Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Bandung Barat Tanam Pohon Pisang sebagai Aksi Protes Jalan Rusak

Kompas.com - 10/10/2022, 16:03 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Reni Susanti

Tim Redaksi


BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Sebanyak 5 pohon pisang ditanam di tengah ruas jalan rusak di Kampung Picung Gede, RW 05, Desa Cipatik, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, Senin (10/10/2022).

Pohon pisang itu sengaja ditanam warga sebagai bentuk protes atas rusaknya jalan yang tak kunjung dibenahi. Mereka menuntut Pemkab Bandung Barat bertanggung jawab dan segera memperbaiki kerusakan jalan tersebut.

Jalan itu merupakan akses utama masyarakat dengan status jalan kabupaten yang menghubungkan Desa Citapen dan Desa Cipatik, Kecamatan Cihampelas.

Baca juga: Hengky Kurniawan Diusulkan Jadi Bupati Bandung Barat Definitif, Janji Politik Jadi Pekerjaan Rumah

Kerusakan jalan diperkirakan sepanjang 1,5 kilometer dengan berbagai macam bentuk kerusakan seperti aspal mengelupas, jalan berlubang, sampai membentuk sebuah kubangan air.

Warga yang kesal atas kerusakan itu lantas menanam pohon pisang di setiap kubangan air sebagai bentuk protes terhadap pemerintah yang tak kunjung turun tangan.

"(Aksi tanam pohon pisang ini) bentuk protes ke Pemda karena jalan tidak diperbaiki. Kerusakannya sudah parah banget, kalau hujan jadi kubangan, kalau musim kemarau berdebu," kata salah seorang warga, Entis (70) saat ditemui.

Seingat Entis, sudah 10 tahun jalan Cipatik-Citapen tidak tersentuh perbaikan jalan pemerintah. Maka tak heran jika jalan tersebut rusak parah.

Baca juga: Dirumahkan, Satpol PP Bandung Barat Gelar Aksi Bagi-bagi Bunga untuk PNS

Kondisi kerusakan jalan itu diperparah karena drainase di tepi jalan tak berfungsi, sehingga debit air hujan yang tidak tertampung meluber dan membanjiri badan jalan.

"Jadi bukan hanya jalan rusak saja, tapi juga terjadi banjir karena saluran air sudah gak berfungsi," ujar Entis.

Sementara itu, Kepala Desa Cipatik, Asep Agus mengatakan, pemerintah desa tidak bisa melarang aksi protes warga dengan menanam pohon pisang di kubangan jalan rusak.

Baca juga: Tangis 72 Siswa SMAN 5 Bengkulu yang Diberhentikan Mendadak, Kepsek Angkat Bicara

Menurutnya, protes ini merupakan bentuk aspirasi warga dan Pemdes pun tidak bisa turun tangan memperbaiki kerusakan, sebab jalan tersebut milik Pemkab Bandung Barat.

"Tidak bisa bicara banyak, itu hak warga. Itu bentuk kekesalan warga. Saya gak bisa apa-apa," sebut Asep.

Sebelumnya, Asep sempat mengajukan permohonan bantuan perbaikan jalan tersebut lebih dari 3 kali. Namun permohonan bantuan perbaikan jalan tak digubris.

Baca juga: Prabowo Mau Tindak Jenderal Beking Tambang, Sahroni: Gampang, Tangkap Saja Dulu Semua

"Sudah 4 kali saya ajukan perbaikan, tapi tak pernah terealisasi. Padahal ini sudah 10 tahun belum tersentuh perbaikan. Terakhir saya dapat kabar baru bisa direnovasi tahun 2023," papar Asep.

Asep tak tinggal diam. Melalui pemerintah desa, Asep bersama warga sempat beberapa kali melakukan gotong-royong perbaikan jalan dengan anggaran swadaya, namun perbaikan jalan tidak bertahan lama.

Jalan hasil perbaikan swadaya itu kembali hancur disapu hujan dan banjir lantaran irigasi di sepanjang ruas jalan itu tak juga ikut diperbaiki.

Baca juga: Saat OTT KPK Dikomplain Anggota DPR Usai Jerat Bupati Kolaka Timur

"Kalau statusnya milik desa saya perbaiki sedikit-sedikit. Tapi ini kan milik kabupaten, saya gak bisa apa-apa. Kami bersama warga sempat memperbaiki swadaya karena ada ziarah masal, tapi gak bertahan lama," pungkasnya.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Melihat Rumah Raya: Berdampingan dengan Kandang Ayam dan Domba, Tanpa MCK Layak
Melihat Rumah Raya: Berdampingan dengan Kandang Ayam dan Domba, Tanpa MCK Layak
Bandung
Susi Pudjiastuti Sebut Profesor Unpad Bodoh soal KJA, Jeje: Ke Personal, Bukan Lembaga
Susi Pudjiastuti Sebut Profesor Unpad Bodoh soal KJA, Jeje: Ke Personal, Bukan Lembaga
Bandung
Konferensi Nasional Sepak Bola dan Sains Akan Digelar di Bandung, demi Piala Dunia
Konferensi Nasional Sepak Bola dan Sains Akan Digelar di Bandung, demi Piala Dunia
Bandung
Bentrokan Warga di Jasinga Tewaskan 1 Orang, Polisi Tangkap Tersangka
Bentrokan Warga di Jasinga Tewaskan 1 Orang, Polisi Tangkap Tersangka
Bandung
Dedi Mulyadi Sebar Kepala Dinas Jadi LO Daerah: Daripada Numpuk di Bandung
Dedi Mulyadi Sebar Kepala Dinas Jadi LO Daerah: Daripada Numpuk di Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi: Pertumbuhan Ekonomi Jabar 5,23 Persen Berkat Gerak Rakyat, Bukan Gubernur
Dedi Mulyadi: Pertumbuhan Ekonomi Jabar 5,23 Persen Berkat Gerak Rakyat, Bukan Gubernur
Bandung
Banjir Rob Karawang, 3.332 Warga di 6 Desa Terdampak
Banjir Rob Karawang, 3.332 Warga di 6 Desa Terdampak
Bandung
Dari Posyandu hingga Rumah Sakit: Kisah Pilu Raya, Bocah Sukabumi yang Meregang Nyawa Dipenuhi Cacing
Dari Posyandu hingga Rumah Sakit: Kisah Pilu Raya, Bocah Sukabumi yang Meregang Nyawa Dipenuhi Cacing
Bandung
Bandung Barat Hapus Tunggakan PBB Rp489 Miliar, Cek Syaratnya!
Bandung Barat Hapus Tunggakan PBB Rp489 Miliar, Cek Syaratnya!
Bandung
Perjalanan Kereta Cepat Whoosh Kembali Normal Pasca Gempa Bekasi M4,9
Perjalanan Kereta Cepat Whoosh Kembali Normal Pasca Gempa Bekasi M4,9
Bandung
Update Gempa Bekasi M4,9: 3 Kecamatan di Karawang Terdampak, Warga Mengungsi
Update Gempa Bekasi M4,9: 3 Kecamatan di Karawang Terdampak, Warga Mengungsi
Bandung
Bebas dari Sukamiskin, Setya Novanto Boleh Laporan lewat 'Video Call'
Bebas dari Sukamiskin, Setya Novanto Boleh Laporan lewat "Video Call"
Bandung
Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Karawang, Rumah dan Puskesmas Rusak
Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Karawang, Rumah dan Puskesmas Rusak
Bandung
Berani Lakukan Hal Ini, Setya Novanto Bakal Balik ke Sukamiskin!
Berani Lakukan Hal Ini, Setya Novanto Bakal Balik ke Sukamiskin!
Bandung
Kereta Sempat Terhenti Pascagempa Bekasi, KAI Daop 1 Jakarta Pastikan Jalur Kereta Aman
Kereta Sempat Terhenti Pascagempa Bekasi, KAI Daop 1 Jakarta Pastikan Jalur Kereta Aman
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau