Ketika Neuer Buat Sopir Taksi Kecewa, Niat Baik Kembalikan Dompet Dibalas Jersey Bayern

KOMPAS.com – Seorang sopir taksi di Jerman bernama Hazir S telah dibuat kecewa oleh bintang Bayern Muenchen, Manuel Neuer.

Manuel Neuer menjadi pusat perhatian media. Kali ini bukan soal sepak bola, tetapi tingkah lakunya kepada sopir taksi.

Kisah ini bermula ketika seorang sopir taksi menjemput Manuel Neuer dan rekan sang kiper di Odeonsplatz, Muenchen, Jerman.

Hazir S, yang merupakan sopir taksi itu, mengaku menyadari bahwa dia tengah mengangkut seorang bintang sepak bola dunia.

Baca juga: Ada Bisikan Cinta Van Gaal saat De Ligt Putuskan ke Bayern Muenchen

“Saya langsung mengenalinya, tetapi saya tidak berusaha berbicara dengannya,” kata Hazir S, dilansir dari Marca.

Modal Membujuk Kamboja-Thailand Rujuk

Artikel Kompas.id

Hazir S merasa semuanya berjalan normal saat dirinya berupaya mengantar Manuel Neuer dan rekannya itu.

Namun, sesuatu terjadi. Hazir S menemukan dompet Manuel Neuer tertinggal di dalam taksinya.

Di dalam dompet itu berisi dokumen pribadi, uang tunai senilai 800 euro (sekitar Rp 12,258 juta) dan sejumlah kartu kredit.

Baca juga: Manuel Neuer Perpanjang Kontrak bersama Bayern hingga Juni 2024

Mengetahui itu, Hazir S lantas bergegas untuk mengembalikannya ke tempat terakhir dia melihat sang kiper. Namun, usaha itu berakhir sia-sia.

Tidak kehabisan akal, Hazir S pergi ke rumah pribadi Manuel Neuer yang alamatnya tertera di KTP.

Akan tetapi, Hazir S juga tidak berhasil bertemu dengan Neuer.

Hingga akhirnya, sang sopir taksi bisa mengembalikan dompet tersebut kepada manajer Manuel Neuer.

Secara keseluruhan, Hazir S mengaku telah menempuh perjalanan sekitar 120 kilometer untuk mengembalikan dompet Neuer.

Baca juga: Robert Lewandowski Tebar Janji untuk Barcelona Setelah Tinggalkan Bayern Muenchen

Dua minggu setelah pengembalian dompet itu, Hazir menerima sebuah jersey Bayern Muenchen bertuliskan Manuel Neuer.

Bukannya senang, Hazir S justru merasa sangat kecewa dengan pemberian Manuel Neuer tersebut.

Sebab, dalam hadiah tersebut tidak ada ucapan terima kasih atau uang pengganti atas perjalanannya mengembalikan dompet itu.

“Hadiahnya seperti ejekan. Saya mempunyai empat anak,” kata Hazir S.