transisi butuh waktu. Mudah-mudahan pemerintah pusat bisa lebih bijak melakukan proses transisi tanpa merugikan masyarakat terlalu cepat," kata Emil di Banda Aceh, Senin (27/12/2021).

Baca juga: Harus Tahu, Ini Beda Pertalite, Premium, dan Pertamax

Emil berpendapat, pergeseran penggunaan bahan bakar fosil menuju energi terbarukan hanya masalah waktu.

"Ini hanya masalah waktu, ibaratnya Magrib akan tiba bahwa perlahan BBM akan berkurang, dihilangkan karena teknologi sudah hadir di mana mobil dan motor juga mungkin akan pindah ke energi listrik," ucapnya.

Ia mencontohkan, Pemprov Jabar akan mensosialisasikan konversi motor bebek bensin ke motor bebek listrik.

Baca juga: Peringati 17 Tahun Tsunami Aceh, Ridwan Kamil Ziarah ke Kuburan Massal Korban

Program tersebut merupakan kerja sama dengan Kementerian ESDM dan Kementerian Perhubungan.

"Tahun 2022 di Jabar akan kita kebut, bengkel-bengkel akan dilatih untuk mengubah motor bebek biasa ke motor listrik dengan teknologi yang mudah, termasuk diurus surat-suratnya," kata Emil.

"Jadi logikanya berbeda dengan logika nomor mesin dan lain-lain sudah tidak ada, ini program kementerian esdm dan kemenhub dan diviralkan oleh Pemprov Jabar," lanjutnya.

Baca juga: Cerita Ridwan Kamil Teteskan Air Mata Saat Mendesain Museum Tsunami Aceh

Halaman:
Komentar
kang emil, ini bukan wewenang ente utk jawab. pertamina noh


Terkini Lainnya
Belasan TPA di Jabar Masih 'Open Dumping', Sekda Beri Tenggat hingga Desember 2025
Belasan TPA di Jabar Masih "Open Dumping", Sekda Beri Tenggat hingga Desember 2025
Bandung
Kirab Merah Putih di Bogor, Polisi Terapkan Rekayasa Lalu Lintas Mulai Kamis Pagi
Kirab Merah Putih di Bogor, Polisi Terapkan Rekayasa Lalu Lintas Mulai Kamis Pagi
Bandung
Pembunuhan Dea Permata, Polres Purwakarta: Tak Ada Laporan Resmi Ancaman
Pembunuhan Dea Permata, Polres Purwakarta: Tak Ada Laporan Resmi Ancaman
Bandung
Farhan Sebut DI Edutainment Jadi Alternatif 'Study Tour' untuk SD SMP
Farhan Sebut DI Edutainment Jadi Alternatif "Study Tour" untuk SD SMP
Bandung
Polisi Purwakarta Bantah Wanita Korban Pembunuhan Pernah Lapor Ancaman Sebelum Tewas
Polisi Purwakarta Bantah Wanita Korban Pembunuhan Pernah Lapor Ancaman Sebelum Tewas
Bandung
Pembunuhan Dea Permata, Wanita yang Sempat Lapor Ancaman di Purwakarta, Polisi Tangkap Pelaku
Pembunuhan Dea Permata, Wanita yang Sempat Lapor Ancaman di Purwakarta, Polisi Tangkap Pelaku
Bandung
Mensos Tinjau Sekolah Rakyat Cirebon, Orangtua Murid: Semoga Jadi Anak Hebat
Mensos Tinjau Sekolah Rakyat Cirebon, Orangtua Murid: Semoga Jadi Anak Hebat
Bandung
Warga Cirebon Tolak Kenaikan PBB 1.000 Persen dan Ancam Demo: Tak Masuk Akal
Warga Cirebon Tolak Kenaikan PBB 1.000 Persen dan Ancam Demo: Tak Masuk Akal
Bandung
Bandung Diguncang Gempa Dua Kali, Ini Penjelasan BMKG
Bandung Diguncang Gempa Dua Kali, Ini Penjelasan BMKG
Bandung
Kios Dibongkar, PKL Jalur Wisata Bandung-Subang Terima Uang Tunggu Rp 10 Juta
Kios Dibongkar, PKL Jalur Wisata Bandung-Subang Terima Uang Tunggu Rp 10 Juta
Bandung
Warga Pangandaran Tolak Keramba Jaring Apung Pangandaran, Susi Beri Wejangan
Warga Pangandaran Tolak Keramba Jaring Apung Pangandaran, Susi Beri Wejangan
Bandung
Jelaskan Walk Out, Susi Bantah Profesor Unpad: Tak Ada yang Mati Sia-sia di Laut
Jelaskan Walk Out, Susi Bantah Profesor Unpad: Tak Ada yang Mati Sia-sia di Laut
Bandung
Kaget Ada Keramba Jaring Apung di Pantai Pangandaran, Susi Pudjiastuti: Teu Waras, Tak Masuk Akal
Kaget Ada Keramba Jaring Apung di Pantai Pangandaran, Susi Pudjiastuti: Teu Waras, Tak Masuk Akal
Bandung
Video Call Dedi Mulyadi soal Keramba Jaring Apung Pangandaran, Susi: Pak Gubernur Tolak 100 Persen
Video Call Dedi Mulyadi soal Keramba Jaring Apung Pangandaran, Susi: Pak Gubernur Tolak 100 Persen
Bandung
Warga dan Forum Wisata Pangandaran Deklarasi Tegas Tolak Keramba Jaring Apung
Warga dan Forum Wisata Pangandaran Deklarasi Tegas Tolak Keramba Jaring Apung
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau