Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Kebakaran Pasar Leuwiliang, Bupati Bogor: Masih ada Pedagang Nekat Jualan

Kompas.com - 30/09/2023, 06:59 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Kebakaran yang melanda Pasar Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, selama dua hari, Rabu (27/9/2023) dan Kamis (28/9/2023) tak membuat para pedagang di pasar itu berhenti beraktivitas atau berjualan.

Sehari kemudian atau Jumat (29/9/2023) sore, para pedagang tetap nekat menggelar lapak meski pasar sudah hangus menyisakan asap terbakar.

Dengan lapak seadanya, para pedagang tersebut memanfaatkan tempat atau lapak seadanya di pinggir-pinggir lokasi kebakaran.

Baca juga: Pemkab Bogor Siapkan Tempat Berjualan bagi Korban Kebakaran Pasar Leuwiliang

Mereka terpaksa berjualan hanya untuk menghabiskan sisa-sisa barang dagangan karena sudah terlanjur mengeluarkan modal.

Pantauan di lokasi, sebagian api kecil atau bara terlihat masih terbakar di sudut-sudut kios. Asap pun masih keluar dari titik api yang berlokasi di lantau satu pasar.

Para pedagang masih ada yang disibukkan mencari benda atau barang untuk diselamatkan dari sisa-sisa kebakaran. Sebagian pedagang lain mulai berjualan dengan lapak seadanya.

Baca juga: KPK OTT Wamenaker Immanuel Ebenezer

Bupati Bogor Iwan Setiawan meninjau lokasi kejadian kebakaran hebat tersebut. Ia terkejut karena masih ada warga atau pedagang yang beraktivitas padahal masih bahaya.

Iwan pun kemudian meminta agar para pedagang tersebut tidak beraktivitas atau berjualan di dekat lokasi.

"Saya sengaja datang untuk melihat langsung keadaan pasca kebakaran, ya ternyata hampir 90 persen terbakar. Para pedagang nanti direlokasi walaupun tadi ada aktivitas ya, ini cukup berbahaya karena udara polusi bekas kebakaran," ungkap Iwan di lokasi.

"Saya minta dari para pihak untuk menyelamatkan warga. Jangan sampai udah kena bencana kebakaran ditambah sakit karena tetap berjualan," sambungnya.

Dalam kunjungan itu, Iwan juga menyempatkan berdiskusi dengan para warga untuk sekaligus memastikan proses bantuan dan relokasi berjalan lancar.

Baca juga: Kebakaran Pasar Leuwiliang Bogor Sebabkan 1.615 Kios Pedagang Hangus

Solusi jangka pendek, para pedagang akan direlokasi ke tempat yang memang layak dijadikan tempat berjualan atau pasar sementara. Relokasi itu direncanakan berada di dekat Terminal Leuwiliang.

Iwan menyebut bahwa di lokasi itu ada lahan milik pemerintah dan nanti akan dibangun sarana dan prasarananya mulai dari kamar mandinya, musholah, dan los awningnya.

"Setelah melihat langsung kita juga ingin hari ini merelokasi untuk pasar sementara yang layak sebelum yang terbakar ini dibangun kembali, ya memang dalam membangun ini kami masih memikirkan dari mana anggarannya karena ini mendadak musibah, ya mudah mudahan dari pusat atau dari provinsi mendapat bantuan membangun pasar ini," ungkapnya.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Terungkap 3 Modus Dirut PT Jasa Sarana Korupsi Pajak Tambang di Sumedang yang Rugikan Negara Rp 3 Miliar
Terungkap 3 Modus Dirut PT Jasa Sarana Korupsi Pajak Tambang di Sumedang yang Rugikan Negara Rp 3 Miliar
Bandung
Kayu Pondasi Jadi Bahan Bakar Memasak, Kisah Rumah Reyot Raya Bocah Sukabumi Terungkap
Kayu Pondasi Jadi Bahan Bakar Memasak, Kisah Rumah Reyot Raya Bocah Sukabumi Terungkap
Bandung
Korupsi Pajak Tambang Rp 3 Miliar di Sumedang, 2 Dirut Jasa Sarana Jadi Tersangka
Korupsi Pajak Tambang Rp 3 Miliar di Sumedang, 2 Dirut Jasa Sarana Jadi Tersangka
Bandung
15 Tahun Konflik Jasinga, Berujung Tragis di Hari Kemerdekaan
15 Tahun Konflik Jasinga, Berujung Tragis di Hari Kemerdekaan
Bandung
Bertaruh di Job Fair Bandung: Pencari Kerja dan Harapan yang Tak Pernah Padam
Bertaruh di Job Fair Bandung: Pencari Kerja dan Harapan yang Tak Pernah Padam
Bandung
Simpan 100 Lebih Artefak, Museum Keraton Kanoman Jarang Tersentuh Renovasi
Simpan 100 Lebih Artefak, Museum Keraton Kanoman Jarang Tersentuh Renovasi
Bandung
Hasil Otopsi Korban Bentrokan Jasinga, Luka Menganga akibat Tusukan Celurit...
Hasil Otopsi Korban Bentrokan Jasinga, Luka Menganga akibat Tusukan Celurit...
Bandung
Detik-detik Duel Maut Bentrokan di Jasinga yang Tewaskan Satu Orang
Detik-detik Duel Maut Bentrokan di Jasinga yang Tewaskan Satu Orang
Bandung
Potret Haru Keluarga Raya Bocah Sukabumi, Nafkah Didapat dari Suruhan Tetangga
Potret Haru Keluarga Raya Bocah Sukabumi, Nafkah Didapat dari Suruhan Tetangga
Bandung
Gempa Karawang Rusak Puluhan Rumah, Pemkab: Insya Allah Segera Dibantu
Gempa Karawang Rusak Puluhan Rumah, Pemkab: Insya Allah Segera Dibantu
Bandung
Gempa Bekasi Magnitudo 4,9 Hancurkan Rumah Warga Bandung Barat
Gempa Bekasi Magnitudo 4,9 Hancurkan Rumah Warga Bandung Barat
Bandung
Tetangga Ungkap Ortu Raya Bocah Sukabumi yang Tubuhnya Dipenuhi Cacing Kerap Ditegur karena Anak Main di Kolong Rumah
Tetangga Ungkap Ortu Raya Bocah Sukabumi yang Tubuhnya Dipenuhi Cacing Kerap Ditegur karena Anak Main di Kolong Rumah
Bandung
Melihat Rumah Raya, Bocah Sukabumi yang Meninggal karena Cacing
Melihat Rumah Raya, Bocah Sukabumi yang Meninggal karena Cacing
Bandung
Susi Pudjiastuti Sebut Profesor Unpad Bodoh soal KJA, Jeje: Ke Personal, Bukan Lembaga
Susi Pudjiastuti Sebut Profesor Unpad Bodoh soal KJA, Jeje: Ke Personal, Bukan Lembaga
Bandung
Konferensi Nasional Sepak Bola dan Sains Akan Digelar di Bandung, demi Piala Dunia
Konferensi Nasional Sepak Bola dan Sains Akan Digelar di Bandung, demi Piala Dunia
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau