Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria di Bogor yang Hidup Kembali Ternyata Cuma Rekayasa, Skenarionya Terbongkar Usai Sopir Ambulans Diperiksa Polisi

Kompas.com - 17/11/2022, 11:35 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Kabar pria di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang hidup kembali setelah sebelumnya diklaim meninggal, bikin heboh warga.

Namun belakangan, ternyata itu merupakan bagian dari sandiwara. Pria berinisial US (40) tersebut diduga merekayasa kematiannya agar terhindar dari debt collector atau penagih utang.

Skenario US terbongkar usai polisi memeriksa sejumlah saksi, di antaranya adalah sopir ambulans yang membawa US dan istrinya berinisial Y dari Jakarta ke rumahnya di Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor.

Baca juga: Akal-akalan Pria di Bogor yang Hidup Kembali Ternyata untuk Hindari Debt Collector

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Rancabungur AKP Tatang Hidayat mengatakan, US dan Y awalnya memesan ambulans di kawasan Radio Dalam, Jakarta Selatan. Tak hanya memesan ambulans, US juga membeli peti jenazah.

"Dia membeli peti mati kosong di Jakarta Selatan, dengan alasan ada saudara yang meninggal di Rancabungur. Jadi bukan dari rumah sakit, dia beli peti kosong terus ambulans," ujarnya, Rabu (16/11/2022).

Berdasarkan keterangan sopir ambulans, saat dijemput, US terlihat sehat. Dalam perjalanan menuju Kabupaten Bogor, mereka sempat beristirahat di rest area Cibubur.

Saat itulah, US melakukan aksinya.

Baca juga: Pria di Bogor yang Hidup Kembali Usai Meninggal Ternyata Masuk Sendiri ke Peti Mati

Halaman:
Komentar
betul juga om , membalas komentar dudi hermawan : itulah dampaknya riba!!. alhamdulillah keluarga sy jauh dari riba. enak makan, enak tidur dan yg utama enak dalam ibadah. rezeki lbh mudah. wajar riba diperangi ole allah swt dan rasulnya.


Terkini Lainnya
Menteri Lingkungan Hidup: Indonesia Negara Penghasil Sampah Laut Kedua di Dunia
Menteri Lingkungan Hidup: Indonesia Negara Penghasil Sampah Laut Kedua di Dunia
Bandung
Ribuan Hektar Aset Bank Tanah Ada di Jabar, Bisa Dimanfaatkan Gratis oleh Masyarakat
Ribuan Hektar Aset Bank Tanah Ada di Jabar, Bisa Dimanfaatkan Gratis oleh Masyarakat
Bandung
Jalur Pendakian ke Puncak Mega Gunung Puntang Ditutup Imbas 2 Remaja Jatuh
Jalur Pendakian ke Puncak Mega Gunung Puntang Ditutup Imbas 2 Remaja Jatuh
Bandung
Pengeroyokan Mahasiswa di Bandung, Satu Terduga Pelaku Diperiksa
Pengeroyokan Mahasiswa di Bandung, Satu Terduga Pelaku Diperiksa
Bandung
Longsor dan Pohon Tumbang di Cibunian Bogor: Rumah Rusak, Lansia Luka-Luka
Longsor dan Pohon Tumbang di Cibunian Bogor: Rumah Rusak, Lansia Luka-Luka
Bandung
Kakek di Tasikmalaya Tewas Dianiaya Tetangga, Pelaku Sering Ngamuk Tak Jelas
Kakek di Tasikmalaya Tewas Dianiaya Tetangga, Pelaku Sering Ngamuk Tak Jelas
Bandung
Video Viral Bocah SD Naik Sepeda Listrik di Jalan Raya, Ibu: Itu Salah Saya, Mendesak
Video Viral Bocah SD Naik Sepeda Listrik di Jalan Raya, Ibu: Itu Salah Saya, Mendesak
Bandung
Terungkap Harga Bayi yang Dijual Sindikat ke Singapura: Rp 254 Juta per Bayi
Terungkap Harga Bayi yang Dijual Sindikat ke Singapura: Rp 254 Juta per Bayi
Bandung
Kisah Pilu Eks Pegawai Paytren Tuntut Pesangon: Istri Meninggal karena Stres
Kisah Pilu Eks Pegawai Paytren Tuntut Pesangon: Istri Meninggal karena Stres
Bandung
Kronologi Kecelakaan Maut di Exit Tol Karawang Barat, WNA Jepang Tewas Tertimpa Truk
Kronologi Kecelakaan Maut di Exit Tol Karawang Barat, WNA Jepang Tewas Tertimpa Truk
Bandung
Pengeroyokan Mahasiswa Unisba: 15 Orang Terlibat, Dalang Menghilang
Pengeroyokan Mahasiswa Unisba: 15 Orang Terlibat, Dalang Menghilang
Bandung
Penjelasan Pakar ITB soal Gempa Rusia, Sistem Peringatan Dini Disorot
Penjelasan Pakar ITB soal Gempa Rusia, Sistem Peringatan Dini Disorot
Bandung
Motor Gagal Menyalip Truk Tronton, Anak Usia 9 Tahun Tewas Terlindas
Motor Gagal Menyalip Truk Tronton, Anak Usia 9 Tahun Tewas Terlindas
Bandung
RSUD Tasikmalaya Tolak Pasien BPJS Anak Anggota DPRD, Pegawai Kena Sanksi
RSUD Tasikmalaya Tolak Pasien BPJS Anak Anggota DPRD, Pegawai Kena Sanksi
Bandung
Dedi Mulyadi Soroti Protes Orangtua Siswa atas Pungutan di SMP Cirebon
Dedi Mulyadi Soroti Protes Orangtua Siswa atas Pungutan di SMP Cirebon
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau