Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah Kandung Potong Kemaluan Anaknya, KPAID Tasikmalaya: Pelaku Miliki Riwayat Gangguan Jiwa

Kompas.com - 21/12/2022, 14:56 WIB
Irwan Nugraha,
Reni Susanti

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, fokus mengawal kasus kekerasan anak usia 5 tahun yang dipotong kemaluannya oleh ayah kandungnya di Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya.

Pelaku sudah diamankan Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Tasikmalaya dan korban masih dirawat di RSUD SMC Singaparna Kabupaten Tasikmalaya sampai Rabu (31/12/2022).

"Ternyata setelah didalami pelaku merupakan ayah kandung, betul. Juga, pelaku ternyata diketahui memiliki riwayat penyakit gangguan jiwa. Ini masih didalami oleh Kepolisian juga kasusnya," jelas Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto kepada Kompas.com lewat telepon, Rabu siang.

Baca juga: Kemaluan Bocah Terpotong Saat Sunatan Massal di Riau

Ato menambahkan, sesuai keterangan ibu kandung korban, pelaku melancarkan aksinya menggunakan silet saat anaknya tertidur pulas.

Saat kejadian di rumah itu hanya ada pelaku dan korban karena ibu kandungnya sedang pergi ke pasar.

"Saat anak itu pergi minta tolong keluar rumah diketahui berlumuran darah di kaki oleh warga sekitar dan dibawa ke petugas medis kampung, sampai ke RSUD (SMC Kabupaten Tasikmalaya)," tambah dia.

Baca juga: Kronologi Ayah di Tasikmalaya Potong Kemaluan Anaknya yang Sedang Tertidur Pulas

Sampai saat ini, kasusnya masih ditangani Unit PPA Satreskrim Polres Tasikmalaya dan pelaku sudah ditahan serta dimintai keterangan. 

Sedangkan korban masih di rumah sakit. Saat ini kondisinya mulai membaik. 

"Kalau korban ya masih di RSUD. Tadi saya lihat ke sana," tutur dia.

Sebelumnya, seorang ayah di Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya, tega memotong alat kelamin anaknya yang masih berusia lima tahun.

Peristiwa itu dilakukan sang ayah saat anaknya sendiri tertidur pulas di sebuah kamar rumahnya, Selasa (20/12/2022).

Ibu korban sekaligus istri pelaku mengatakan, kali pertama mengetahui kejadian tersebut setelah mendapatkan kabar dari saudaranya.

Saat kejadian, dirinya sedang berbelanja bergegas pulang dan mendapati sang anak menangis dengan darah di bagian kaki.

"Saya sedang di pasar untuk belanja kebutuhan jualan, saudara saya nyusul, katanya anak saya berdarah kakinya," jelas ibu kandungnya di RSUD SMC Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (21/12/2022).

Sementara itu, Kepala Satreskrim Polres Tasikmalaya AKP Ari Rinaldo, membenarkan adanya kejadian alat kelamin anak diduga dipotong oleh ayahnya.

Pihaknya pun masih melakukan penyelidikan atas kejadian tersebut.

"Betul kemarin petang kejadianya. Kami sudah amankan pelaku dan kasusnya ditangani Polres Tasikmalaya," singkat Ari. 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Awan Tebal Disertai Petir yang Bikin Warga Bandung Panik Ternyata Hanya Cumulonimbus
Awan Tebal Disertai Petir yang Bikin Warga Bandung Panik Ternyata Hanya Cumulonimbus
Bandung
Dapur MBG Sumber Keracunan 352 Siswa Bandung Barat Disetop Sementara
Dapur MBG Sumber Keracunan 352 Siswa Bandung Barat Disetop Sementara
Bandung
Bukan Gunung Meletus! BMKG Ungkap Penyebab Awan Tebal dan Petir di Bandung
Bukan Gunung Meletus! BMKG Ungkap Penyebab Awan Tebal dan Petir di Bandung
Bandung
42 Bangunan Terdampak Penataan Situ Ciburuy, Sekda Jabar Janjikan 'Uang Tunggu'
42 Bangunan Terdampak Penataan Situ Ciburuy, Sekda Jabar Janjikan "Uang Tunggu"
Bandung
301 Siswa SD-SMK Keracunan MBG di Bandung Barat, Status KLB Segera Ditetapkan
301 Siswa SD-SMK Keracunan MBG di Bandung Barat, Status KLB Segera Ditetapkan
Bandung
Dedi Mulyadi Terbitkan SE, Pilkades Jabar Bakal Dilakukan lewat E-voting
Dedi Mulyadi Terbitkan SE, Pilkades Jabar Bakal Dilakukan lewat E-voting
Bandung
Keresahan Warga Desa Sukamulya soal Wilayahnya Akan Dilelang: Kami Tak Pernah Jual Tanah...
Keresahan Warga Desa Sukamulya soal Wilayahnya Akan Dilelang: Kami Tak Pernah Jual Tanah...
Bandung
Imbas Sengketa Sitaan BLBI, Proses Sertifikasi hingga PBB Desa Sukaharja dan Sukamulya Diblokir BPN
Imbas Sengketa Sitaan BLBI, Proses Sertifikasi hingga PBB Desa Sukaharja dan Sukamulya Diblokir BPN
Bandung
Ratusan Rumah di Bogor Rusak akibat Gempa Swarm Sukabumi, Warga Sempat Mengungsi ke Tenda
Ratusan Rumah di Bogor Rusak akibat Gempa Swarm Sukabumi, Warga Sempat Mengungsi ke Tenda
Bandung
Pemkot Bandung dan KPK Rencanakan Pendidikan Antikorupsi Masuk Kurikulum Lokal
Pemkot Bandung dan KPK Rencanakan Pendidikan Antikorupsi Masuk Kurikulum Lokal
Bandung
Bupati Jeje Tanggung Biaya Pengobatan 96 Siswa Keracunan MBG di Bandung Barat
Bupati Jeje Tanggung Biaya Pengobatan 96 Siswa Keracunan MBG di Bandung Barat
Bandung
Kronologi Pria Indramayu Meninggal Mendadak Usai Tebar Jaring di Laut
Kronologi Pria Indramayu Meninggal Mendadak Usai Tebar Jaring di Laut
Bandung
Lama Bungkam, DPRD Bandung Barat Mendadak Ikut Tolak Kenaikan Tunjangan Rp 7,8 Juta
Lama Bungkam, DPRD Bandung Barat Mendadak Ikut Tolak Kenaikan Tunjangan Rp 7,8 Juta
Bandung
Camat Gempol Cirebon Gugat Batas Usia Pensiun ASN ke Mahkamah Konstitusi
Camat Gempol Cirebon Gugat Batas Usia Pensiun ASN ke Mahkamah Konstitusi
Bandung
Marak Kasus Keracunan MBG, Bupati Lucky Hakim Awasi Ketat, Tak Mau Terjadi di Indramayu
Marak Kasus Keracunan MBG, Bupati Lucky Hakim Awasi Ketat, Tak Mau Terjadi di Indramayu
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Netanyahu Ungkap "Musuh" Israel Tahun Depan, Bukan Hanya Hamas di Gaza
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Kompas.com

Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru! Jangan lewatkan update berita dari Kompas.com.

Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau