Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Agung: Mitos dan Aktivitas Vulkanik

Kompas.com - 24/12/2021, 15:48 WIB
Dini Daniswari

Penulis

KOMPAS.com - Gunung Agung merupakan gunung berapi di Bali. Gunung Agung yang
terletak di Kabupaten Karangasem ini dipercayai menyimpan mitos.

Gunung Agung Diangggap Bagian Gunung Mahameru dari India

Warga Bali memiliki sederet cerita dan mitos tentang Gunung Agung yang dianggap sebagai gunung suci tersebut.

Baca juga: Heran Pinkan Mambo Seolah Mengeluh Padahal Pesanan Donat Ramai, Raffi Ahmad: Kalau Laku Kan Bersyukur

Informasi mitos tentang gunung dengan ketinggian 3.031 m ini hanya diperoleh melalui lisan dari generasi ke generasi.

Dari legenda yang dipercayai masyarakat, Gunung Agung merupakan bagian dari Gunung Mahameru di India.

Menurut kisah zaman dulu, ketika Mahameru diangkat oleh para dewa ke sini, tiga potong gumpalan tanahnya jatuh.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gunung Agung Meletus 17 Maret 1963, Ribuan Orang Tewas

Satu jatuh di kawasan Jawa berubah menjadi Gunung Semeru, kedua jatuh di Bali membentuk
Gunung Agung, dan ketiga jatuh di Pulau Lombok menjadi Gunung Rinjani.

Oleh karena itu, ketiga gunung itu masih bersaudara. Pada waktu tertentu, masyarakat harus
melakukan persembahan ke tiga gunung tersebut.

"Sampai sekarang masyarakat Bali masih menganggap Gunung Agung sebagai tempat suci seperti halnya orang India menganggap Gunung Mahameru. Semakin tinggi suatu tempat, semakin suci karena di sana  dipercaya bersemayam Sanghyang Widi Wasa," kata Shadeg SVD, rohaniawan yang sejak 1950 menekuni budaya Bali.

Baca juga: Dirugikan Ulah Bagi-bagi Bir Gratis Saat Lari, Pocari: Free Runner Tak Bisa Ikuti Event Selanjutnya

Mitos Gunung Agung

Maka tak heran, ada perlakuan-perlakuan khusus terhadap Gunung Agung.

Misalnya zaman itu, tidak seorang pun berani mendaki ke atas tanpa diiringi pendeta. Itu pun,
mereka harus membawa sesaji.

Jika, ada yang naik gunung tidak boleh mengenakan sepatu, arloji, berbagai macam perhiasan, dan uang. Barang-barang duniawi tersebut bagi para dewa merupakan penghinaan besar.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gunung Agung Meletus, Tewaskan 1.600 Orang

Dimata dewa, manusia harus miskin dan sederhana.

Bagi penduduk sekitar puncak Gunung Agung, mereka mempunyai hubungan emosional khusus dengan gunung. Hal ini, mereka terima sama halnya 'warisan' turun-temurun.

Setiap hari sejak kanak-kanak, mereka telah terbiasa melihat Gunung Agung, sepertihalnya bapak ibu dan kakek neneknya serta moyangnya.

Baca juga: 6 Kriteria Nama yang Akan Ditolak Dukcapil Saat Urus KK dan KTP, Apa Saja?

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Kapal Muat 665 Ton Jagung Mati Mesin di Laut Bali Utara, Dievakuasi Setelah Terombang-ambing 2 Hari
Kapal Muat 665 Ton Jagung Mati Mesin di Laut Bali Utara, Dievakuasi Setelah Terombang-ambing 2 Hari
Denpasar
Dipecat Karena Diduga Selingkuh, 2 ASN Akan Gugat Pemkab Buleleng ke PTUN
Dipecat Karena Diduga Selingkuh, 2 ASN Akan Gugat Pemkab Buleleng ke PTUN
Denpasar
Pemkab Buleleng Resmi Pecat 2 ASN yang Diduga Selingkuh
Pemkab Buleleng Resmi Pecat 2 ASN yang Diduga Selingkuh
Denpasar
Pelayanan Mie Gacoan Bali tanpa Musik, Manajer Akui Suasana Terasa Beda
Pelayanan Mie Gacoan Bali tanpa Musik, Manajer Akui Suasana Terasa Beda
Denpasar
Tak Hanya Bali, Mie Gacoan di Medan, Lombok dan Kupang Juga Setop Putar Musik
Tak Hanya Bali, Mie Gacoan di Medan, Lombok dan Kupang Juga Setop Putar Musik
Denpasar
Lansia Tewas di Buleleng, Emas dan Uang dari Brankas Hilang
Lansia Tewas di Buleleng, Emas dan Uang dari Brankas Hilang
Denpasar
Mie Gacoan Bali Tak Lagi Putar Musik, Manajer: Sudah Ada Somasi Sejak Sebelum Februari Akhir
Mie Gacoan Bali Tak Lagi Putar Musik, Manajer: Sudah Ada Somasi Sejak Sebelum Februari Akhir
Denpasar
Gotong Royong Menjaga Harapan Hidup Pasien Gagal Ginjal
Gotong Royong Menjaga Harapan Hidup Pasien Gagal Ginjal
Denpasar
17 Gerai Mie Gacoan di Bali Tak Lagi Putar Musik Imbas Direktur Jadi Tersangka
17 Gerai Mie Gacoan di Bali Tak Lagi Putar Musik Imbas Direktur Jadi Tersangka
Denpasar
Tergiur Uang Rp 400 Juta, WN Brasil Selundupkan 3 Kilogram Kokain ke Bali
Tergiur Uang Rp 400 Juta, WN Brasil Selundupkan 3 Kilogram Kokain ke Bali
Denpasar
WN Afrika Selatan Selundupkan 1 Kg Sabu di Celana Dalam ke Bali
WN Afrika Selatan Selundupkan 1 Kg Sabu di Celana Dalam ke Bali
Denpasar
Saudagar Cengkih di Buleleng Tewas Diduga Dibunuh Karyawannya, Uang Tunai Rp 80 Juta dan Perhiasan Emas Raib
Saudagar Cengkih di Buleleng Tewas Diduga Dibunuh Karyawannya, Uang Tunai Rp 80 Juta dan Perhiasan Emas Raib
Denpasar
Makam Lansia di Buleleng Dibongkar, Diduga Jadi Korban Pembunuhan oleh Karyawannya Sendiri
Makam Lansia di Buleleng Dibongkar, Diduga Jadi Korban Pembunuhan oleh Karyawannya Sendiri
Denpasar
Kapal Cepat Banyuwangi-Denpasar Berangkat Tanpa Minimal Penumpang, Maksimal Bawaan Barang 20 Kg
Kapal Cepat Banyuwangi-Denpasar Berangkat Tanpa Minimal Penumpang, Maksimal Bawaan Barang 20 Kg
Denpasar
Curhat Karyawan di Pantai Bingin Bali Usai Vila dan Restoran Dibongkar
Curhat Karyawan di Pantai Bingin Bali Usai Vila dan Restoran Dibongkar
Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau