Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek "Malioboro" Tasikmalaya Diprotes Pedagang, Alat Berat Tiba-tiba Masuk, Halangi Pertokoan hingga Pembeli Sepi

Kompas.com - 18/07/2022, 13:52 WIB
Irwan Nugraha,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Proyek pelebaran trotoar mirip kawasan Malioboro di Yogyakarta di Jalan HZ Mustofa dan Cihideung, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, menuai protes dari para tukang parkir dan pedagang.

Pantauan Kompas.com di lokasi, Senin (18/7/2022), terlihat kemacetan panjang di jalan paling sibuk di pusat bisnis Kota Tasikmalaya tersebut.

Baca juga: Keluarga Menduga Brigadir J Korban Pembunuhan Berencana, Banyak Kejanggalan, Termasuk Luka Sayatan di Tubuh

Terlihat juga dua alat berat sudah berada depan toko perbelanjaan. Pagar asbes pun mulai dipasang untuk menyekat proses penggalian pelebaran trotoar.

Baca juga: Pertahankan Mobilnya Saat Ditarik Debt Collector di Depan Mapolres Bengkulu, Pemilik Berteriak Maling, Polisi Berdatangan

Hal ini menuai protes dari para pedagang kaki lima karena kegiatan itu pembeli jadi sepi. Mereka menyebut sebelumnya tidak ada pemberitahuan dari pemerintah daerah.

"Saya malam di sini jualan sampai pukul 21.00 WIB, tapi belum ada alat berat dan ditutup asbes seperti ini jalannya jadi sempit. Saat pagi-pagi ke sini, lapak jualan saya dan pedagang sudah terhalang pagar asbes, jadi sepi," ujar seorang pedagang, Endar (54), di lokasi, Senin siang.

Para pedagang dan tukang parkir bingung dengan situasi tersebut. Sehari-hari mereka mendapat penghasilan dari berdagang dan menjaga parkir di lokasi itu.

"Tidak ada pemberitahuan, soalnya katanya masuk alat berat dan pemagarannya malam hari. Yang saya bingung, kami nanti kasih makan keluarga darimana? Soalnya bingung nanti penghasilan kami lahannya dari mana?" Tambah dia.

Hal sama diungkapkan, Rohman (53), salah seorang pedagang di lokasi. 

Rohman mengatakan, sejak Senin pagi, tokonya sepi pembeli karena lapaknya terhalang proyek.

"Saya bingung ini bagaimana kok seenaknya saja main tutup dan datang alat berat. Kok, kenapa tidak ada komunikasi serius dulu sama para pedagang. Kalau begini kan kami yang rugi," tambahnya.

Dia menilai, seharusnya Dinas PUPR Kota Tasikmalaya selaku leading sektor pembangunan proyek tersebut, tak semena-mena mengerjakan proyek di lokasi.

Selain itu, Pemda Tasikmalaya juga harus melihat aspek kerugian yang dialami masyarakat di Jalan HZ Mustofa dan Cihideung.

"Kita juga kan bayar pajak segala macam, berdagang di sini bukan gratis. Ya, kalau sepakat semua kan enak," tambahnya.

Sementara itu, Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf, membenarkan bahwa kawasan di jalan protokol utama tersebut akan dipercantik menjadi Malioboro-nya Kota Tasikmalaya.

Para pedagang kaki lima nantinya akan ditata lebih baik lagi sehingga tak terkesan semrawut.

Adapun untuk lahan parkir, nantinya akan ditempatkan di sekitar jalan penyangga kedua jalan tersebut agar lebih tertata dan terlihat rapi.

Di lokasi juga akan dipasang pesawat bersejarah untuk mempercantik kawasan Taman Kota Tasikmalaya.

"Sekarang sudah mulai pengerjaan. Nah, kalau teknis pengerjaannya semuanya oleh Dinas PUPR Kota Tasikmalaya. Bisa ditanyakan langsung saja teknisnya bagaimana," ujar Yusuf.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
209.165 Ton Beras Mulai Didistribusikan di Jabar, Harga Rp 12.500 per Kg
209.165 Ton Beras Mulai Didistribusikan di Jabar, Harga Rp 12.500 per Kg
Bandung
Dedi Mulyadi: Tak Ada Lagi Pungutan dan Keluhan Seragam di Sekolah Negeri Jabar
Dedi Mulyadi: Tak Ada Lagi Pungutan dan Keluhan Seragam di Sekolah Negeri Jabar
Bandung
Bupati Bandung Barat Desak BUMN Hibahkan Lahan untuk Relokasi Korban Bencana
Bupati Bandung Barat Desak BUMN Hibahkan Lahan untuk Relokasi Korban Bencana
Bandung
Sunda Karsa Fest 2025: Hadirkan 244 UMKM, Dedi Mulyadi Fashion Show, Catat Tanggalnya
Sunda Karsa Fest 2025: Hadirkan 244 UMKM, Dedi Mulyadi Fashion Show, Catat Tanggalnya
Bandung
Kadis DLH Tersangka Korupsi Rugikan Rp 877 Juta, Sekda Kabupaten Sukabumi Prihatin
Kadis DLH Tersangka Korupsi Rugikan Rp 877 Juta, Sekda Kabupaten Sukabumi Prihatin
Bandung
Dedi Mulyadi Kaget Tahu Ibu Ini Masak Bangkai untuk Keluarganya di TPA Sarimukti
Dedi Mulyadi Kaget Tahu Ibu Ini Masak Bangkai untuk Keluarganya di TPA Sarimukti
Bandung
2 Bocah di Bandung Barat Tersengat Listrik saat Berburu Layang-layang
2 Bocah di Bandung Barat Tersengat Listrik saat Berburu Layang-layang
Bandung
Sindikat Penjualan Bayi ke Singapura: Pelaku Beraksi sejak 2023, Ada 24 Bayi Telah Dikirim
Sindikat Penjualan Bayi ke Singapura: Pelaku Beraksi sejak 2023, Ada 24 Bayi Telah Dikirim
Bandung
Bantah Gunakan Duit Pemerintah Bayar Buzzer, Dedi Mulyadi: Silakan Cek, Jangan Asal Tuduh
Bantah Gunakan Duit Pemerintah Bayar Buzzer, Dedi Mulyadi: Silakan Cek, Jangan Asal Tuduh
Bandung
Viral Kapolsek Cidahu Sukabumi Diduga Dukung Pembubaran Retret, Kapolres: Faktanya Tak seperti Itu
Viral Kapolsek Cidahu Sukabumi Diduga Dukung Pembubaran Retret, Kapolres: Faktanya Tak seperti Itu
Bandung
Berawal dari Laporan Penculikan, Terbongkar Sindikat Penjualan Bayi sejak di Kandungan
Berawal dari Laporan Penculikan, Terbongkar Sindikat Penjualan Bayi sejak di Kandungan
Bandung
Bayi Masih Hidup Ditemukan di Jalanan Sukabumi, Ari-ari Masih Menempel
Bayi Masih Hidup Ditemukan di Jalanan Sukabumi, Ari-ari Masih Menempel
Bandung
Sindikat Penjualan Bayi ke Singapura: Banyak dari Jabar, Dijual Rp 11 Juta hingga Rp 16 Juta, 12 Pelaku Ditangkap
Sindikat Penjualan Bayi ke Singapura: Banyak dari Jabar, Dijual Rp 11 Juta hingga Rp 16 Juta, 12 Pelaku Ditangkap
Bandung
Sindikat Penjualan Bayi ke Singapura, Anak-anak Dipesan dari 3 Provinsi Ini
Sindikat Penjualan Bayi ke Singapura, Anak-anak Dipesan dari 3 Provinsi Ini
Bandung
Terhantam Toko Online, Perajin Bendera di Ciamis Terjerat Utang, Terancam Bangkrut
Terhantam Toko Online, Perajin Bendera di Ciamis Terjerat Utang, Terancam Bangkrut
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau