Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komplotan Pencuri Spesialis Pikap di Tasikmalaya Ditangkap, Congkel Jendela Pakai Obeng

Kompas.com - 18/11/2022, 09:21 WIB
Irwan Nugraha,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Tasikmalaya, Jawa Barat, berhasil menangkap komplotan pencuri spesialis mobil bak terbuka atau pikap.

Komplotan ini sengaja mencuri kendaraan jenis ini untuk memudahkan mencongkel jendela kacanya yang masih manual atau non elektrik dengan alat obeng lancip.

Polisi berhasil mengamankan tersangka D dan R sebagai eksekutor dan penadah. Sementara pelaku lainnya, A sudah ditangkap terlebih dahulu oleh Polres Ciamis karena kasus lainnya.

Baca juga: Pencuri Spesialis Toko Kelontong Ditangkap, Terungkap Saat Jual Barang Curian ke Toko Sebelah

"Iya, kami berhasil membongkar dan menangkap komplotan pencurian khusus mobil pick up (bak). Modus mereka dengan congkel kaca kendaraan (manual). Mereka adalah residivis yang dulu kasusnya sama pencurian mobil," jelas Kepala Polres Tasikmalaya AKBP Suhardi Hery Haryanto, di kantornya, Jumat (18/11/2022).

Suhardi menambahkan, modus para pelaku setelah berhasil membuka kaca jendela dengan obeng tersebut lalu dengan membongkar kabel starter mobil.

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

Kabel di bawah kemudi kendaraan langsung ditarik dan digunting lalu mengkonsleting dengan beberapa kabel lainnya supaya menyala.

Baca juga: Lagunya Dipakai Bocah Pacu Jalur, Penyanyi AS Melly Mike Terbang ke Riau Tanpa Bayaran

Para pelaku pun membawa kabur mobil curian untuk dibawa ke penadah dan menjualnya dengan kisaran harga mulai Rp 30 sampai Rp 40 juta per unit.

Kasus ini terungkap usai adanya beberapa laporan korban yang kehilangan mobil bak karena pencurian di wilayah hukum Polres Tasikmalaya.

"Mereka ada yang tugasnya mengamati lapangan dan rumah pemilik mobil bak (korban), ada juga yang terparkir dan lokasinya sepi. Kita amankan dari para pelaku ada 7 mobil bak curian sebagai barang buktinya," tambah Suhardi.

Sesuai keterangan para tersangka, lanjut Suhardi, dalam aksinya ada juga cara mereka tak berhasil menyalakan mobil curian usai dibongkar kacanya sampai mesti didorong menjauhi lokasi pencurian.

Baca juga: Pencuri Bermodus Pecah Kaca Mobil di Cilacap Gasak Rp 130 Juta, Uangnya untuk Beli Mobil

Mereka selama ini mencuri di tempat sepi atau garasi rumah yang terbuka dengan sasaran mobil bak supaya mudah membuka jendela kaca yang masih manual.

Juga, biasaya mobil barang tersebut tak dipasang alat sensor alarm otomatis seperti mobil jenis lainnya.

“Sasaran mereka kendaraan yang terparkir di garasi tanpa pintu. Peran D ini mengawali dengan melihat situasi kondisi lapangan Lalu oleh A sebagai pemetik," katanya.

Baca juga: Selebgram AP Ditahan di Myanmar, Menhan: Kita Tak Bisa Operasi Militer Selain Perang

Kini, kedua tersangka sudah medekam di sel tahanan Polres Tasikmalaya untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Mereka diancam hukuman minimal 7 tahun penjara dan diancam Pasal 363 dan 480 KUHPidana.

"Hukumannya di atas 7 tahun kurungan penjara," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Kadis Kesehatan Cianjur Pilih Mundur karena Merasa Tak Mampu Jalankan Tugas
Kadis Kesehatan Cianjur Pilih Mundur karena Merasa Tak Mampu Jalankan Tugas
Bandung
Selamatkan Anaknya Terbawa Ombak, Bapak Tewas Tenggelam di Lampung
Selamatkan Anaknya Terbawa Ombak, Bapak Tewas Tenggelam di Lampung
Bandung
4 Pengeroyok Warga di Bandung Ditangkap, Pelaku Kelompok Silat
4 Pengeroyok Warga di Bandung Ditangkap, Pelaku Kelompok Silat
Bandung
Bus Tabrakan dengan Truk di Tol Cipularang, 1 Orang Tewas dan Ini Kronologinya
Bus Tabrakan dengan Truk di Tol Cipularang, 1 Orang Tewas dan Ini Kronologinya
Bandung
Kronologi Penemuan Jasad Petani Kopi Dimangsa Harimau di Lampung
Kronologi Penemuan Jasad Petani Kopi Dimangsa Harimau di Lampung
Bandung
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Bentrok Maut di Cianjur
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Bentrok Maut di Cianjur
Bandung
12 Pemuda di Cianjur Perkosa Gadis Remaja, 10 Orang Ditangkap dan Dijerat Pasal Berlapis
12 Pemuda di Cianjur Perkosa Gadis Remaja, 10 Orang Ditangkap dan Dijerat Pasal Berlapis
Bandung
Fakta Bentrok Berdarah di Cianjur: Satu Tewas, Lima Luka, dan 3 Pelaku Ditangkap
Fakta Bentrok Berdarah di Cianjur: Satu Tewas, Lima Luka, dan 3 Pelaku Ditangkap
Bandung
Tertinggal saat Bentrokan, Pemuda Cianjur Tewas Dianiaya
Tertinggal saat Bentrokan, Pemuda Cianjur Tewas Dianiaya
Bandung
Kepsek SMA Pencetak Atlet Voli: Kebijakan Dedi Mulyadi Bikin Kami Terancam Bangkrut!
Kepsek SMA Pencetak Atlet Voli: Kebijakan Dedi Mulyadi Bikin Kami Terancam Bangkrut!
Bandung
Jawab Menteri LH, Bupati Bogor: Izin Lingkungan Tak Serta Merta Dicabut, Dievaluasi Dulu
Jawab Menteri LH, Bupati Bogor: Izin Lingkungan Tak Serta Merta Dicabut, Dievaluasi Dulu
Bandung
Buku, Pensil, hingga Pulpen Jadi Barang Buruan Para Orangtua
Buku, Pensil, hingga Pulpen Jadi Barang Buruan Para Orangtua
Bandung
Demo Bencana Puncak Bogor, Mahasiswa Bakar Foto Dedi Mulyadi dan Rudy Susmanto
Demo Bencana Puncak Bogor, Mahasiswa Bakar Foto Dedi Mulyadi dan Rudy Susmanto
Bandung
Jasad PMI Cirebon Terkatung-katung di Malaysia, Keluarga Minta Bantuan Presiden Prabowo
Jasad PMI Cirebon Terkatung-katung di Malaysia, Keluarga Minta Bantuan Presiden Prabowo
Bandung
MPLS di Jabar Libatkan TNI, Pembentukan Karakter atau Militerisasi?
MPLS di Jabar Libatkan TNI, Pembentukan Karakter atau Militerisasi?
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau