Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelapor Bahar bin Smith Hadir: Saya Laporkan Terkait Berita Bohong, Sehari Setelah Nonton Ceramah di YouTube

Kompas.com - 10/05/2022, 12:35 WIB
Agie Permadi,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG,KOMPAS.com - Sidang lanjutan kasus penyebaran berita bohong dengan terdakwa Habib Bahar bin Smith kembali digelar di Pengadilan Negeri (PN) Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (10/5/2022).

Dalam sidang beragendakan saksi ini, Jaksa Penuntut Umum (JPU) menghadirkan 5 saksi.

Salah satu saksi Tubagus Nur Alam mengatakan bahwa dirinya melaporkan ceramah Habib Bahar dalam video yang diunggah Tatang Rustandi dengan laporan penyebaran berita bohong.

"Saya melaporkan Habib Bahar terkait video berita kebohongan," kata Tubagus yang merupakan saksi pelapor dalam sidang tersebut.

Baca juga: Kuasa Hukum Minta Jaksa Hadirkan Pelapor Bahar bin Smith dalam Sidang

Tubagus berkata, dirinya melihat video ceramah Bahar bin Smith di YouTube pada 16 Desember 2021 di Menteng, Jakarta Pusat.

Jaksa kemudian bertanya kepada saksi tentang apa yang diingat dan didengar saat melihat tayangan ceramah Habib Bahar dalam video tersebut.

Saksi menjawab bahwa tayangan ceramah Bahar bin Smith itu memuat berita bohong.

Baca juga: 6 Dokumen Kependudukan yang Tidak Perlu Lagi Surat Pengantar RT/RW

"Berita bohong, beliau mengatakan Rizieq dipenjara karena melaksanakan maulid nabi, pengawal 6 itu dikuliti. Saya kira itu bohong," kata saksi.

"Yang saya tahu HRS dipenjara karena pelanggaran PPKM. Pengawal 6 itu meninggal karena ditembak polisi, (itu) yang saya tahu dari media," lanjut saksi.

Setelah melihat tayangan video YouTube tersebut, saksi kemudian melaporkan Bahar bin Smith ke Polda Metro Jaya pada 17 Desember 2021.

Baca juga: Direksi Jawa Pos Sebut Ada Dividen Rp 89 M yang Tidak Disetor Dahlan Iskan dan Nany Wijaya

Pelapor kemudian dipanggil kepolisian untuk dimintai keterangan.

"Saya di BAP panggilan Polda Jabar itu akhir Desember," ucapnya.

Saksi Tubagus mengaku dipanggil 1 kali untuk dimintai keterangan di Polda Jabar. Saat itu, saksi mengatakan alasan pelaporan tersebut.

Baca juga: Remaja Joki Strava Raup Rp 300.000 Sekali Lari, Uangnya Buat Jajan dan Ditabung

"Terkait mengapa melaporkan, bisa mengasumsikan masyarakat. Pada saat itu melihat video bersama teman," ucapnya.

Saksi menyebut bahwa video itu dilihat di akun YouTube Tatang Rustandi (salah satu terdakwa). Video itu diunggah pada 11 Desember, sementara saksi menontonnya lima hari kemudian yakni pada tangga 16 Desember 2021.

Halaman:
Komentar
lha kog pelapornya yg diinterogasi... lihat aja videonya... gimana sih cara kerja penyidiknya?


Terkini Lainnya
Tangis Bayi Pecah di Mobil Polisi, Terungkap Akan Dijual ke Singapura!
Tangis Bayi Pecah di Mobil Polisi, Terungkap Akan Dijual ke Singapura!
Bandung
Sekolah Rakyat Menengah Atas 11 Bandung Tes DNA Siswa Baru, Semua Kegiatan Dicatat Sejak Bangun Pagi
Sekolah Rakyat Menengah Atas 11 Bandung Tes DNA Siswa Baru, Semua Kegiatan Dicatat Sejak Bangun Pagi
Bandung
Main Ponsel dan Pakai Earphone Saat Paripurna, Anggota DPRD: Saya Lagi Zoom, Sebentar Kok!
Main Ponsel dan Pakai Earphone Saat Paripurna, Anggota DPRD: Saya Lagi Zoom, Sebentar Kok!
Bandung
Sekolah Rakyat: Seragam Dapat, Pakaian Dalam pun Ditanggung Negara!
Sekolah Rakyat: Seragam Dapat, Pakaian Dalam pun Ditanggung Negara!
Bandung
Lewati Dinamika Panjang, TMC Eternal Home Resmi Dibuka Layani Semua Umat
Lewati Dinamika Panjang, TMC Eternal Home Resmi Dibuka Layani Semua Umat
Bandung
Polda Jabar Ungkap Perdagangan Bayi ke Singapura, 6 Bayi Diselamatkan
Polda Jabar Ungkap Perdagangan Bayi ke Singapura, 6 Bayi Diselamatkan
Bandung
Farhan Bolehkan Siswa di Bandung Bawa Ponsel ke Sekolah, tapi…
Farhan Bolehkan Siswa di Bandung Bawa Ponsel ke Sekolah, tapi…
Bandung
Bertemu Erick Thohir, Dedi Mulyadi Bahas Pengembalian Lahan Perhutani Jadi Perkebunan
Bertemu Erick Thohir, Dedi Mulyadi Bahas Pengembalian Lahan Perhutani Jadi Perkebunan
Bandung
Semangat Jagat dan Edina: Menjemput Asa di Sekolah Rakyat...
Semangat Jagat dan Edina: Menjemput Asa di Sekolah Rakyat...
Bandung
3 Pejabat DLH Sukabumi Jadi Tersangka Korupsi Truk Sampah Rp 877 Juta
3 Pejabat DLH Sukabumi Jadi Tersangka Korupsi Truk Sampah Rp 877 Juta
Bandung
Masuk Sekolah Lebih Pagi, Disdik Cianjur: Wajar Masih Mengantuk...
Masuk Sekolah Lebih Pagi, Disdik Cianjur: Wajar Masih Mengantuk...
Bandung
Kasus Bayi Meninggal, Dedi Mulyadi Terjunkan Tim Khusus Audit RS Linggajati Kuningan
Kasus Bayi Meninggal, Dedi Mulyadi Terjunkan Tim Khusus Audit RS Linggajati Kuningan
Bandung
Dedi Mulyadi Kembali Menangis Lihat Bogor: Rakyat Jadi Keset, Konglomerat Kaya dari Gunung
Dedi Mulyadi Kembali Menangis Lihat Bogor: Rakyat Jadi Keset, Konglomerat Kaya dari Gunung
Bandung
Sekolah Rakyat di Bogor Mulai Berjalan, Masuk Asrama dan Tanpa Perundungan
Sekolah Rakyat di Bogor Mulai Berjalan, Masuk Asrama dan Tanpa Perundungan
Bandung
Antusias Siswa di Bandung Ikuti Sekolah Rakyat, dari Tekad Mandiri hingga Cita-cita...
Antusias Siswa di Bandung Ikuti Sekolah Rakyat, dari Tekad Mandiri hingga Cita-cita...
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau