Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Mahasiswa ITB Manfaatkan Limbah Plastik dan Sabut Kelapa Sawit untuk Perkerasan Jalan

Kompas.com - 01/11/2022, 16:55 WIB
Reni Susanti

Editor

BANDUNG, KOMPAS.com - Empat mahasiswa Teknik Sipil ITB menciptakan lapisan aspal melalui pengolahan limbah plastik dan limbah organik. Pemanfaatan limbah ini menjadi pionir pemanfaatan sumber daya terbarukan dan ramah lingkungan di Indonesia.

Keempat mahasiswa itu yakni Octaviani Nur Rahmawati, Dewangga Syahputra, Ilyas Bianto, dan Romi Putra Radiansyah. Mereka berinovasi memanfaatkan limbah plastik dan limbah serbuk sabut kelapa untuk perkerasan jalan.

Romi menjelaskan alasan mengapa mereka mengambil inovasi tersebut. Berangkat dari tingginya angka kecelakaan lalu lintas, mahalnya biaya perawatan jalan, dan adanya potensi pemanfaatan limbah, membuat tim tersebut merumuskan inovasi lapisan aus pada perpetual pavement dengan menggunakan split mastic asphalt.

Baca juga: Sosok Vinka, Mahasiswa ITB Lulus dengan IPK Tertinggi 3,98

Jenis perkerasan ini memiliki bahan aditif berupa limbah plastik jenis high-density polyethylene (HDPE) dan limbah serbuk sabut kelapa sawit.

Mereka memodifikasi sifat bitumen agar memiliki umur layan panjang sehingga mereduksi kebutuhan rekonstruksi. Dengan minimnya proses perawatan, biaya dapat dihemat seiring dengan berkurangnya emisi gas karbon.

“Kedua, pengurangan limbah berkaitan dengan dampak sosial,” jelas Romi, salah satu anggota Tim Kuy(a+i) dalam rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (1/11/2022).

Berkat ide tersebut, mereka menyabet gelar juara pada ajang Think Efficiency 2022 pada kategori sustainability.

Gagasan mereka terpilih menjadi pemenang di antara ratusan tim mahasiswa dari seluruh Indonesia.

Baca juga: SBM ITB: Resesi Global 2023 Tidak Akan Berdampak Langsung Kepada Indonesia

Romi menambahkan inovasi ini mampu mengajak rekan-rekan yang bergerak di bagian pengepul limbah.

Selain itu, berdasarkan observasi yang dilakukan Tim Kuy(a+i), modifikasi lapisan aus ini memiliki poin posting pada aspek keselamatan (safety).

Lapisan aspal ini mengurangi kejadian slip akibat perbaikan microtexture dan macrotexture yang meningkatkan nilai kekesatan di permukaan aspal.

Baca juga: Guru Tampar Murid Lalu Didenda Rp 25 Juta, Wagub Jateng: Anak yang Jadi Korban kalau Dibesar-besarkan

Setelah mengikuti kompetisi, tim dari Teknik Sipil ITB ini akan mengembangkan penelitian tersebut.

Mereka berharap dapat berkonsultasi secara intens dengan ahli di bidang perkerasan jalan. Diskusi ini sangat penting dilakukan karena standardisasi yang berkaitan dengan riset mereka belum ada di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Anak Laki-laki Menangis Histeris Diduga Korban Percobaan Penculikan di Cibinong
Anak Laki-laki Menangis Histeris Diduga Korban Percobaan Penculikan di Cibinong
Bandung
Orosida Azizah, Anak Penjual Kue dari Sumedang, Lulus Cumlaude dari Fakultas Teknik Unsika
Orosida Azizah, Anak Penjual Kue dari Sumedang, Lulus Cumlaude dari Fakultas Teknik Unsika
Bandung
Truk MBG Seruduk Motor dan Minibus di Bandung Barat, Satu Orang Tewas
Truk MBG Seruduk Motor dan Minibus di Bandung Barat, Satu Orang Tewas
Bandung
1.947 Warga Karawang Pilih Kerja ke Luar Negeri, Taiwan Jadi Favorit
1.947 Warga Karawang Pilih Kerja ke Luar Negeri, Taiwan Jadi Favorit
Bandung
Saksi Sebut Dedi Mulyadi Tak Ada di Lokasi Saat Peristiwa Maut Syukuran Pernikahan Putranya di Garut
Saksi Sebut Dedi Mulyadi Tak Ada di Lokasi Saat Peristiwa Maut Syukuran Pernikahan Putranya di Garut
Bandung
Permintaan Maaf Motovlogger atas Konten Hoaks Gerebek Asusila di Pakansari Bogor
Permintaan Maaf Motovlogger atas Konten Hoaks Gerebek Asusila di Pakansari Bogor
Bandung
Minta Maaf, Motovlogger Akui Konten Gerebek Pasangan Mesum di Stadion Pakansari Settingan
Minta Maaf, Motovlogger Akui Konten Gerebek Pasangan Mesum di Stadion Pakansari Settingan
Bandung
Kecelakaan Maut di Kota Bandung, Pengendara Motor Tewas Terlindas Truk
Kecelakaan Maut di Kota Bandung, Pengendara Motor Tewas Terlindas Truk
Bandung
Gempa Magnitudo 2,4 Guncang Kabupaten Bandung, Terasa hingga Ciwidey
Gempa Magnitudo 2,4 Guncang Kabupaten Bandung, Terasa hingga Ciwidey
Bandung
Viral Video Motovlogger soal Aksi Asusila di Pakansari, Pemkab Bogor: Itu Settingan Konten
Viral Video Motovlogger soal Aksi Asusila di Pakansari, Pemkab Bogor: Itu Settingan Konten
Bandung
Gabah Langka, Pabrik Penggilingan Cirebon Terpaksa Beli ke Jateng meski Mahal
Gabah Langka, Pabrik Penggilingan Cirebon Terpaksa Beli ke Jateng meski Mahal
Bandung
Bagi-bagi Bir Gratis Saat Ajang Lari di Bandung Viral, Ini Tanggapan Farhan
Bagi-bagi Bir Gratis Saat Ajang Lari di Bandung Viral, Ini Tanggapan Farhan
Bandung
Jalan Rusak di Sukabumi Capai 555 Km, Butuh Anggaran Rp 2,2 Triliun
Jalan Rusak di Sukabumi Capai 555 Km, Butuh Anggaran Rp 2,2 Triliun
Bandung
Bupati Bandung Minta Ketua Koperasi Merah Putih Bukan Saudara atau Tim Sukses Kades
Bupati Bandung Minta Ketua Koperasi Merah Putih Bukan Saudara atau Tim Sukses Kades
Bandung
Petani Cirebon Menjerit Hasil Panen Anjlok 70 Persen, Pabrik Berhenti Beroperasi
Petani Cirebon Menjerit Hasil Panen Anjlok 70 Persen, Pabrik Berhenti Beroperasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau