Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kiprah Politik Ridwan Kamil, Moncer 2 Kali Pilkada Tanpa Partai, Kini Jatuhkan Hati ke Golkar

Kompas.com - 18/01/2023, 05:30 WIB
Dendi Ramdhani,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Mengarungi dunia politik tanpa partai hampir satu dekade, Ridwan Kamil akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan Partai Golkar.

Hal itu diungkapkan Emil, sapaan Ridwan Kamil, saat meresmikan underpas Dewi Sartika, Kota Depok, Jawa Barat, Selasa (17/1/2023).

Baca juga: Golkar Umumkan Ridwan Kamil sebagai Kader Besok

"Insya Allah mau masuk Golkar sebentar lagi," kata Emil.

Baca juga: Ridwan Kamil Dikabarkan Merapat ke Golkar, Sarmuji: Sudah di Pekarangan, Tinggal Buka Pintu

Menengok ke belakang, berlatarbelakang seorang arsitek dan dosen, Emil memutuskan untuk turut serta dalam Pikada Kota Bandung 2013.

Baca juga: Ridwan Kamil: Masuk Golkar? Kurang Lebih Arahnya ke Sana...

 

Saat itu ia berpasangan dengan Oded M Danial (kader senior PKS).

Uniknya, dia berkontestasi tanpa status sebagai kader partai. Kala itu, Emil diusung oleh PKS dan Partai Gerindra.

Ridwan Kamil-Oded M Danial meraih 434.130 suara (45,24 persen) menumbangkan nama-nama tenar di dunia politik Jawa Barat seperti Ayi Vivananda, Edi Siswadi, dan M Iswara.

Satu periode memimpin Kota Bandung, kiprah politik Emil berlanjut di Pilkada Jawa Barat.

Masih berstatus tanpa partai, Emil bersanding dengan eks Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum.

Diusung Partai NasDem, PPP, PKB dan Hanura, Emil dan Uu mendulang 7.226.254 suara (32,88 persen).

Dua kali pilkada tanpa partai membuat Emil akhirnya memilih untuk menjadi kader partai.

Sinyal Emil masuk Golkar sudah terendus saat dia diumumkan masuk dalam Kosgoro 1957, organisasi sayap Partai Golkar.

Pada 2021 lalu, Emil pernah mengungkap kriteria partai yang akan dia pilih. Salah satunya punya basis nasionalis.

"Yang pasti yang saya pilih harus yang paling kokoh pancasilanya," ujar Emil.

Rencanya, Emil akan mengumumkan masuk Partai Golkar secara resmi pada Rabu (18/1/2023).

Patut ditunggu bagaimana karir Emil di dunia politik usia menjadi kader partai berlambang pohon beringin itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
banyak gaya, ngapain org seperti ini di pilih 2x


Terkini Lainnya
Koperasi Desa Merah Putih di Hambalang Bogor Buka Klinik hingga Apotek, Warga Bisa Nikmati Layanan Murah
Koperasi Desa Merah Putih di Hambalang Bogor Buka Klinik hingga Apotek, Warga Bisa Nikmati Layanan Murah
Bandung
Imbas Larangan 'Study Tour' Dedi Mulyadi, Pengelola Bus: Lebih Parah dari Efek Covid-19
Imbas Larangan "Study Tour" Dedi Mulyadi, Pengelola Bus: Lebih Parah dari Efek Covid-19
Bandung
Saat Canda Dedi Mulyadi soal Jodoh di Koperasi Dibalas Prabowo 'Awas Kau'
Saat Canda Dedi Mulyadi soal Jodoh di Koperasi Dibalas Prabowo "Awas Kau"
Bandung
Penjual Kebab di Cibinong Bogor Cabuli Tiga Anak Laki-laki
Penjual Kebab di Cibinong Bogor Cabuli Tiga Anak Laki-laki
Bandung
Pernyataan Ini yang Bikin Dedi Mulyadi Dituding 'Ngibul' soal Tragedi Berdarah Pesta Anaknya
Pernyataan Ini yang Bikin Dedi Mulyadi Dituding "Ngibul" soal Tragedi Berdarah Pesta Anaknya
Bandung
Arus Lalu Lintas di Jalan Layang Pasupati Kembali Normal usai Diblokade Bus Pariwisata
Arus Lalu Lintas di Jalan Layang Pasupati Kembali Normal usai Diblokade Bus Pariwisata
Bandung
3 Tewas di Pesta Pernikahan Anak Dedi Mulyadi, Polisi Periksa 10 Orang, dari WO hingga Satpol PP
3 Tewas di Pesta Pernikahan Anak Dedi Mulyadi, Polisi Periksa 10 Orang, dari WO hingga Satpol PP
Bandung
Remaja 19 Tahun Tersengat Listrik Saat Bermain Layang-layang di Bandung
Remaja 19 Tahun Tersengat Listrik Saat Bermain Layang-layang di Bandung
Bandung
Kota Tasikmalaya Resmi Berlakukan Jam Masuk Sekolah Pukul 06.30 Sesuai Kebijakan Dedi Mulyadi
Kota Tasikmalaya Resmi Berlakukan Jam Masuk Sekolah Pukul 06.30 Sesuai Kebijakan Dedi Mulyadi
Bandung
Penyu 90 Kg di Sukabumi Mati Setelah Terkena Jerat Jaring Nelayan
Penyu 90 Kg di Sukabumi Mati Setelah Terkena Jerat Jaring Nelayan
Bandung
Macet 3 Km Buntut Pelaku Wisata Blokade Flyover Pasupati Demo Larangan Study Tour Dedi Mulyadi
Macet 3 Km Buntut Pelaku Wisata Blokade Flyover Pasupati Demo Larangan Study Tour Dedi Mulyadi
Bandung
Demo Larangan 'Study Tour', Puluhan Bus Blokade Jalan Layang Pasupati Bandung
Demo Larangan "Study Tour", Puluhan Bus Blokade Jalan Layang Pasupati Bandung
Bandung
Satgas Ungkap Modus Oplos Beras di Penggilingan Padi yang Jadi Rahasia Umum Perkampungan di Tasikmalaya
Satgas Ungkap Modus Oplos Beras di Penggilingan Padi yang Jadi Rahasia Umum Perkampungan di Tasikmalaya
Bandung
Geruduk Gedung Sate, Pelaku Wisata: Cabut Larangan Study Tour Dedi Mulyadi!
Geruduk Gedung Sate, Pelaku Wisata: Cabut Larangan Study Tour Dedi Mulyadi!
Bandung
Dedi Mulyadi Lunasi Biaya Persalinan Istri Warga Bandung yang Sempat Tertahan
Dedi Mulyadi Lunasi Biaya Persalinan Istri Warga Bandung yang Sempat Tertahan
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau