Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Kecurangan Kampanye Pemilu 2024 di Media Sosial, Bawaslu Akan Gandeng Facebook dan Instagram

Kompas.com - 19/10/2022, 09:14 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Jawa Barat (Jabar) berkomitmen mengantisipasi kecurangan serta ujaran kebencian, khususnya di media siber.

Pasalnya, kampanye telah merambah dan diperkirakan akan terpusat di media siber, terutama media sosial.

"Tren penggunaan media sosial semakin kuat, maka kampanye akan lebih banyak menggunakan media sebagai ajang kampanye yang efektif," kata Koordinator Divisi Pencegahan dan Partisipasi Masyakarat (P2M) Bawaslu Jabar, Zaki Hilmi, dikutip dari TribunJabar.id, Rabu (19/10/2022).

Setidaknya ada dua jenis pelanggaran yang bisa dilakukan oleh peserta pemilu maupun masyarakat umum, yakni pelanggaran administratif dan pelanggaran pidana.

Baca juga: Penyandang Disabilitas di Papua Minta Dilibatkan dalam Penyelenggaraan Pemilu 2024

Terkait pelanggaran kampanye di jagat maya, dia mengaku, pihaknya masih memiliki keterbatasan dalam pengawasan dan menelusuri akun-akun anonim di media sosial.

Oleh sebab itu, Zaki menjelaskan, Bawaslu RI akan menggandeng platform media sosial, seperti Facebook dan Instagram, untuk mengantisipasi kecurangan selama masa kampanye.

"Kita menyadari betul hambatan ruang kebebasan ekspresi dalam konteks penyelenggaraan pemilu dan penggunaan medsos itu beda tipis. Misalnya, peserta pemilu belum ada tapi sudah ada pandangan atau stigma negatif terhadap orang yang baru menjadi bakal calon," ujar Zaki.

Zaki menambahkan, Bawaslu juga memiliki keterbatasan dalam menindak pelaku pelanggaran di media sosial maupun media mainstream.

Baca juga: Pj Bupati Buleleng Minta Publik Lapor jika Ada Indikasi ASN Tak Netral Terkait Pemilu

"Misalnya, tabloid Indonesia Barokah itu tiba-tiba ada. Makanya kita tidak bisa menindak sepihak, kita koordinasi dengan dewan pers untuk mengategorikan, apakah yang mainstream seperti itu masuk dalam karya jurnalistik atau tidak," jelasnya.

Sementara itu, Direktur Lingkar Madani (Lima) Indonesia, Ahmad Fauzi atau yang akrab disapa Ray Rangkuti menuturkan, kampanye di masa mendatang akan lebih banyak memanfaatkan media siber ketimbang media ruang.

"Media ruang akan ditinggalkan oleh hampir semua peserta Pemilu meski pun secara verbal yang diakui di dalam Pemilu kita itu adalah yang media ruang," ucap Ray.

Dia menerangkan, para peserta pemilu akan mengoptimalkan kampanye di media siber karena biayanya yang relatif lebih rendah, daya jangkau yang luas, serta lebih tahan lama.

Baca juga: Pemerintah Kabupaten/Kota di Gorontalo Diminta Segera Menganggarkan Pemilu 2024

Akan tetapi, kampanye di media sosial tak lepas dari berbagai risiko yang mungkin muncul, termasuk kecenderungan negatif, hoaks, dan penggunaan politik identitas.

"Orang hanya baca yang hebohnya saja, soal benar atau tidak orang tidak baca," kata Ray.

"Kalau negatif campaign itu bagus-bagus saja, itu tradisi yang harus kita tumbuhkan, cuma sekarang ini ada pengaburan terhadap definisi negatif campaign menjadi hoaks dan politik identitas, bahkan turun ke black campaign, itu sesuatu yang salah," imbuhnya.

Dia berharap, Bawaslu Jabar dapat mengawasi dan memastikan bentuk kampanye jelang Pemilu 2024 tidak melanggar aturan yang ada.

"Sehingga kampanye dengan media siber lebih banyak berisi hal positif dibandingkan negatif, black campaign, politik identitas, maupun hoaks," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
terus nantinya si kadrun mau kerja apa bila hoax dan fitnahnya diblokir oleh facebook dan instagram terus anak bininya dikasih makan apa bro ..


Terkini Lainnya
Anak Laki-laki Menangis Histeris Diduga Korban Percobaan Penculikan di Cibinong
Anak Laki-laki Menangis Histeris Diduga Korban Percobaan Penculikan di Cibinong
Bandung
Orosida Azizah, Anak Penjual Kue dari Sumedang, Lulus Cumlaude dari Fakultas Teknik Unsika
Orosida Azizah, Anak Penjual Kue dari Sumedang, Lulus Cumlaude dari Fakultas Teknik Unsika
Bandung
Truk MBG Seruduk Motor dan Minibus di Bandung Barat, Satu Orang Tewas
Truk MBG Seruduk Motor dan Minibus di Bandung Barat, Satu Orang Tewas
Bandung
1.947 Warga Karawang Pilih Kerja ke Luar Negeri, Taiwan Jadi Favorit
1.947 Warga Karawang Pilih Kerja ke Luar Negeri, Taiwan Jadi Favorit
Bandung
Saksi Sebut Dedi Mulyadi Tak Ada di Lokasi Saat Peristiwa Maut Syukuran Pernikahan Putranya di Garut
Saksi Sebut Dedi Mulyadi Tak Ada di Lokasi Saat Peristiwa Maut Syukuran Pernikahan Putranya di Garut
Bandung
Permintaan Maaf Motovlogger atas Konten Hoaks Gerebek Asusila di Pakansari Bogor
Permintaan Maaf Motovlogger atas Konten Hoaks Gerebek Asusila di Pakansari Bogor
Bandung
Minta Maaf, Motovlogger Akui Konten Gerebek Pasangan Mesum di Stadion Pakansari Settingan
Minta Maaf, Motovlogger Akui Konten Gerebek Pasangan Mesum di Stadion Pakansari Settingan
Bandung
Kecelakaan Maut di Kota Bandung, Pengendara Motor Tewas Terlindas Truk
Kecelakaan Maut di Kota Bandung, Pengendara Motor Tewas Terlindas Truk
Bandung
Gempa Magnitudo 2,4 Guncang Kabupaten Bandung, Terasa hingga Ciwidey
Gempa Magnitudo 2,4 Guncang Kabupaten Bandung, Terasa hingga Ciwidey
Bandung
Viral Video Motovlogger soal Aksi Asusila di Pakansari, Pemkab Bogor: Itu Settingan Konten
Viral Video Motovlogger soal Aksi Asusila di Pakansari, Pemkab Bogor: Itu Settingan Konten
Bandung
Gabah Langka, Pabrik Penggilingan Cirebon Terpaksa Beli ke Jateng meski Mahal
Gabah Langka, Pabrik Penggilingan Cirebon Terpaksa Beli ke Jateng meski Mahal
Bandung
Bagi-bagi Bir Gratis Saat Ajang Lari di Bandung Viral, Ini Tanggapan Farhan
Bagi-bagi Bir Gratis Saat Ajang Lari di Bandung Viral, Ini Tanggapan Farhan
Bandung
Jalan Rusak di Sukabumi Capai 555 Km, Butuh Anggaran Rp 2,2 Triliun
Jalan Rusak di Sukabumi Capai 555 Km, Butuh Anggaran Rp 2,2 Triliun
Bandung
Bupati Bandung Minta Ketua Koperasi Merah Putih Bukan Saudara atau Tim Sukses Kades
Bupati Bandung Minta Ketua Koperasi Merah Putih Bukan Saudara atau Tim Sukses Kades
Bandung
Petani Cirebon Menjerit Hasil Panen Anjlok 70 Persen, Pabrik Berhenti Beroperasi
Petani Cirebon Menjerit Hasil Panen Anjlok 70 Persen, Pabrik Berhenti Beroperasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau