Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Datangi DPRD Bandung, Warga Sekitar Masjid Al Jabbar Protes Kemacetan, Biasanya 5 Menit Kini 1 Jam Lebih

Kompas.com - 25/01/2023, 22:35 WIB
Reni Susanti

Editor

BANDUNG, KOMPAS.com - Warga Cimincrang dan Rancanumpang Gedebage mendatangi Gedung DPRD Kota Bandung, Rabu (25/1/2023). Mereka mengeluhkan kemacetan yang disebabkan aktivitas Masjid Al Jabbar.

Rombongan warga yang dipimpin Lia Noer Hambali ini menceritakan, setiap Jumat, Sabtu, Minggu warga tak bisa keluar rumah karena macet.

"Jika keluar rumah untuk mencapai Jalan Soekarno Hatta ditempuh 1 jam lebih, padahal sebelumnya hanya 5-10 menit," ujarnya.

Baca juga: Fenomena Piknik di Masjid Al Jabbar dan Pentingnya Integrasi Ruang Publik...

Hal ini karena magnet Masjid Al Jabbar yang begitu besar. Masyarakat dari berbagai daerah berbondong-bondong berkunjung ke Al Jabbar. Namun akses jalannya tidak mumpuni.

Seharusnya, sambung Lia, Gubernur Jabar melebarkan jalan sebelum meresmikan Masjid Al Jabbar.

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

"Wali Kota dan DPRD Kota Bandung seharusnya ikut memperhatikan warga Cimincrang dan Rancanumpang yang dirugikan karena macet," ujarnya.

Warga juga mengeluhkan rekayasa jalan karena harus memutar lebih jauh untuk menuju jalan utama.

Begitu juga bus-bus besar masuk ke kawasan Al Jabbar membahayakan anak-anak sekolah yang bersepeda karena jalan sempit.

Ketua DPRD Kota Bandung Teddy Rusmawan bersama Wakil Ketua DPRD Kota Bandung Kurnia Solihat dan Anggota DPRD lainnya mendengarkan dan menampung keluhan warga.

Baca juga: Kurangi Kemacetan, Lalu Lintas ke Masjid Al Jabbar Direkayasa

Teddy juga menghadirkan para kepala dinas Kota Bandung dan Provinsi untuk mendengarkan masalah kemacetan disebabkan kunjungan ke Masjid Al Jabbar.

Wakil Ketua Komisi A DPRD Kota Bandung Khairullah mengatakan keluhan kemacetan dikeluhkan hampir semua orang yang melintas ke Masjid Al Jabbar.

"Ada tamu dari luar kota mengeluh karena ketika ke wilayah Rancanumpang perginya dua jam, pulang empat jam, apalagi yang setiap hari, wajar protes," ujar Khairul seusai menerima warga.

Khairul minta ke pemerintah provinsi agar menghentikan sementara aktivitas ke Masjid Al Jabbar, sebelum ada pelebaran jalan karena merugikan semua pihak.

Khairul juga menolak jika biaya pelebaran jalan dan pembebasan lahan dibebankan ke APBD Kota Bandung.

"Proyek provinsi harus diselesaikan dengan segala penunjang fasilitas biaya dari provinsi," ujarnya.

Sementara Teddy Rusmawan mendukung adanya pelebaran jalan untuk mengatasi kemacetan.

"Sambil menunggu pelebaran jalan, aktivitas Masjid Al Jabbar dibatasi saja tidak boleh membawa bus karena jalan sempit," ujarnya.

Menurut Teddy tak perlu dihentikan karena warga butuh untuk salat, namun kunjungan dibatasi jangan sampai membludak dan menimbulkan kemacetan hingga merugikan warga.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Warga Protes Akibat Macet ke Masjid Al Jabbar, Biasanya Cuma 5 Menit Kini Satu Jam ke Soekarno Hatta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Tanggapi Sekolah Swasta seperti Dianaktirikan, Dedi Mulyadi: Saya Tak Punya Anak Tiri...
Tanggapi Sekolah Swasta seperti Dianaktirikan, Dedi Mulyadi: Saya Tak Punya Anak Tiri...
Bandung
Peringatan Hari Jadi Cianjur Diwarnai Unjuk Rasa Dugaan Korupsi PJU
Peringatan Hari Jadi Cianjur Diwarnai Unjuk Rasa Dugaan Korupsi PJU
Bandung
Dedi Mulyadi Jawab Keluhan Sekolah Swasta soal Rombel 50:  Tak Ada Bajak Siswa
Dedi Mulyadi Jawab Keluhan Sekolah Swasta soal Rombel 50: Tak Ada Bajak Siswa
Bandung
Sekolah SMK Swasta di Sukabumi Kekurangan Siswa, Ada yang Baru 1 Murid
Sekolah SMK Swasta di Sukabumi Kekurangan Siswa, Ada yang Baru 1 Murid
Bandung
7 Hari Hilang Tertimbun Longsor Puncak Bogor, Pencarian Oden Sopir Kemendagri Dihentikan
7 Hari Hilang Tertimbun Longsor Puncak Bogor, Pencarian Oden Sopir Kemendagri Dihentikan
Bandung
Anak Rakyat di Ranjang Bertingkat: Cerita Alfa dan Cita-cita yang Menumpang di Asrama Sekolah Rakyat
Anak Rakyat di Ranjang Bertingkat: Cerita Alfa dan Cita-cita yang Menumpang di Asrama Sekolah Rakyat
Bandung
Bansos Dipakai Judi Online dan Pendanaan Terorisme, Mensos: Pemerintah Tak Akan Tinggal Diam...
Bansos Dipakai Judi Online dan Pendanaan Terorisme, Mensos: Pemerintah Tak Akan Tinggal Diam...
Bandung
Haru Neisya Fuji Usai Jasad Ibu Pekerja Migran Akan Dipulangkan: Terima Kasih Presiden...
Haru Neisya Fuji Usai Jasad Ibu Pekerja Migran Akan Dipulangkan: Terima Kasih Presiden...
Bandung
Tambah Jumlah Murid, Dedi Mulyadi Pasang 2 AC per Kelas agar Tak Gerah
Tambah Jumlah Murid, Dedi Mulyadi Pasang 2 AC per Kelas agar Tak Gerah
Bandung
Pria di Bogor Ditemukan Tewas Tergantung, Diduga Akibat Masalah Ekonomi dan Rumah Tangga
Pria di Bogor Ditemukan Tewas Tergantung, Diduga Akibat Masalah Ekonomi dan Rumah Tangga
Bandung
Anak Disabilitas Diperkosa 4 Pria Usai Cari Es Batu, Semua Pelaku Ditangkap!
Anak Disabilitas Diperkosa 4 Pria Usai Cari Es Batu, Semua Pelaku Ditangkap!
Bandung
Ara Janji Bantu Unpad Bangun Perumahan Dosen hingga Mahasiswa, tapi Ada Masalah Besar di Sekeloa
Ara Janji Bantu Unpad Bangun Perumahan Dosen hingga Mahasiswa, tapi Ada Masalah Besar di Sekeloa
Bandung
Bupati: Sumedang Dapat Tambahan Kuota Rumah Subsidi 1.000 Unit, DP Rp 1 Juta
Bupati: Sumedang Dapat Tambahan Kuota Rumah Subsidi 1.000 Unit, DP Rp 1 Juta
Bandung
Nenek di Sukabumi Pulang ke Rumah, yang Tersisa Hanya Abu
Nenek di Sukabumi Pulang ke Rumah, yang Tersisa Hanya Abu
Bandung
10 Pemerkosa Remaja di Cianjur Ditangkap, 4 Pelaku Masih di Bawah Umur
10 Pemerkosa Remaja di Cianjur Ditangkap, 4 Pelaku Masih di Bawah Umur
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau