Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Perbaikan Bangunan akibat Longsor Nagreg, Belum Ada Respons Pemerintah Setempat dan Pemkab Bandung

Kompas.com - 25/05/2022, 17:29 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Warga terdampak longsor di Kampung Huut RT 02 RW 08, Desa Bojong, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, masih menunggu kepastian Pemerintah Kabupaten Bandung untuk segera memperbaiki rumah mereka.

Pasalnya, sejak kejadian longsor dua bulan lau, tepatnya pada Minggu (13/3/2022) hingga berita ini ditulis, tiga rumah terdampak atas nama Ohin (63), Aca (42), dan Aman (73) masih dalam kondisi yang sama alias belum ada perubahan.

Adapun rumah Ohin yang bagian belakangnya rusak akibat tertimpa material longsor hanya ditutupi oleh tripleks dan asbes bekas guna menutupi bagian kamar mandinya.

Baca juga: Ohin, Korban Longsor Nagreg Sabar Menunggu Perbaikan Rumah Saat Kakinya Lumpuh

"Ya sementara ditutup dulu supaya saya bisa beraktivitas seperti biasa kalau ke kamar mandi," kata Ohin ditemui, Rabu (25/5/2022).

Ohin mengatakan, sudah sekitar dua bulan kondisi rumahnya masih sama seperti saat kejadian.

Bahkan, material longsor yang menutupi akses menuju RT 03 baru dibenahi pada Minggu (22/5/2022).

Itu pun atas kesadaran warga sekitar dan bantuan dari salah satu organisasi masyarakat (Ormas).

"Betul diangkut sama warga materialnya, gotong royonglah, habis mau gimana sudah terlalu lama nunggu," ungkapnya.

Saat ini pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) yang longsor tersebut diperbaiki melalui swadaya masyarakat yang diprakarsai Ormas PEKAT-IB.

"Syukur masih ada yang sadar kayak ormas, mereka membiayai pengerjaan penahan tembok itu," ujarnya.

Tak ada respons

Menindaklanjuti pemberitaan tersebut, Kompas.com berupaya menghubungi Bupati Bandung Dadang Supriatna, namun masih belum ada respons.

Salah satu Staf Bupati Bandung menyebut jadwal Bupati Bandung pada Rabu (25/5/2022) cukup padat.

Tak sampai di situ, Kompas.com mencoba menghubungi Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Bandung melalui pesan singkat WhatsApp pada Selasa (24/5/2022), tetapi hingga kini masih belum ada balasan.

Pukul 15.40 WIB, Kompas.com mencoba menghubungi Camat Nagreg Ahmad Arifin guna mengonfirmasi keterlambatan pembangunan rumah terdampak pascalongsor.

Melalui pesan singkat, Ahmad Arifin mengatakan, pihaknya telah berupaya dan berusaha membantu warga semaksimal mungkin dengan cara menyerahkan pembenahan TPT dan tiga rumah tersebut pada dinas terkait.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Desak Pemkab Bandung Terapkan Barak Militer ala Dedi Mulyadi, Ketua Komisi D: Ada 25.000 Anak Putus Sekolah
Desak Pemkab Bandung Terapkan Barak Militer ala Dedi Mulyadi, Ketua Komisi D: Ada 25.000 Anak Putus Sekolah
Bandung
Dalih Selamatkan BUMD Bandung Barat, Dirut Tipu Bos Ayam Rp 659 Juta
Dalih Selamatkan BUMD Bandung Barat, Dirut Tipu Bos Ayam Rp 659 Juta
Bandung
Bupati Bogor: Warga Bisa Urus Administrasi hingga Berobat Gratis di Pakansari
Bupati Bogor: Warga Bisa Urus Administrasi hingga Berobat Gratis di Pakansari
Bandung
Kabogorfest 2025: ASN Ngantor di Stadion, Pelayanan Publik Kabupaten Bogor Buka hingga Malam
Kabogorfest 2025: ASN Ngantor di Stadion, Pelayanan Publik Kabupaten Bogor Buka hingga Malam
Bandung
Babak Baru Kasus Dirut BUMD Bandung Barat, Korban Kedua Kena Tipu Rp 1,8 Miliar
Babak Baru Kasus Dirut BUMD Bandung Barat, Korban Kedua Kena Tipu Rp 1,8 Miliar
Bandung
Banding Sengketa Lahan SMAN 1 Bandung, Sekda Jabar Siapkan Bukti Legalitas dan Dokumen Penguat
Banding Sengketa Lahan SMAN 1 Bandung, Sekda Jabar Siapkan Bukti Legalitas dan Dokumen Penguat
Bandung
Dedi Mulyadi dan Sindiran 'Peuteuy Selong' untuk Bandara Kertajati yang Terus Merugi...
Dedi Mulyadi dan Sindiran "Peuteuy Selong" untuk Bandara Kertajati yang Terus Merugi...
Bandung
Pemprov Jabar Nunggak Utang Rp 300 Miliar ke BPJS, Sekda: Didalami Dulu, Harus Cermat
Pemprov Jabar Nunggak Utang Rp 300 Miliar ke BPJS, Sekda: Didalami Dulu, Harus Cermat
Bandung
7 Pengelola Jembatan Penyeberangan Sungai Citarum di Karawan Ajukan Izin ke BBWS: Tidak Ada Permintaan Uang
7 Pengelola Jembatan Penyeberangan Sungai Citarum di Karawan Ajukan Izin ke BBWS: Tidak Ada Permintaan Uang
Bandung
Tetap Larang Rapat di Hotel demi Keadilan, Dedi Mulyadi: Pangandaran Belum Bayar Tunjangan 5 Bulan
Tetap Larang Rapat di Hotel demi Keadilan, Dedi Mulyadi: Pangandaran Belum Bayar Tunjangan 5 Bulan
Bandung
Gelap, Jalan di Bandung Ini Banyak Begal dan Pelemparan Batu, Adik Anggota DPRD Jadi Korban
Gelap, Jalan di Bandung Ini Banyak Begal dan Pelemparan Batu, Adik Anggota DPRD Jadi Korban
Bandung
Usut Kasus Korupsi Dana Hibah Pramuka, Pemkot Bandung Janji Kooperatif
Usut Kasus Korupsi Dana Hibah Pramuka, Pemkot Bandung Janji Kooperatif
Bandung
ParagonCorp dan Unpad Buka Tiga Ruang Kolaboratif di Jatinangor
ParagonCorp dan Unpad Buka Tiga Ruang Kolaboratif di Jatinangor
Bandung
Ini Pasal yang Dikenakan ke Patwal yang Bawa Dedi Mulyadi Tanpa Helm
Ini Pasal yang Dikenakan ke Patwal yang Bawa Dedi Mulyadi Tanpa Helm
Bandung
Alasan Polisi Tilang Patwal Dishub Bogor yang Bonceng Dedi Mulyadi
Alasan Polisi Tilang Patwal Dishub Bogor yang Bonceng Dedi Mulyadi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau