MALANG, KOMPAS.com - Setelah kalah dari Persebaya Surabaya pada semifinal Piala Gubernur Jatim 2020, Arema FC langsung melakukan evaluasi.
Pelatih Arema FC, Mario Gomez, melakukan evaluasi dan beberapa catatan terkait dengan permainan timnya yang bermain dengan gaya menekan (pressing) ketat.
Menurut Mario Gomez, ketika bermain pressing, pemain Arema FC harus bisa mengontrol emosi mereka.
Baca juga: Rusuh Suporter Persebaya Vs Arema, Khofifah Minta Maaf
Kesalahan seperti lawan Persebaya, yakni ketika Jonathan Bauman memperoleh kartu merah pada menit ke-17 membuat skema permainan Arema berubah.
"Pemain sudah sadar itu kesalahan. Sebenarnya itu karena permainan agresif dari pemain Arema sendiri. Hal itu wajar untuk laga dengan tensi yang tinggi," kata Gomez.
"Jika pemain salah berpikir, satu detik kesalahan saja, semua akan berubah. Untuk itu, semua pemain tidak boleh melakukan kesalahan seperti itu lagi," ucap Gomez.
Gomez akan melakukan perbaikan terhadap gaya permainan Arema sehingga anak asuhnya tetap bermain dengan pressing ketat.
Namun, penting pula untuk mengontrol emosi, termasuk melakukan pelanggaran-pelanggaran yang berpotensi terkena kartu.
"Kalau kartu kuning dalam sebuah pertandingan normal. Kartu merah merugikan kami dan itu bukan gaya bermain Arema. Jadi normal ketika latihan memang bermain pressing seperti itu," ucap Mario Gomez.
Baca juga: Tetap Puas dengan Performa, Arema Tak Ratapi Kekalahan dari Persebaya
"Kami berlatih dengan pressing seperti itu. Kami akan berlatih lagi dengan gaya pressing Arema," kata dia.
Mario Gomez kni berkonsentrasi mempersiapkan Arema FC menyambut pekan perdana Liga 1 2020.
Dia kembali menegaskan keikutsertaan Arema FC di turnamen Piala Gubernur Jatim 2020 untuk melihat gaya permianan masing-masing pemainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.