Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Bobotoh Meninggal di Laga Persib vs Persebaya, Pemerhati Sepak Bola Sebut akibat Sistem Pertiketan yang Buruk

Kompas.com - 18/06/2022, 16:37 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

CIMAHI, KOMPAS.com - Pertandingan Persib Bandung vs Persebaya Surabaya dalam lanjutan Piala Presiden 2022, menyisakan kabar duka.

Dua orang pendukung Persib (bobotoh) meninggal dunia di stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Jumat (17/6/2022) malam.

Baca juga: 2 Bobotoh Meninggal di Stadion GBLA, Ini Kata Manajemen Persib

Tanggapan pemerhati sepak bola

Tragedi kematian dua bobotoh ini dinilai akibat buruknya sistem pertiketan yang disiapkan oleh panitia pelaksana (panpel) sehingga suporter yang membeludak tidak bisa terbendung.

Pemerhati sepak bola sekaligus pendiri Flower City Casual, Arlan Siddha mengatakan, panitia seharusnya menyadari bahwa pertandingan Persib Bandung vs Persebaya Surabaya akan mengundang animo suporter yang tinggi.

Seharusnya hal itu diikuti dengan penyiapan manajemen pertiketan yang ketat dengan memperhatikan kapasitas.

"Ketika semua orang yang bisa membeli tiket tapi dia tidak bisa masuk, otomatis mereka akan berpikir apakah yang di dalam memiliki tiket atau tidak. Mungkin saja ada praktik-praktik curang yang dilakukan di stadion kerap terjadi. Dan ini sudah menjadi rahasia umum," ungkap Arlan saat ditemui di Cimahi, Sabtu (18/6/202).

Baca juga: Bobotoh Asal Bandung yang Meninggal di GBLA Dimakamkan, Ini Kata Keluarga

Sistem berlapis

Peristiwa jatuhnya korban akibat membludaknya penonton ini merupakan hal klasik yang terjadi berulang sejak dulu.

Menurutnya, penyebabnya pun tidak berubah yakni sistem pertiketan yang sering kali meloloskan penonton tak bertiket.

Arlan memaparkan, hal ini seharusnya bisa diantisipasi dengan menyiapkan formula baru seperti memperketat pintu masuk dengan sistem berlapis.

"Kebetulan tadi malam saya ada di sana, salah satu yang menonjol di sana adalah bagaimana skrining tiket hanya dilakukan satu lapis saja. Kalau menurut saya sebaiknya dilakukan beberapa lapis," sebutnya.

Baca juga: Pesan PSSI soal Tragedi 2 Bobotoh Meninggal

Halaman:


Terkini Lainnya
Koperasi Desa Merah Putih di Hambalang Bogor Buka Klinik hingga Apotek, Warga Bisa Nikmati Layanan Murah
Koperasi Desa Merah Putih di Hambalang Bogor Buka Klinik hingga Apotek, Warga Bisa Nikmati Layanan Murah
Bandung
Imbas Larangan 'Study Tour' Dedi Mulyadi, Pengelola Bus: Lebih Parah dari Efek Covid-19
Imbas Larangan "Study Tour" Dedi Mulyadi, Pengelola Bus: Lebih Parah dari Efek Covid-19
Bandung
Saat Canda Dedi Mulyadi soal Jodoh di Koperasi Dibalas Prabowo 'Awas Kau'
Saat Canda Dedi Mulyadi soal Jodoh di Koperasi Dibalas Prabowo "Awas Kau"
Bandung
Penjual Kebab di Cibinong Bogor Cabuli Tiga Anak Laki-laki
Penjual Kebab di Cibinong Bogor Cabuli Tiga Anak Laki-laki
Bandung
Pernyataan Ini yang Bikin Dedi Mulyadi Dituding 'Ngibul' soal Tragedi Berdarah Pesta Anaknya
Pernyataan Ini yang Bikin Dedi Mulyadi Dituding "Ngibul" soal Tragedi Berdarah Pesta Anaknya
Bandung
Arus Lalu Lintas di Jalan Layang Pasupati Kembali Normal usai Diblokade Bus Pariwisata
Arus Lalu Lintas di Jalan Layang Pasupati Kembali Normal usai Diblokade Bus Pariwisata
Bandung
3 Tewas di Pesta Pernikahan Anak Dedi Mulyadi, Polisi Periksa 10 Orang, dari WO hingga Satpol PP
3 Tewas di Pesta Pernikahan Anak Dedi Mulyadi, Polisi Periksa 10 Orang, dari WO hingga Satpol PP
Bandung
Remaja 19 Tahun Tersengat Listrik Saat Bermain Layang-layang di Bandung
Remaja 19 Tahun Tersengat Listrik Saat Bermain Layang-layang di Bandung
Bandung
Kota Tasikmalaya Resmi Berlakukan Jam Masuk Sekolah Pukul 06.30 Sesuai Kebijakan Dedi Mulyadi
Kota Tasikmalaya Resmi Berlakukan Jam Masuk Sekolah Pukul 06.30 Sesuai Kebijakan Dedi Mulyadi
Bandung
Penyu 90 Kg di Sukabumi Mati Setelah Terkena Jerat Jaring Nelayan
Penyu 90 Kg di Sukabumi Mati Setelah Terkena Jerat Jaring Nelayan
Bandung
Macet 3 Km Buntut Pelaku Wisata Blokade Flyover Pasupati Demo Larangan Study Tour Dedi Mulyadi
Macet 3 Km Buntut Pelaku Wisata Blokade Flyover Pasupati Demo Larangan Study Tour Dedi Mulyadi
Bandung
Demo Larangan 'Study Tour', Puluhan Bus Blokade Jalan Layang Pasupati Bandung
Demo Larangan "Study Tour", Puluhan Bus Blokade Jalan Layang Pasupati Bandung
Bandung
Satgas Ungkap Modus Oplos Beras di Penggilingan Padi yang Jadi Rahasia Umum Perkampungan di Tasikmalaya
Satgas Ungkap Modus Oplos Beras di Penggilingan Padi yang Jadi Rahasia Umum Perkampungan di Tasikmalaya
Bandung
Geruduk Gedung Sate, Pelaku Wisata: Cabut Larangan Study Tour Dedi Mulyadi!
Geruduk Gedung Sate, Pelaku Wisata: Cabut Larangan Study Tour Dedi Mulyadi!
Bandung
Dedi Mulyadi Lunasi Biaya Persalinan Istri Warga Bandung yang Sempat Tertahan
Dedi Mulyadi Lunasi Biaya Persalinan Istri Warga Bandung yang Sempat Tertahan
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau