Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Mogok Produksi, Stok Lama Tahu Tempe Dijual di Pasar

Kompas.com - 22/02/2022, 15:16 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Banyak perajin tahu dan tempe se-Jawa yang melakukan aksi mogok produksi selama tiga hari, tak terkecuali di Kabupaten Bandung, sejak Senin, (21/2/2022) sampai Rabu, (23/2/2022).

Akibatnya, para pedagang tahu tempe di Pasar Banjaran, Kabupaten Bandung mengalami kelangkaan barang, terutama tempe.

Seorang pedagang tahu tempe Hasan Muslim (39) mengatakan, sudah mengetahui harga kedelai mulai naik.

Ia pun mengaku bahwa stok tahu dan tempe yang dijual saat ini merupakan stok lama. Bukan tahu tempe segar yang datang hari ini dari produsen.

Baca juga: Dilema Pedagang Tahu Keliling, Mogok Kerja atau Cari Nafkah Keluarga

"Tahu yang dijual ini bukan barang yang biasa saya jual, yang biasa ngirim (tahu) udah nggak ngirim sejak kemarin. Tempe juga sama, ini dikirim terakhir kemarin, itu juga saya dapet maksa, karena udah langganan," katanya saat ditemui di lapaknya pada Selasa (22/2/2022).

Hasan mengaku, belum ada kenaikan harga baik tempe atau tahu yang dijualnya.

Namun, ia tidak menampik adanya kemungkinan harga tahu tempe akan naik setelah aksi mogok para perajin kedelai.

Baca juga: Jeritan Warga Saat Rekeningnya Diblokir PPATK: Dari Tabungan Darurat hingga Rekening Anak

"Sekarang satu plastik (tahu) isi 5 pieces (buah) dijual Rp 4000, sedangkan yang seplastik isi 10 tahu (harganya) Rp 7000. Kalau tempe biasanya ada tiga jenis ukuran, kecil dijual Rp 3.500, sedang Rp 4000, dan besar Rp 10.000," ujarnya.

Selain harga yang memungkinkan naik, Hasan menduga ukuran baik tempe atau tahu pun  bakal mengecil.

"Ya kalau tahu bisa jadi lebih kecil, kalau tempe kemungkinan tipis," jelas Hasan.

Baca juga: Surat Panggilan Sidang Ijazah Jokowi ke Roy Suryo dkk Dikembalikan

Hasan berharap harga kedelai bisa kembali turun seperti sediakala. Pasalnya jika belum turun dan semakin langka, ia dan pedagang tahu tempe di Pasar yang lain kemungkinan bakal libur berdagang.

Selain itu, jika nantinya produksi tahu dan tempe dibuat dengan ukuran lebih kecil atau harga lebih mahal, ia khawatir akan kehilangan pelanggan.

"Mudah-mudahan bisa kembali normal lagi lah, biar saya bisa terus berjualan. Saya juga kurang percaya diri kalau tahu tempe harganya tinggi, takut pada gak makan lagi, saya hilang pemasukan nanti," ucapnya.

Baca juga: Saat Tempe dan Tahu Langka di Pasaran, Produsen: Kita Nyerah!

Sementara Ari Mahmud (43) seorang pedagang gorengan mengaku sangat membutuhkan tahu dan tempe untuk bahan baku jualannya.

Ari mengatakan, kelangkaan tempe dan tahu membuat pedagang sepertinya sulit mendapatkan pemasukan. Kalau pun ada, kata Ari pasti harganya cukup tinggi.

"Saya butuh buat produksi, apalagi tahu. Kalau tempe butuh, cuma buat saya yang paling dicari justru olahan dari tahu," kata Ari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Terungkap Harga Bayi yang Dijual Sindikat ke Singapura: Rp 254 Juta per Bayi
Terungkap Harga Bayi yang Dijual Sindikat ke Singapura: Rp 254 Juta per Bayi
Bandung
Kisah Pilu Eks Pegawai Paytren Tuntut Pesangon: Istri Meninggal karena Stres
Kisah Pilu Eks Pegawai Paytren Tuntut Pesangon: Istri Meninggal karena Stres
Bandung
Kronologi Kecelakaan Maut di Exit Tol Karawang Barat, WNA Jepang Tewas Tertimpa Truk
Kronologi Kecelakaan Maut di Exit Tol Karawang Barat, WNA Jepang Tewas Tertimpa Truk
Bandung
Pengeroyokan Mahasiswa Unisba: 15 Orang Terlibat, Dalang Menghilang
Pengeroyokan Mahasiswa Unisba: 15 Orang Terlibat, Dalang Menghilang
Bandung
Penjelasan Pakar ITB soal Gempa Rusia, Sistem Peringatan Dini Disorot
Penjelasan Pakar ITB soal Gempa Rusia, Sistem Peringatan Dini Disorot
Bandung
Motor Gagal Menyalip Truk Tronton, Anak Usia 9 Tahun Tewas Terlindas
Motor Gagal Menyalip Truk Tronton, Anak Usia 9 Tahun Tewas Terlindas
Bandung
RSUD Tasikmalaya Tolak Pasien BPJS Anak Anggota DPRD, Pegawai Kena Sanksi
RSUD Tasikmalaya Tolak Pasien BPJS Anak Anggota DPRD, Pegawai Kena Sanksi
Bandung
Dedi Mulyadi Soroti Protes Orangtua Siswa atas Pungutan di SMP Cirebon
Dedi Mulyadi Soroti Protes Orangtua Siswa atas Pungutan di SMP Cirebon
Bandung
WNA Asal Jepang Tewas Akibat Dump Truck Terguling di GT Karawang Barat
WNA Asal Jepang Tewas Akibat Dump Truck Terguling di GT Karawang Barat
Bandung
Truk Muatan Tanah Terguling Timpa Mobil di Gerbang Tol Karawang Barat, Sebabkan Macet
Truk Muatan Tanah Terguling Timpa Mobil di Gerbang Tol Karawang Barat, Sebabkan Macet
Bandung
Empat Siswa Mundur dari Sekolah Rakyat di Bandung, Kepsek Beri Penjelasan
Empat Siswa Mundur dari Sekolah Rakyat di Bandung, Kepsek Beri Penjelasan
Bandung
Puncak Bersolek, Pemkab Bogor Bongkar PKL dan Bangun Taman Kota
Puncak Bersolek, Pemkab Bogor Bongkar PKL dan Bangun Taman Kota
Bandung
Banyak Utang hingga Cerai Usai PHK, Eks Pegawai Paytren Tuntut Hak
Banyak Utang hingga Cerai Usai PHK, Eks Pegawai Paytren Tuntut Hak
Bandung
Mahasiswa di Bandung Dikeroyok hingga Masuk RS, Diduga Masalah Asmara
Mahasiswa di Bandung Dikeroyok hingga Masuk RS, Diduga Masalah Asmara
Bandung
Longsor Tutup Drainase, Ratusan Rumah di Rancabungur Bogor Terendam Banjir
Longsor Tutup Drainase, Ratusan Rumah di Rancabungur Bogor Terendam Banjir
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau