Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Siswa SD di Sukabumi Tewas Dibacok Anggota Gerombolan Motor Saat Pulang Sekolah

Kompas.com - 05/03/2023, 06:36 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Nasib tragis dialami R, seorang murid SD di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

R meningal dunia diduga dibacok gerombolan bermotor saat pulang sekolah pada Sabtu (4/3/2023).

Saat kejadian korban sedang berjalan kaki bersama rekan-rekannya di Jalan Raya KH Anwari tepatnya du depan Taman Bungan (Tenjoresmi) Desa Citepus, Kecamatan Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.

Aji (411), seorang warga yang melihat peristiwa itu bercerita saat kejadian, pelajar SDN Sinagalih itu tengah berjalan kaki untuk pulang ke arah Gunung Butak, Citepus PAM.

"Si korban yang meninggal itu iya setiap hari jalan (sini), pulang sekolah selalu dia lewat sini. Stop ojeknya gak tahu, tapi setahu saya kadang-kadang dia ada yang bantu, yang jemput dianya," kata Aji.

Baca juga: Pelajar SD di Sukabumi Tewas Dibacok, Saksi Sebut Pelakunya Gerombolan Bermotor: Bawa Bendera Besar

Lalu ia mengatakan, dari arah Citepus datang gerombolan bermotor membawa bendera ukuran besar berwarna merah, putih, biru. Gerombolan pelajar itu diduga membacok korban dengan senjata tajam.

"Dari arah bawah ke atas mau arah pulang. Sebaliknya ada rombongan bawa bendera, soal seragamnya saya gak tahu. Cuma sepengetahuan saya (gerombolan) bajunya itu preman biasa-biasa aja, baju biasa, cuma dalemannya gak tahu soalnya kaya double pakaiannya, ada yang pake switer," kata Aji.

"Mereka bawa bendera merah putih biru kaya Belanda, besarnya 2 meter x 2 meter kayanya, besar sekali soalnya tinggi sih," jelasnya.

Sementara itu Kapolres Sukabumi AKBP Maruly Pardede mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu siang sekitar opukul 11.30 WIB.

Baca juga: Waspada Gelombang Tinggi 6 Meter, Warga Pesisir Sukabumi Diimbau Tak Tidur Terlalu Nyenyak

"Korban pulang sekolah bersama teman-temannya dengan berjalan kaki, tiba-tiba di pinggir jalan tepatnya di depan SMP 3 Palabuhanratu, korban tanpa sebab langsung dibacok ke arah leher korban menggunakan senjata tajam oleh pelaku yang sebelumnya tidak dikenal," kata Maruly dalam keterangan diterima Tribunjabar.id, malam ini.

Maruly menjelaskan, korban mengalami luka di leher hingga mengalami pendarahan cukup parah. Sementara itu berdasarkan informasi saksi di TKP, para pelaku melarikan diri ke arah Citepus.

"Korban sempat ditolong oleh warga sekitar untuk dibawa ke rumah sakit dilakukan pertolongan, namun setelah dibawa, dalam perjalanan dan sampai di rumah sakit korban diketahui meninggal dunia," jelasnya.

Baca juga: Ketua BPD di Sukabumi Lakukan Tindak Kekerasan kepada Remaja, Korban Babak Belur

Saat ini, kata Maruly, pihaknya masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi dan melakukan pengejaran terhadap pelaku.

"Masih pencarian terhadap terduga pelaku yang kabur," ucapnya.*

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Fakta Baru Bocah SD di Sukabumi Dibacok hingga Tewas, Pelaku Diduga Pelajar SMP, Kabur usai Beraksi

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang

Komentar
pasti alasan polisi gak bs maksimal tuk lidiknya, krn minim bukti


Terkini Lainnya
Warga Rumpin Heboh, Pengendara Motor Melompat dari Jembatan Garendong
Warga Rumpin Heboh, Pengendara Motor Melompat dari Jembatan Garendong
Bandung
SBY: Siapapun Pemimpin Bangsa Jangan Abaikan Pendekatan Budaya
SBY: Siapapun Pemimpin Bangsa Jangan Abaikan Pendekatan Budaya
Bandung
Wakil Wali Kota Bandung Ancam Pecat Jukir yang Terlibat Pungli
Wakil Wali Kota Bandung Ancam Pecat Jukir yang Terlibat Pungli
Bandung
Kecelakaan Tragis di Hong Kong, PMI Asal Indramayu Meninggal Dunia
Kecelakaan Tragis di Hong Kong, PMI Asal Indramayu Meninggal Dunia
Bandung
Dedi Mulyadi Ajak Pemda Buka Posko Aduan Warga, Wali Kota Sukabumi: Cukup WA atau ke Dinsos
Dedi Mulyadi Ajak Pemda Buka Posko Aduan Warga, Wali Kota Sukabumi: Cukup WA atau ke Dinsos
Bandung
TKD Dipangkas, Pemkot Bandung Kurangi Belanja Kebutuhan Tersier
TKD Dipangkas, Pemkot Bandung Kurangi Belanja Kebutuhan Tersier
Bandung
Tak Wajib Lewat Bank, Pemprov Jabar Tegaskan Seribu Sehari Sukarela
Tak Wajib Lewat Bank, Pemprov Jabar Tegaskan Seribu Sehari Sukarela
Bandung
Senyum Kosim, Tukang Becak Dapat Bayaran Lebih Saat Bawa Pejabat di Kirab Tunggul Indramayu
Senyum Kosim, Tukang Becak Dapat Bayaran Lebih Saat Bawa Pejabat di Kirab Tunggul Indramayu
Bandung
Dari 1.499 Pesantren di Bogor Baru 39 yang Kantongi Izin PBG
Dari 1.499 Pesantren di Bogor Baru 39 yang Kantongi Izin PBG
Bandung
Pengemudi Mengantuk, Minibus Hantam Pembatas Jalan hingga Terbakar di Tol Jagorawi
Pengemudi Mengantuk, Minibus Hantam Pembatas Jalan hingga Terbakar di Tol Jagorawi
Bandung
Ono Surono Tanggapi Donasi Rp 1.000 Sehari Dedi Mulyadi: Selaras Ajaran Sunda...
Ono Surono Tanggapi Donasi Rp 1.000 Sehari Dedi Mulyadi: Selaras Ajaran Sunda...
Bandung
700.000 Warga Jabar Belum Miliki e-KTP, Ini Daerah yang Paling Banyak
700.000 Warga Jabar Belum Miliki e-KTP, Ini Daerah yang Paling Banyak
Bandung
SBY Sumbangkan Lukisan 'Tangkuban Parahu' untuk Dana Lestari ITB, Miliki Makna Mendalam
SBY Sumbangkan Lukisan "Tangkuban Parahu" untuk Dana Lestari ITB, Miliki Makna Mendalam
Bandung
Wagub Jabar: SPPG Tanpa Sertifikat Higiene Sanitasi Akan Ditutup
Wagub Jabar: SPPG Tanpa Sertifikat Higiene Sanitasi Akan Ditutup
Bandung
Dedi Mulyadi Puji Diplomasi Prabowo: Pulang dari Belanda Bawa 30 Ribu Artefak, Luar Biasa
Dedi Mulyadi Puji Diplomasi Prabowo: Pulang dari Belanda Bawa 30 Ribu Artefak, Luar Biasa
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Kompas.com

Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru! Jangan lewatkan update berita dari Kompas.com.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau