Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konteks Keliru, Video Sekjen PBB Antonio Guterres dan Wacana Jokowi 3 Periode

Kompas.com - 03/02/2023, 15:45 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

klarifikasi

klarifikasi!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.

KOMPAS.com - Sebuah konten di media sosial menggunakan potongan video Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres dalam konteks yang keliru.

Akun Facebook ini mengunggah video yang memuat narasi mengenai dukungan PBB kepada Presiden Joko Widodo untuk memimpin selama tiga periode.

Kendati terdapat gambar Guterres, namun PBB yang dimaksud dalam video itu adalah Partai Bulan Bintang, bukan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Narasi yang beredar

Video berdurasi 7 menit 19 detik itu memperlihatkan momen ketika Antonio Guterres bertemu Presiden Jokowi dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Kemudian terdapat potongan video Sekjen Partai Bulan Bintang Afriansyah Noor sedang berpidato.

Dalam pidato tersebut Afriansyah menyampaikan bahwa partainya mendukung Jokowi untuk maju kembali sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.

Adapun teks yang disertakan dalam unggahan:

VIRAL! JOKOWI DIDUKUNG PBB UNTUK 3 PERIODE! INDONESIA KAGET!

Penelusuran Kompas.com

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com menggunakan reverse image search, pertemuan bilateral Guterres, Presiden Jokowi, dan Menlu Retno digelar di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN, pada 4 November 2019.

Kemudian, gambar Guterres bersalaman dengan Presiden Jokowi memiliki kemiripan dengan foto yang disiarkan di situs Sekretariat Presiden RI terkait pertemuan di KTT ASEAN pada 12 November 2022.

Ada pula potongan video pembacaan sumpah jabatan saat pelantikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), dan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada 1 Oktober 2019.

Sementara, pidato Afriansyah Noor disampaikan dalam rapat koordinasi nasional Partai Bulan Bintang, di Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (11/1/2023).

Dalam rapat tersebut, Afriansyah menyatakan partainya akan mendukung Presiden Jokowi untuk maju sebagai calon presiden jika diperbolehkan Konstitusi.

Afiransyah beralasan, Jokowi merupakan sosok yang paling cocok memimpin bangsa Indonesia dibandingkan nama-nama lain yang masuk bursa calon presiden.

"Kalau bisa, kalau undang-undang ini bisa secara konstitusi, pasti PBB akan memilih kembali Bapak Joko Widodo. Kenapa, ya itu tadi, semua calon yang disebutkan-disebutkan ini omdo," kata Afriansyah, seperti diberitakan Kompas.com.

Di sisi lain, Guterres sebagai Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa tidak dapat berpihak dalam pemilu sebuah negara, karena harus obyektif, netral, dan menghormati kedaulatan semua negara, sebagaimana dikutip dari website resmi PBB.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi soal Sekjen PBB mendukung Presiden Jokowi menjabat selama tiga periode perlu diluruskan.

PBB yang dimaksud dalam konten tersebut merujuk pada Partai Bulan Bintang, bukan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Potongan video Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres digunakan dalam konteks yang keliru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
[KLARIFIKASI] Jalan Raya Singaraja-Karangasem Ambles pada Januari, Bukan Juli 2025
[KLARIFIKASI] Jalan Raya Singaraja-Karangasem Ambles pada Januari, Bukan Juli 2025
Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Warga Israel Berlarian Bukan akibat Serangan Iran
[KLARIFIKASI] Warga Israel Berlarian Bukan akibat Serangan Iran
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pemerintah Berikan Bantuan Subsidi Upah Rp 100 Juta kepada TKI
[HOAKS] Pemerintah Berikan Bantuan Subsidi Upah Rp 100 Juta kepada TKI
Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Benar Texas Ikrar Setia pada Israel demi Bantuan Korban Banjir 2025
[KLARIFIKASI] Tidak Benar Texas Ikrar Setia pada Israel demi Bantuan Korban Banjir 2025
Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Benar Prabowo Bahas Pelepasan Aceh dan Papua kepada Delegasi Belanda
[KLARIFIKASI] Tidak Benar Prabowo Bahas Pelepasan Aceh dan Papua kepada Delegasi Belanda
Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Subsidi Voucher Listrik Rp 1 Juta dari PLN, Awas Penipuan
INFOGRAFIK: Hoaks Subsidi Voucher Listrik Rp 1 Juta dari PLN, Awas Penipuan
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Shin Tae-yong Ditunjuk PSSI Dampingi Kluivert Latih Timnas Indonesia
[HOAKS] Shin Tae-yong Ditunjuk PSSI Dampingi Kluivert Latih Timnas Indonesia
Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Buaya Masuk ke Dalam Rumah Saat Banjir di Pondok Gede
INFOGRAFIK: Hoaks Buaya Masuk ke Dalam Rumah Saat Banjir di Pondok Gede
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pendaftaran CPNS Kemenkumham Periode Juli-Agustus 2025
[HOAKS] Pendaftaran CPNS Kemenkumham Periode Juli-Agustus 2025
Hoaks atau Fakta
Tidak Benar Boravia dan Jarhanpur di Superman sebagai Gambaran Israel-Palestina
Tidak Benar Boravia dan Jarhanpur di Superman sebagai Gambaran Israel-Palestina
Sejarah dan Fakta
[KLARIFIKASI] Video DPR AS Memakzulkan Donald Trump Terjadi 2019, Bukan 2025
[KLARIFIKASI] Video DPR AS Memakzulkan Donald Trump Terjadi 2019, Bukan 2025
Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Tidak Benar Aphelion Menyebabkan Cuaca Dingin Ekstrem di Indonesia
[VIDEO] Tidak Benar Aphelion Menyebabkan Cuaca Dingin Ekstrem di Indonesia
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Link Pospay untuk Cek Pencairan Bantuan Subsidi Upah 2025
[HOAKS] Link Pospay untuk Cek Pencairan Bantuan Subsidi Upah 2025
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Barack Obama Dilantik Jadi Presiden AS Gantikan Trump
[HOAKS] Video Barack Obama Dilantik Jadi Presiden AS Gantikan Trump
Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Video Gorila Selamatkan Bayi yang Masuk ke Kandang Merupakan Rekayasa AI
INFOGRAFIK: Video Gorila Selamatkan Bayi yang Masuk ke Kandang Merupakan Rekayasa AI
Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Reaksi Warga Suriah Setelah Israel Gempur Damaskus
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau