Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Cabai Masih Tinggi, tapi Petani di Bandung Barat Masih Merugi

Kompas.com - 12/01/2023, 19:18 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com- Kenaikan harga cabai rawit di pasar tradisional Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, masih bertahan sejak perayaan Natal dan Tahun Baru lalu.

Kenaikan harga di pasar-pasar tradisional itu dipicu oleh beberapa faktor yang cukup merugikan petani, mulai dari panen serentak sampai gagal panen.

Kus (36), seorang petani Kampung Cicalung, Desa Wangunharja, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat mengungkapkan, mahalnya harga cabai di pasar tradisional itu dipengaruhi hasil panen yang berantakan.

"Ada banyak faktor. Beberapa waktu kemarin memang cuaca ekstrem sehingga mengakibatkan buah cabainya dihasilkan lebih sedikit dari biasanya," kata Kus saat ditemui, Kamis (12/1/2023).

Baca juga: Cuaca Ekstrem, Harga Cabai di Semarang Mahal, Banyak Petani yang Gagal Panen

Cuaca ekstrem itu berimbas pada rusaknya tanaman cabai dan berkurangnya buah yang dihasilkan. Tentu hal itu berpengaruh pada ongkos produksi yang dikeluarkan.

"Tanaman mulai dari batang, akar dan daun menjadi busuk, produksi buah tak maksimal. Jika kondisi normal dari satu batang pohon bisa menghasilkan setengah kilo, tetapi sekarang hanya seperempat kilo karena dampak cuaca ekstrem," ujar Kus.

Selain dari cuaca ekstrem, kenaikan harga cabai di pasaran juga dipicu fenomena panen serentak di beberapa bagian Pulau Jawa.

Jika di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur juga sedang musim panen, maka di wilayah Jawa Barat terkena imbasnya.

"Harga mulai merangkak naik sejak 20 hari ke belakang, sekarang harga Rp 50.000 itu termasuk mahal, stabilnya sih di Rp 25.000 per kilogram," ucap Kus.

Baca juga: Harga Cabai di Semarang Mahal, Pedagang Makanan Pilih Kurangi Porsi Cabai meski Rasanya Hambar

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bandung Barat, Ricky Riyadi mengungkapkan, kenaikan harga cabai di Bandung Barat sangat terpengaruh oleh gagal panen di sentra penghasil cabai di sejumlah wilayah.

"Selama ini, para pedagang pasar tradisional di Bandung Barat berbelanja ke Pasar Induk Caringin-Bandung. Sedangkan Pasar Induk Caringin, mendatangkan berbagai komoditas cabai dari Brebes Jawa Tengah," sebut Ricky.

Dari hasil survey yang dilakukannya, saat ini pasokan cabai dari petani di Lembang mulai menipis, pasokan komoditas cabai masih sangat terbatas untuk kebutuhan pasar di wilayah Bandung Raya.

"Kalau di kita petani cabai masih terbatas, paling terfokus di Lembang saja sehingga hanya mengandalkan pasokan dari sana, jadi tidak bisa memenuhi kebutuhan pasar," tutur Ricky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Dedi Mulyadi Jelaskan Bedanya Pembongkaran Bangunan Liar oleh Pemprov dan Pemkab Bekasi
Dedi Mulyadi Jelaskan Bedanya Pembongkaran Bangunan Liar oleh Pemprov dan Pemkab Bekasi
Bandung
Mendagri: Kinerja Jawa Barat Masih Bagus meski Turun ke Peringkat Tiga
Mendagri: Kinerja Jawa Barat Masih Bagus meski Turun ke Peringkat Tiga
Bandung
Kata Farhan dan Kasatlantas soal Bandung Kota Termacet di Indonesia
Kata Farhan dan Kasatlantas soal Bandung Kota Termacet di Indonesia
Bandung
Farhan Ungkap Masalah Lain Teras Cihampelas: Tak Cuma Atas, Tiang Rusak Tali Air...
Farhan Ungkap Masalah Lain Teras Cihampelas: Tak Cuma Atas, Tiang Rusak Tali Air...
Bandung
Tidak Jadi Bongkar Teras Cihampelas, Farhan: Pak Gubernur Dedi Mulyadi Setuju, asal...
Tidak Jadi Bongkar Teras Cihampelas, Farhan: Pak Gubernur Dedi Mulyadi Setuju, asal...
Bandung
Ono Surono Sindir Gaya Dedi Mulyadi dalam Pimpin Jabar: Jangan Cuma Andalkan Populistik!
Ono Surono Sindir Gaya Dedi Mulyadi dalam Pimpin Jabar: Jangan Cuma Andalkan Populistik!
Bandung
Sekolah Swasta Cianjur Protes Rombel Dedi Mulyadi: Siswa Kami Dibajak Sekolah Negeri!
Sekolah Swasta Cianjur Protes Rombel Dedi Mulyadi: Siswa Kami Dibajak Sekolah Negeri!
Bandung
Miras, Ganja hingga Tiket Palsu Disita Petugas saat Piala Presiden 2025
Miras, Ganja hingga Tiket Palsu Disita Petugas saat Piala Presiden 2025
Bandung
Pemkab Bogor Mulai Tata Kawasan Puncak usai Longsor dan Banjir
Pemkab Bogor Mulai Tata Kawasan Puncak usai Longsor dan Banjir
Bandung
Anak Gagal Masuk Sekolah Negeri lalu Warga Segel Jalan Menuju SMAN 6 Tangerang Selatan, Disdik: Sudah Kami Salurkan ke Swasta
Anak Gagal Masuk Sekolah Negeri lalu Warga Segel Jalan Menuju SMAN 6 Tangerang Selatan, Disdik: Sudah Kami Salurkan ke Swasta
Bandung
Dedi Mulyadi Akan Tolak Proyek Golf di Gunung Salak jika Terbukti Sebabkan Banjir
Dedi Mulyadi Akan Tolak Proyek Golf di Gunung Salak jika Terbukti Sebabkan Banjir
Bandung
Persentase Pendapatan Jabar Kalah dari Yogyakarta, DPRD: Dedi Mulyadi Jangan 'One Man Show!'
Persentase Pendapatan Jabar Kalah dari Yogyakarta, DPRD: Dedi Mulyadi Jangan "One Man Show!"
Bandung
Selain Akan Gugat Dedi Mulyadi, FKSS Jabar Minta Disdik Adil soal Rombel SMA
Selain Akan Gugat Dedi Mulyadi, FKSS Jabar Minta Disdik Adil soal Rombel SMA
Bandung
“Darurat” Jadi Alasan Dedi Mulyadi Tambah Rombel Sekolah Negeri
“Darurat” Jadi Alasan Dedi Mulyadi Tambah Rombel Sekolah Negeri
Bandung
Dedi Mulyadi Ganti Ponsel Pelukis yang Hilang saat Serahkan Lukisan di Depok
Dedi Mulyadi Ganti Ponsel Pelukis yang Hilang saat Serahkan Lukisan di Depok
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau