Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Honorer yang Dipecat Usai Komentari Ridwan Kamil: Saya Hanya Mengingatkan

Kompas.com - 15/03/2023, 16:46 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Reni Susanti

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com - Muhammad Sabil Fadilah, seorang guru honorer asal Kota Cirebon, Jawa Barat, yang dipecat akibat komentarnya kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, buka suara, Rabu (15/3/2023).

Dia menyebut, dirinya hanya ingin mengingatkan Ridwan Kamil, yang sedang berhadapan dengan siswa siswi. Namun di sisi lain sedang berada di momen suasana politik.

Kepada Kompas.com, Sabil menceritakan kronologi lengkapnya. Dia mengakui komentar yang dia tulis dibuat secara spontan.

Baca juga: Dikritik Guru di Cirebon, Ridwan Kamil: Pemimpin Tidak Boleh Antikritik...

"Saat itu muncul di time line akun saya, saya lihat beliau sedang zoom meeting dengan menggunakan jas kuning. Di situ saya mempertanyakan "maneh teh keur jadi Gubernur Jabar, ato kader partai ato pribadi @ridwankamil???," Kata Muhamad Sabil saat ditemui Kompas.com Rabu (15/3/2023).

Komentar itu ditulis Sabil pada Selasa (14/3/2023) sekitar pukul 09.00 WIB. Tiba-tiba komentar yang dia layangkan, mendapatkan mode pin atau disematkan oleh Ridwan Kamil. RK juga balik menulis dengan kalimat "cek maneuh kumaha?".

Hanya dalam hitungan satu jam, tiba-tiba banyak netizen yang mention di komentar dirinya pada postingan Ridwan Kamil tersebut, dengan kata-kata kasar.

Baca juga: Ridwan Kamil Minta Guru Pengkritik Tak Dipecat, Cukup Diingatkan

 

Bahkan tak sedikit yang mengirim DM dengan kata-kata kasar. Netizen menyerang secara pribadi, menghujat, menghina, dan lain-lain.

"Saya juga kaget, kok Gubernur sampai pin komentar saya. Padahal saya biasa saja. Satu jam setelah itu, saya tambah kaget, kok banyak yang mention dengan kata-kata kasar, bahkan sampai DM, ya menghujat, menghina, banyak lah, pokoknya menyerang ke pribadi saya," tambah Sabil.

Sabil mengaku kaget terhadap serangan tersebut, karena dia menganggap komentar itu biasa. Komentar itu dimaksudkan sebagai pengingat dari seorang warga kepada Gubernurnya, yang sedang berhadapan dengan siswa siswi SMP di Tasik.

Di saat bersamaan, akhir-akhir ini, Ridwan Kamil juga kerap menggunakan jas kuning setelah resmi bergabung Partai Golkar.

"Komen aja, murni, kritik, ini dunia pendidikan, tapi ada simbol yang berbeda, sesuai dengan warna jas kuning, yang lagi sering dipakai, dan saat ini dia sedang berada di dunia pendidikan, yang tidak boleh disusupi politik praktis, apalagi sekolah, dalam hal ini sekolah," sambung Sabil.

Bentuk kedekatan atau keakraban

Sabil juga menjelaskan kata "maneh" (kamu) yang digunakan, semata-mata karena sosok Ridwan Kamil yang terbuka. Ridwan Kamil dikenal sebagai orang yang akrab dengan followers, juga dengan banyak warga lainnya.

"Saya akui menggunakan kata maneh. Karena Kang Ridwan Kamil itu someah, akrab dengan followers-nya, banyak warga, bahkan dua kali saya sempat dan pernah ketemu saat sebagai Wali Kota Bandung saat itu, dan dia sangat akrab, enak secara personal," ungkap dia

Sehingga menurutnya, kata maneh yang dia gunakan, tidak memiliki tujuan merendahkan apalagi tidak sopan terhadap Ridwan Kamil.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Komentar
maneh maneh semua smg sehat walafiat. maneh kalau jd pejabat jgn arogan dan sakit hati dikritik rakyat kecil. contohlah gus dur yg santai sj jk dikritik.# rindu gus dur


Terkini Lainnya
Terungkap Pemicu Pria Todongkan Parang dan Airsoftgun di Bogor
Terungkap Pemicu Pria Todongkan Parang dan Airsoftgun di Bogor
Bandung
Kasus Kakek Gugat Cucu di Indramayu, Menantu Minta Berdamai
Kasus Kakek Gugat Cucu di Indramayu, Menantu Minta Berdamai
Bandung
Cegah Pungli, DPRD Karawang Cek Setiap Siswa Penerima Bantuan
Cegah Pungli, DPRD Karawang Cek Setiap Siswa Penerima Bantuan
Bandung
2 Pria yang Viral Todongkan Parang dan Airsoft Gun di Bogor Jadi Tersangka
2 Pria yang Viral Todongkan Parang dan Airsoft Gun di Bogor Jadi Tersangka
Bandung
Tangani Anak Tak Sekolah, Bupati Bogor Canangkan Program Pendidikan Strategis di 5.907 Lembaga
Tangani Anak Tak Sekolah, Bupati Bogor Canangkan Program Pendidikan Strategis di 5.907 Lembaga
Bandung
Menikah dengan Anak Dedi Mulyadi, Putri Karlina Hanya Cuti Sehari: Nanti Dibahas Pak Gubernur
Menikah dengan Anak Dedi Mulyadi, Putri Karlina Hanya Cuti Sehari: Nanti Dibahas Pak Gubernur
Bandung
Personel Damkar Bandung Menyelam untuk Selamatkan Ponsel Warga
Personel Damkar Bandung Menyelam untuk Selamatkan Ponsel Warga
Bandung
Keluarga Siswa yang Meninggal Diduga karena 'Bullying' di Garut Minta Semua Pihak Tahan Opini
Keluarga Siswa yang Meninggal Diduga karena "Bullying" di Garut Minta Semua Pihak Tahan Opini
Bandung
Viral Pria Cekcok Sambil Todongkan Parang dan Airsoft Gun di Cigudeg Bogor
Viral Pria Cekcok Sambil Todongkan Parang dan Airsoft Gun di Cigudeg Bogor
Bandung
Mahar Pernikahan Putra Dedi Mulyadi Serba Angka 9, Ini Filosofinya
Mahar Pernikahan Putra Dedi Mulyadi Serba Angka 9, Ini Filosofinya
Bandung
Dedi Mulyadi Jadi Mak Comblang, Kisah Cinta Putri Karlina dan Putranya Berujung Pernikahan
Dedi Mulyadi Jadi Mak Comblang, Kisah Cinta Putri Karlina dan Putranya Berujung Pernikahan
Bandung
Cabuli Bocah SD, Rumah Pria Tua di Bandung Barat Digeruduk Massa
Cabuli Bocah SD, Rumah Pria Tua di Bandung Barat Digeruduk Massa
Bandung
Penyebab SMP Garuda Dayeuhkolot Punya 11 Murid Baru Menurut DPRD Kabupaten Bandung
Penyebab SMP Garuda Dayeuhkolot Punya 11 Murid Baru Menurut DPRD Kabupaten Bandung
Bandung
Putra Dedi Mulyadi dan Putri Kapolda Metro Jaya Resmi Menikah, Maharnya Hewan Ternak
Putra Dedi Mulyadi dan Putri Kapolda Metro Jaya Resmi Menikah, Maharnya Hewan Ternak
Bandung
Modus Sindikat Penjual Bayi Rekrut Orangtua: Lewat Facebook Adopsi Anak, Rayuan Puluhan Juta Rupiah
Modus Sindikat Penjual Bayi Rekrut Orangtua: Lewat Facebook Adopsi Anak, Rayuan Puluhan Juta Rupiah
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Penampakan Kebakaran Hebat di Kota Vinnytsia Ukraina Usai Dihantam Drone Rusia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau