Alasan Juventus Ogah Beri Salam Penghormatan untuk Inter Milan
KOMPAS.com - Juventus tak memberikan guard of honour alias salam hormat untuk sang juara Inter Milan pada pekan ke-37 Liga Italia 2020-2021.
Juventus sukses memberikan jamuan tak menyenangkan buat Inter Milan pada pekan ke-37 Liga Italia 2020-2021 di Stadion Allianz, Sabtu (15/5/2021).
Tuan rumah Juventus menang 3-2 dalam duel bertajuk Derby d’Italia melawan Inter Milan.
Gol kemenangan Juventus dibukukan oleh Juan Cuadrado (2 gol) dan Cristiano Ronaldo.
Sejak sebelum laga, Juventus sudah “tak ramah” kepada sang tamu Inter Milan.
Tak seperti lawan Inter Milan sebelumnya, yakni Sampdoria, Juventus ogah memberikan sambutan penghormatan buat Inter Milan yang sudah memastikan gelar juara Liga Italia sejak pekan ke-34 silam.
Sudah bukan rahasia lagi bahwa Juventus dan Inter Milan merupakan seteru sengit.
Baca juga: Juventus Vs Inter - Untuk Kali Pertamanya, Cristiano Ronaldo Senang Ditarik Keluar
Lagipula, tak ada aturan tertulis di Serie A yang mewajibkan sebuah tim untuk melakukan guard of honour atau salam penghormatan kepada skuad juara liga.
Bek veteran Juventus, Giorgio Chiellini, yang mentas sebagai kapten di laga versus Inter Milan menjelaskan alasan kenapa koleganya tak memberikan salam hormat kepada sang rival jelang sepak mula.
Ternyata, menurut Chiellini, ucapan selamat sudah dilayangkan pilar Juventus di ruang ganti.
“Kami memberi selamat satu per satu kepada pemain Inter Milan di ruang ganti sebab mereka layak menerimanya.’
“Ini (soal salam penghormatan) adalah topik yang harus kami hadapi dan pada akhirnya kami masih mau memberi selamat.”
Baca juga: 3 Fakta Menarik di Balik Kemenangan Juventus atas Inter Milan
“Perihal lain, terasa sedikit dilebih-lebihkan, juga karena di tahun-tahun kemarin salam penghormatan ak diberikan kepada kami,” ujar Chiellini seperti dilansir La Gazzetta dello Sport.
Chiellini menyebut bahwa Juventus ingin memberikan kesan yang sewajarnya dan tak mau berlebihan dalam menyambut sang juara Inter Milan.
“Namun, menurut saya, sebuah tindakan yang benar untuk memberikan selamat. Kami melakukannya dengan cara yang paling tepat, tanpa perlu menjadi berlebihan,” ujar sang bek berusia 36 tahun menambahkan.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!
