Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Guru Honorer di Bandung Barat Hidupi 3 Anaknya dengan Upah Rp 250.000 Selama 35 Tahun

Kompas.com - 15/09/2022, 11:57 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Duduk di atas kursi roda di pojok deretan belakang, Mahdar Suhendar (55) mengenakan seragam rapi warna hitam-putih siap antre menunggu panggilan.

Jalan terjal menjadi seorang guru honorer memang tidak mudah, butuh waktu selama 35 tahun bagi Mahdar sampai akhirnya mendapat kejelasan nasib.

Pengabdian puluhan tahun seorang guru honorer ini akhirnya diganjar surat keputusan (SK) pengangkatan guru berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang ia terima saat pembagian SK di Gedung PGRI Kabupaten Bandung Barat (KBB), kemarin.

Baca juga: Hikayat Hadjarudin, Guru Honorer Mengabdi 52 Tahun, Karya Jurnalis Kompas.com yang Kisahnya Diangkat Jadi Film Dokumenter

"Sudah nunggu-nunggu dari dulu. Akhirnya alhamdulillah sekarang bisa terima SK PPPK dari Dinas Pendidikan. Kemarin berhasil lolos tahap dua," ujar Mahdar saat ditemui, Rabu (14/9/2022).

Selama puluhan tahun, Mahdar mengabdikan diri di dua sekolah menengah pertama (SMP) di wilayah pelosok Bandung Barat bagian selatan. Dua SMP itu yakni SMP Negeri 2 Gununghalu dan SMP Al Fatah.

Upah Murah untuk Hidupi 3 Anak

Tahun 1987 menjadi titik nol bagi Mahdar. Ia mulai menginjakkan kaki menjadi seorang guru.

Selama puluhan tahun itu, Mahdar bertahan hidup menjadi tulang punggung keluarga dengan upah seadanya.

"Saya mulai nge-honor dari tahun 1985 dengan honor mulai Rp 2.500 per bulan waktu itu. Dari honor itu meningkat perlahan hingga sekarang Rp 250.000," ungkap Mahdar.

Baca juga: Cerita Silva Paranggai, Guru Honorer Lulusan S2 yang Rela Mengajar di Pedalaman Toraja Utara

Profesi guru honorer nyatanya tidak gampang, upah ala kadarnya untuk menghidupi dan membesarkan tiga anaknya menjadi tantangan yang berat bagi Mahdar.

Untuk menambal kebutuhan pokok rumah tangganya, Mahdar mengerahkan ilmu dan skill lainnya untuk mengajar ekstrakurikuler di sekolahnya.

"Saya mengajar ekstrakurikuler bagi siswa di sekolah. Dari situ ada uang tambahan untuk ke rumah," kata Mahdar.

Naik Status di Usia dan Kondisinya Ringkih

Meski pengalamannya tidak diragukan di bidang pendidikan, Mahdar rupanya tidak pernah diloloskan dalam setiap seleksi demi naik status dan mendapat upah layak.

Beberapa kali mengikuti seleksi CPNS, tetapi hasil dari seleksi ke seleksi selalu menunjukkan nihil. Mahdar selalu dinyatakan tidak lolos dalam seleksi. Pikirnya, mungkin karena dirinya bukan siapa-siapa dan tak punya jaringan "orang dalam".

"Tahun 2021 kemarin saya ikut lagi tes seleksi PPPK Guru. Alhamdulillah saya senang sekali akhirnya ada rezekinya bisa lolos sebagai PPPK," tutur Mahdar.

Baca juga: 31 Nama Warga Karawang Dicatut Parpol, dari Mahasiswa hingga Guru Honorer

Namun, buah manis SK PPPK yang dinanti puluhan tahun itu datang di usia Mahdar mendekati masa pensiun. Kondisinya pun sudah ringkih dan mulai sakit-sakitan.

"Saya pakai kursi roda karena penyakit gula. Waktu itu akan berangkat ke Jamnas Pramuka di Cibubur pada Agustus 2022. Mudah-mudahan saya bisa kembali sehat seperti biasa," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
pemerintah seakan tutup mata atas penderitaan guru-guru honorer yang mengorbankan tenaga, waktu bahkan keluarga nya hanya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, sedangkan yg memangku jabatan hanya duduk santai di kursi panas nya menikmati hasil kerja keras dari rakyat nya


Terkini Lainnya
Mengaku Tak Ngerti Inflasi dan Digitalisasi, Dedi Mulyadi Jelaskan Manajemen Ekonomi “Ibu”
Mengaku Tak Ngerti Inflasi dan Digitalisasi, Dedi Mulyadi Jelaskan Manajemen Ekonomi “Ibu”
Bandung
Limbah Hitam Berbau Cemari Hutan Kota Karawang, Ikan-Ikan Mati di Saluran
Limbah Hitam Berbau Cemari Hutan Kota Karawang, Ikan-Ikan Mati di Saluran
Bandung
Jasad Nelayan Tenggelam di Danau Toba Ditemukan Terdampar 7,5 Km dari Lokasi Perahu Terbalik
Jasad Nelayan Tenggelam di Danau Toba Ditemukan Terdampar 7,5 Km dari Lokasi Perahu Terbalik
Bandung
Kabogorfest 2025 Dibuka, Bupati Bogor Instruksikan ASN Ngantor di Pakansari
Kabogorfest 2025 Dibuka, Bupati Bogor Instruksikan ASN Ngantor di Pakansari
Bandung
Cerita Dedi Mulyadi Pernah Tolak Elpiji 3 Kg Masuk Desa karena Ini
Cerita Dedi Mulyadi Pernah Tolak Elpiji 3 Kg Masuk Desa karena Ini
Bandung
Libur Panjang Bikin Sampah Menumpuk, Pemkot Bandung 'Dijewer' dan Kena Sanksi Pemprov
Libur Panjang Bikin Sampah Menumpuk, Pemkot Bandung "Dijewer" dan Kena Sanksi Pemprov
Bandung
Farhan Berencana Evaluasi 2 Program Warisan Almarhum Oded, Apa Saja?
Farhan Berencana Evaluasi 2 Program Warisan Almarhum Oded, Apa Saja?
Bandung
Fakta Lengkap Kasus Salah Tangkap di Cianjur: Korban Dianiaya Minta Tolong Dedi Mulyadi, 8 Polisi Diperiksa Propam
Fakta Lengkap Kasus Salah Tangkap di Cianjur: Korban Dianiaya Minta Tolong Dedi Mulyadi, 8 Polisi Diperiksa Propam
Bandung
Jaga Stabilitas Ekonomi, Jabar Terapkan Transformasi Digital dan Ekonomi Tradisi
Jaga Stabilitas Ekonomi, Jabar Terapkan Transformasi Digital dan Ekonomi Tradisi
Bandung
Jawa Barat Sumbang 17 Persen Kematian Ibu dan Anak, Menkes Targetkan Turun Jadi 8 Persen
Jawa Barat Sumbang 17 Persen Kematian Ibu dan Anak, Menkes Targetkan Turun Jadi 8 Persen
Bandung
Walhi Jabar Desak Dedi Mulyadi Bentuk Dewan Pertimbangan Agraria dan Lingkungan
Walhi Jabar Desak Dedi Mulyadi Bentuk Dewan Pertimbangan Agraria dan Lingkungan
Bandung
Polisi Buru Pilot Drone Selundupkan Sabu ke Lapas Narkotika Bandung
Polisi Buru Pilot Drone Selundupkan Sabu ke Lapas Narkotika Bandung
Bandung
Bocah Brebes Nekat Bersepeda ke Jabar, Dedi Mulyadi: Sudah Dijemput Bupatinya
Bocah Brebes Nekat Bersepeda ke Jabar, Dedi Mulyadi: Sudah Dijemput Bupatinya
Bandung
Menkes Sebut 3 Daerah di Jabar dengan Angka Kematian Ibu-Anak Tinggi
Menkes Sebut 3 Daerah di Jabar dengan Angka Kematian Ibu-Anak Tinggi
Bandung
Warga Binaan Lapas Jelekong Pesan Sabu dari Instagram Seharga Rp 18 Juta
Warga Binaan Lapas Jelekong Pesan Sabu dari Instagram Seharga Rp 18 Juta
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau