Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenangan Kakak Sambung Bayu, Balita 2 Tahun yang Dibunuh Wowon Cs di Cianjur

Kompas.com - 23/01/2023, 16:03 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com - Sl, remaja 13 tahun ini seakan tak percaya bahwa adik sambungnya, Bayu (2) telah meninggal dunia. Tragisnya, bocah laki-laki itu meregang nyawa di tangan komplotan pembunuh berantai, Wowon cs.

Ditemui di kediaman salah satu kerabatnya, Sl mengenang cerita kebersamaannya dengan korban.

"Sehari-hari mainnya sama saya, anaknya periang. Saya yang asuh, juga kakaknya yang Neng Ayu (korban selamat). Mereka memang dekatnya ke saya," kata Sl ditemani ayah kandungnya kepada Kompas.com, Senin (23/1/2023).

Baca juga: Cerita Ujang Lolos dari Pembunuhan Berantai Wowon Cs, Kopi Beracun Sudah Diminum

Sl mengaku sudah tiga bulan terakhir tidak melihat Bayu sejak dibawa oleh Wowon, ayah kandung Bayu. Saat itu, Wowon mengatakan akan membawa Bayu ke Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Katanya mau dibawa ke rumah neneknya di Mataram, mau disunat di sana. Waktu itu ya percaya saja sama omongan bapak (Wowon)," ujar dia.

Karena itu, saat Wowon pulang ke rumah tidak bersama korban, ia maupun ibu dan saudara-saudaranya tidak menaruh curiga sama sekali.

Belakangan baru diketahui, jenazah balita itu ditemukan terkubur di dalam lubang sedalam 2 meter di pekarangan rumah Wowon di daerah Ciranjang, Cianjur, Kamis (20/1/2023).

"Ternyata kejadiannya seperti ini. Saya masih tidak menyangka," ucap Sl.

Sl mengaku sangat terpukul dan kehilangan adiknya, Bayu. Betapa tidak, selama korban hidup tak bisa lepas dari dirinya.

Terlebih, sandal yang menjadi petunjuk identitas korban saat dtemukan polisi kerap ia pakaikan ke adik sambungnya itu.

"Sandal itu yang suka dipakai Bayu, saya yang pakaikan. Saya lihat sandalnya itu di berita-berita, sedih," ucapnya lirih.

Sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menyebutkan, Bayu menjadi salah satu korban pembunuhan berantai Wowon cs yang telah merenggut sembilan nyawa.

"Satu korban anak balita 2 tahun dikuburnya di sini. Anak kandung dari tersangka Wowon. ibunya meninggal dibunuh, anaknya juga dibunuh, yang satu lagi selamat atas nama Neng Ayu," kata Hengki saat mendatangi lokasi temuan jenazah korban di Cianjur, Jumat (20/1/2023) petang.

Baca juga: Cerita Ujang Lolos dari Pembunuhan Berantai Wowon Cs, Kopi Beracun Sudah Diminum

Sejauh ini, motif kasus pembunuhan berantai ini adalah ekonomi. Namun, penyidik terus melakukan pendalaman.

"Apakah hanya sebatas ekonomi, tapi kenapa ada dua anak di bawah umur yang juga turut menjadi korban," ujar Hengki.

Sebelumnya, polisi menemukan empat jenazah yang dikubur di tiga lokasi berbeda di wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (19/1/2023).

Temuan jenazah-jenazah ini merupakan pengembangan dari kasus kematian sekeluarga yang terdiri dari ibu dan dua anak di Bantargebang, Kota Bekasi, beberapa waktu lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Farhan Tolak Pengajuan Anggaran Rapat di Hotel Bintang 4 dan 5
Farhan Tolak Pengajuan Anggaran Rapat di Hotel Bintang 4 dan 5
Bandung
Pemkot Bandung Sebut Anggaran untuk Rapat di Hotel Diusulkan di Perubahan
Pemkot Bandung Sebut Anggaran untuk Rapat di Hotel Diusulkan di Perubahan
Bandung
Utang Pemprov Jabar ke BPJS Rp 311 M, PDIP: Setiap Tahun Dianggarkan, Kenapa Masih Utang?
Utang Pemprov Jabar ke BPJS Rp 311 M, PDIP: Setiap Tahun Dianggarkan, Kenapa Masih Utang?
Bandung
Dedi Mulyadi Buatkan Sambal untuk Didit Prabowo: Dari Cengek, Garam, hingga Filosofi Hidup Orang Sunda
Dedi Mulyadi Buatkan Sambal untuk Didit Prabowo: Dari Cengek, Garam, hingga Filosofi Hidup Orang Sunda
Bandung
Sopir Truk Tolak UU ODOL di Tol Soroja: Kian Tertekan, Kami Korban Preman dan Pungli...
Sopir Truk Tolak UU ODOL di Tol Soroja: Kian Tertekan, Kami Korban Preman dan Pungli...
Bandung
Alasan IPDN Kampus Jatinangor Jadi Lokasi Retret Kepala Daerah Gelombang 2
Alasan IPDN Kampus Jatinangor Jadi Lokasi Retret Kepala Daerah Gelombang 2
Bandung
Demo Sopir Truk Tolak Aturan ODOL di Bandung Tutup Tol Soroja
Demo Sopir Truk Tolak Aturan ODOL di Bandung Tutup Tol Soroja
Bandung
Masih Banyak Layanan Publik, WFA untuk ASN Bandung Belum Diberlakukan
Masih Banyak Layanan Publik, WFA untuk ASN Bandung Belum Diberlakukan
Bandung
Demo Tolak RUU ODOL, Ribuan Sopir Truk Tutup Pintu Tol Seroja Bandung
Demo Tolak RUU ODOL, Ribuan Sopir Truk Tutup Pintu Tol Seroja Bandung
Bandung
Ambulans Bawa Pasien Tabrak 2 Motor di Cirebon, 2 Luka 1 Tewas
Ambulans Bawa Pasien Tabrak 2 Motor di Cirebon, 2 Luka 1 Tewas
Bandung
Kejari Karawang Tetapkan Dirut Petrogas Tersangka Korupsi Migas, Rugikan Rp 7,1 Miliar
Kejari Karawang Tetapkan Dirut Petrogas Tersangka Korupsi Migas, Rugikan Rp 7,1 Miliar
Bandung
 Mengeluh ke Dedi Mulyadi, Orangtua di Pangandaran Sebut Bayi Mereka Meninggal karena Telat Ditangani
Mengeluh ke Dedi Mulyadi, Orangtua di Pangandaran Sebut Bayi Mereka Meninggal karena Telat Ditangani
Bandung
Kasino Tersembunyi di Bandung: Farhan Ungkap Akses Berlapis, Dedi Mulyadi Apresiasi Polisi
Kasino Tersembunyi di Bandung: Farhan Ungkap Akses Berlapis, Dedi Mulyadi Apresiasi Polisi
Bandung
Bongkar Bangunan Liar di Gabus Bekasi, Dedi Mulyadi: Ada Bisnis Ilegal Rp 50 Juta Per Bulan
Bongkar Bangunan Liar di Gabus Bekasi, Dedi Mulyadi: Ada Bisnis Ilegal Rp 50 Juta Per Bulan
Bandung
Jalan ke Sekolah Putus, Anak-anak Cianjur Terpaksa Terjun ke Sungai
Jalan ke Sekolah Putus, Anak-anak Cianjur Terpaksa Terjun ke Sungai
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau