Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Hamil Meninggal Usai Ditolak RSUD Subang, Ombudsman Jabar Soroti 3 Hal

Kompas.com - 09/03/2023, 13:58 WIB
Reni Susanti

Editor

BANDUNG, KOMPAS.com - Ombudsman Jawa Barat menyoroti 3 hal penting atas kasus meninggalnya ibu hamil usai ditolak RSUD Subang.

Kepala Ombudsman Jabar, Dan Satriana mengatakan, belum lama ini pihaknya melakukan pertemuan dengan Bupati Subang untuk mendapatkan informasi lengkap dan tindak lanjut dari peristiwa tersebut.

Ombudsman, sambung Dan, melihat peristiwa ini menjadi pembelajaran untuk segera melakukan perbaikan pelayanan kesehatan dan memperkuat program kesehatan untuk mencegah kejadian serupa terjadi di masa mendatang.

Baca juga: Kisah Pilu Ibu Hamil Meninggal Setelah Ditolak Melahirkan di RSUD Subang

Ada 3 hal yang harus segera diperbaiki. Pertama, peningkatan sarana prasarana dan sumber daya manusia, ruangan ICU di RSUD.

“Kedua, perbaikan mekanisme rujukan antar-fasilitas kesehatan, terutama untuk kondisi darurat. Ketiga, meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan dan kualitas pelayanan kesehatan di semua fasilitas kesehatan yang dapat mudah diakses oleh masyarakat,” beber dia dikutip dari Tribun Jabar.

Selain itu, berdasarkan pertemuan awal, perlu ada upaya untuk memenuhi rasio ketersediaan kamar ICU yang selama ini belum ideal, termasuk fasilitas Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK).

Baca juga: Kasus Ibu Hamil Meninggal Usai Tolak Melahirkan di RSUD Subang Berakhir Damai, Suami Korban: Saya Ikhlas

Selama belum terpenuhinya rasio tersebut, potensi masalah berulang akan tetap tinggi.

"Pandemi Covid-19 sebenarnya telah memberi pengalaman yang berharga yaitu soal ketersediaan kasur di RS. Pada tahun 2022, RSUD Subang telah berhasil menangani sekitar 1.900 pasien persalinan patologis, sehingga ke depan perlu peningkatan sarana prasarana kesehatan dan peningkatan kapasitas SDM tenaga kesehatan,” ucapnya.

Ombudsman Jawa Barat juga memberi perhatian mengenai mekanisme rujukan bagi masyarakat yang tidak mampu dan belum terdaftar dalam BPJS, dapat ditangani oleh APBD Pemerintah Kabupaten Subang agar pelayanan dilakukan satu pintu melalui Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SLRT).

"Untuk memudahkan kelompok masyarakat tidak mampu dapat lebih mudah mengakses berbagai layanan dasar dan program, termasuk pelayanan kesehatan," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kasus Ibu Hamil Meninggal karena Ditolak RSUD Subang, Ombudsman Jabar Soroti Tiga Hal Penting

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Kawal Pawai Obor Tahun Baru Islam, Polisi Siagakan Personel di Jalur Puncak
Kawal Pawai Obor Tahun Baru Islam, Polisi Siagakan Personel di Jalur Puncak
Bandung
Pawai Obor di Puncak Bogor, Ini Jalur Alternatif Menuju Cianjur-Bandung
Pawai Obor di Puncak Bogor, Ini Jalur Alternatif Menuju Cianjur-Bandung
Bandung
Mahasiswi Bogor Tertahan di Azerbaijan Usai Dievakuasi dari Iran, Sang Ibu Menanti di Rumah dengan Opor Ayam
Mahasiswi Bogor Tertahan di Azerbaijan Usai Dievakuasi dari Iran, Sang Ibu Menanti di Rumah dengan Opor Ayam
Bandung
Hindari Jalur Puncak Malam Ini, Ada Pawai Obor Sambut Tahun Baru Islam
Hindari Jalur Puncak Malam Ini, Ada Pawai Obor Sambut Tahun Baru Islam
Bandung
Kejaksaan Sukabumi Tetapkan 2 ASN DLH Tersangka Korupsi Perawatan Kendaraan Sampah, Rugikan Rp 877 Juta
Kejaksaan Sukabumi Tetapkan 2 ASN DLH Tersangka Korupsi Perawatan Kendaraan Sampah, Rugikan Rp 877 Juta
Bandung
Retret Kepala Daerah Gelombang 2 di IPDN Jatinangor Ditutup
Retret Kepala Daerah Gelombang 2 di IPDN Jatinangor Ditutup
Bandung
Imbas Efisiensi Anggaran Berdampak pada Perhotelan di Kabupaten Bandung
Imbas Efisiensi Anggaran Berdampak pada Perhotelan di Kabupaten Bandung
Bandung
Ridwan Kamil Tuntut Lisa Mariana Ganti Rugi Rp 105 Miliar, Pengacara: Ini Bukan Sekadar Sengketa Personal
Ridwan Kamil Tuntut Lisa Mariana Ganti Rugi Rp 105 Miliar, Pengacara: Ini Bukan Sekadar Sengketa Personal
Bandung
Sayyida Asal Bogor yang Tertahan di Azerbaijan Mahasiswi Berprestasi dan Hafal Al Quran
Sayyida Asal Bogor yang Tertahan di Azerbaijan Mahasiswi Berprestasi dan Hafal Al Quran
Bandung
Dedi Mulyadi Borong 2 Ton Melon Budidaya Cirebon Rp 30 Juta, Dibagikan ke Warga
Dedi Mulyadi Borong 2 Ton Melon Budidaya Cirebon Rp 30 Juta, Dibagikan ke Warga
Bandung
Viral Video Geng Motor Moonraker Aniaya Anggotanya Sendiri di Garut
Viral Video Geng Motor Moonraker Aniaya Anggotanya Sendiri di Garut
Bandung
Cimahi Minta Perluasan, Bandung Barat Tawarkan Merger Saja
Cimahi Minta Perluasan, Bandung Barat Tawarkan Merger Saja
Bandung
Pria di Karawang Bunuh Istri lalu Coba Bunuh Diri Kini Jadi Tersangka
Pria di Karawang Bunuh Istri lalu Coba Bunuh Diri Kini Jadi Tersangka
Bandung
Mahasiswi Bogor Tertahan 3 Hari di Azerbaijan, Dengar Ledakan Tiap Malam Dekat Kampusnya di Teheran
Mahasiswi Bogor Tertahan 3 Hari di Azerbaijan, Dengar Ledakan Tiap Malam Dekat Kampusnya di Teheran
Bandung
Warga Lagadar Dukung Dedi Mulyadi Pindahkan Margaasih ke Kota Cimahi
Warga Lagadar Dukung Dedi Mulyadi Pindahkan Margaasih ke Kota Cimahi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau